SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU

Seks Dengan Anak Boss



 Seks Dengan Anak Boss - Namaku Novandi ,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh ramping,kulit sawo matang, dan umurku adalah 19 tahun. Tapi aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak Wanita yg menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yg dapat meluluhkan hatiku, aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.

Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yg menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yg baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dgn segera menggunaka sepeda motorku.

Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,

“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”

Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain. “Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum

Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Lisa,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku. Dia jg baru saja mengetahui namaku.

“Dengar Nov,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”
“Wah,tp saya baru bekerja nyonya”
“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Lisa pun memanggil nama “Yunita,Yunita”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Yunita itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok, payudaranya lumayan besar, pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yg pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Lisa pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya.

“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”
“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Yunita sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang Wanita sibuk,begitu jg dgn ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dengan Yunita,setelah pelanggan itu mendapat barang yg dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi,Nov,nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh, akupun mengangguk

Harus kuakui Yunita sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.

“Yun,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran
“Belum,kalo kamu?”
“Aku jg belum”
“Oh, kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum

Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tdk sama aku?”Tp aku tdk berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dengan seorang gadis. Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?”Tanya Yunita
“Hmmm,tdk,kok”Jawabku
“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya


Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Yunita “Nov,kamu asyik,ya,orangnya?”

Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yg dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya

“Ah,kamu jg asyik,kok”Jawabku dgn tersenyum

Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Yunita agak terkejut,tp dia tak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra,kami berciuman ala French Kiss, ini adalah ciuman pertamaku.

Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Yunita agak terkejut,tp karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Yunita memberhentikan permainanku.

“Nov, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE” Lalu aku segera berjalan kearah Yunita, Yunita mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai dua, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Yunita membalas ciumanku dgn mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Yunita yg sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat penisku yg besar terpampang, Yunita cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah **, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yg selalu kutonton.

Yunita tak tahu harus berbuat apa dgn penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku

“Ah, jijik, Nov, gak mau ah”tolaknya
“Ayo deh, Yun, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

Yunita akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa agak kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan.

Setelah puas bermain dgn penisku Yunita kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yg semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dgn perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Yunita telanjang bulat, kulihat pemandangan yg sungguh indah di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg sudah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Yunita agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku melakukan French kiss denganya sbentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya.

Memeknya masih mulus dan halus pertanda Yunita sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Yunita ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana.

“Apa yg akan kamu lakukan, Nov?”Tanyanya heran

“Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Nov, aku masih perawan”

Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Yunita yg sudah basah, sementara Yunita hanya bisa berkata 

“Jangan, Nov”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yg basah.

Yunita berteriak dgn keras saat kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk karena memek Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Yunita mengeluarkan air mata dan Yunita mendesah kesakitan. Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Yunita merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Nov, enak, Nov, ahhh, terusin, Nov, Akkkhh”

Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Yunita mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

Saat kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yg membuat Yunita mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Nov, enak, Nov, Ahhhh”Begitulah kata yg muncul dari mulut Yunita pertanda dia suka dgn permainanku. Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Yunita mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lalu kukocokkan dgn cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

Yunita pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yg dipenuhi keringat yg memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Yunita mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.

Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Yunita semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

“Ahhh, Nov, terusin, Nov, Ahhh, lebih cepat lagi, di”
“Oke, sayang”


Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Yunita, dia mendesah dgn kenikmatan

“Ahhh, Nov, nikmat banget, Nov, Ahhhh, Ssssst”

Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.

Memek Yunita kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yg sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kami pun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Yun?Enak, gak?”Tanyaku

“Wah, enak banget, Nov, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

“Aku yg berterima kasih, Yun”Kataku membalas senyumannya

Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Yunita, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Yunita melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dgn cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dgn Yunita pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Yunita adalah Wanita tercantik dan terhebat yg pernah kutemui.


1 comment: