SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU




Crot 2 kali dengan Dokter Medical - Sebelum masuk didalam sebuah perusahaan besar dikota J, aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku bagaimana latar belakang ketika ingin masuk kedalam perusahaan ini, waktu itu sekitar Tahun 2017 Tepat dimana umurku saat itu masih 21 Tahun aku mengikuti mengikuti salah satu persyaratan untuk masuk kedalam perusahaan itu melalui Medical Check up di salah satu klik yang berada dekat tempat tinggal ku. Saat itu aku masih belum mengerti sama sekali apa saja yang biasa dilakukan oleh dokter ketika medical check up, karena memang pada saat itu aku pertama kalinya melakukan test itu.


Ketika ke-esokan harinya aku mengunjungi salah satu klinik yang ditujukan oleh perusahaan tersebut untuk medical check up itu, Sebenarnya ada perasaan tidak enak karena memang aku takut dengan darah dan pasti ada pemeriksaan air seni juga.

Kemudian diperiksa oleh dokter memakai stetoskop untuk menyakinkan bahwa aku terkena penyakit atau tidak. Itu saja menurut aku, tidak ada yang lain. Dokter yang akan memeriksa aku paling-paling juga dokter cowok.

Dengan sekali-sekali menguap karena jenuh karena sudah hampir setengah jam aku menunggu dokter yang tak kunjung datang. Padahal aku sudah melalui proses medical check up yang pertama, yaitu pemeriksaan darah, air seni, dan kotoran.

Beberapa kali aku menanyakan pada orang di loket pendaftaran dan selalu memperoleh jawaban sama, yaitu agar aku sabar sebab dokternya dalam perjalanan dan mungkin sedang terjebak macet. Aku melihat arloji di tangan aku. Akhirnya aku memutuskan bahwa kalau dokternya tidak juga datang limabelas menit lagi, maka aku akan pulang saja ke rumah.

Dengan menarik nafas kesal, aku memandangi sekeliling aku. Tahu-tahu mata aku tertumbuk pada seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam klinik tersebut. Waaah, cantik juga dia. Aku taksir usianya sekitar 35 tahun. Tetapi alamak, tubuhnya seperti cewek baru duapuluhan. Kencang dan padat. 

Payudaranya yang membusung cukup besar itu tampak semakin menonjol di balik kaos oblong ketat yang ia kenakan.
Gumpalan pantatnya di balik celana jeans-nya yang juga ketat, teramat membangkitkan selera. Batinku, coba dokternya dia ya. Tidak apa-apa deh kalau harus diperiksa berjam-jam olehnya. Akan tetapi karena rasa bosan yang sudah menjadi-jadi, aku tidak memperhatikan wanita itu lagi. Aku kembali tenggelam dalam lamunan yang tak tentu arahnya.

“Mas, silakan masuk. Itu dokternya sudah datang.” Petugas di loket pendaftaran membuyarkan lamunan aku. Saat itu aku sudah hendak memutuskan untuk pulang ke rumah, mengingat waktu sudah berlalu 15menit. Dengan malas-malasan aku bangkit dari bangku dan berjalan masuk ke ruang periksa dokter.

“Selamat malam”, suara lembut menyapa saat aku membuka pintu ruang periksa dan masuk ke dalam. Aku menoleh ke arah suara yang amat menyejukkan hati itu. Aku terpana, ternyata dokter yang akan memeriksa aku adalah wanita cantik yang tadi sempat aku perhatikan sejenak. Seketika itu juga aku menjadi bersemangat kembali.
“Selamat malam, Dok”, sahut aku. Ia tersenyum. Aah, luluhlah hati aku karena senyumannya ini yang semakin membuatnya cantik.
“Oke, sekarang coba kamu buka kaos kamu dan berbaring di sana”, kata sang Dokter Renata ambil menunjuk ke arah tempat tidur yang ada di sudut ruang periksa tersebut.
Aku pun menurut. Setelah menanggalkan kaos oblong, aku membaringkan diri di tempat tidur. Dokter yang ternyata bernama Dokter Renata itu menghampiri aku dengan berkalungkan stetoskop di lehernya yang jenjang dan putih.

“Kamu pernah menderita penyakit berat? Tipus? Lever atau yang lainnya?” Tanyanya. Aku menggeleng.

“Sekarang coba kamu tarik nafas lalu hembuskan, begitu berulang-ulang ya.” Dengan stetoskopnya, Dokter Renata memeriksa tubuh aku. Saat stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dada aku, seketika itu juga suatu aliran aneh menjalar di tubuh aku. Tanpa aku sadari, aku rasakan, batang Penis aku mulai menegang. Aku menjadi gugup, takut kalau Dokter Renata tahu.

Tapi untung ia tidak memperhatikan gerakan di balik celana aku. Namun setiap sentuhan stetoskopnya, apalagi setelah tangannya menekan-nekan ulu hati aku untuk memeriksa apakah bagian tersebut terasa sakit atau tidak, semakin membuat batang Penis aku bertambah tegak lagi, sehingga cukup menonjol di balik celana panjang aku.

“Wah, kenapa kamu ini? Kok itu kamu berdiri? Terangsang aku ya?” Mati deh! Ternyata Dokter Renata mengetahui apa yang terjadi di selangkangan aku. Aduh! Muka ini rasanya mau ditaruh di mana. Malu sekali!

“Nah, coba kamu lepas celana panjang dan celana dalam kamu. Aku mau periksa kamu menderita hernia atau tidak.” Nah lho! Kok jadi begini?! Tapi aku menurut saja. Aku tanggalkan seluruh celana aku, sehingga aku telanjang bulat di depan Dokter Renata yang bak bidadari itu.
Gila! Dokter Renata tertawa melihat batang Penis aku yang mengeras itu. Batang Penis aku itu memang tidak terlalu panjang dan besar, malah termasuk berukuran kecil. Tetapi jika sudah menegang seperti saat itu, menjadi cukup menonjol.

“Uh, Penis kamu biar kecil tapi bisa tegang juga”, kata Dokter Renata sambil mengelus batang Penis aku dengan tangannya yang halus.
Wajah aku menjadi bersemu merah dibuatnya, sementara tanpa dapat dicegah lagi, batang Penis aku semakin bertambah tegak tersentuh tangan Dokter Renata . Dokter Renata masih mengelus-elus dan mengusap-usap batang Penis aku itu dari pangkal hingga ujung, juga meremas-remas buah zakar aku.

“Mmm.. Kamu pernah bermain?” Aku menggeleng. Baru kali ini aku telanjang di depan seorang wanita! Mana cantik dan molek lagi!

“Aahh..” Aku mendesah ketika mulut Dokter Renata mulai mengulum batang Penis aku. Lalu dengan lidahnya yang kelihatannya sudah mahir digelitiknya ujung Penis aku itu, membuat aku menggerinjal-gerinjal. Seluruh batang Penis aku sudah hampir masuk ke dalam mulut Dokter Renata yang cantik itu. Dengan bertubi-tubi disedot-sedotnya batang Penis aku. Terasa geli dan nikmat sekali. Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yang tak tertandingi seperti ini.

Dokter Renata segera melanjutkan permainannya. Ia memasukkan dan mengeluarkan batang Penis aku dari dalam mulutnya berulang-ulang. Gesekan-gesekan antara batang Penis aku dengan dinding mulutnya yang basah membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi aku.

“Auuh.. Aaahh..” Akhirnya aku sudah tidak tahan lagi. Penis aku menyemprotkan cairan kental berwarna putih ke dalam mulut Dokter Renata . Bagai kehausan, Dokter Renata meneguk semua cairan kental tersebut sampai habis.

“Duh, masa baru begitu saja kamu udah keluar.” Dokter Renata meledek aku yang baru bermain oral saja sudah mencapai klimaks.

“Dok.. Aku.. baru pertama kali.. melakukan ini..” jawab aku terengah-engah.
Dokter Renata tidak menjawab. Ia melepas jas dokternya dan menyampirkannya di gantungan baju di dekat pintu. Kemudian ia menanggalkan kaos oblong yang dikenakannya, juga celana jeans-nya. Mata aku melotot memandangi payudara montoknya yang tampaknya seperti sudah tidak sabar ingin mencelat keluar dari balik BH-nya yang halus.

Mata aku serasa mau melompat keluar sewaktu Dokter Renata mencopot BH-nya dan melepaskan celana dalamnya. Astaga! Baru sekarang aku pernah melihat payudara sebesar ini. Sungguh besar namun terpelihara dan kencang. Tidak ada tanda-tanda kendor atau lipatan-lipatan lemak di tubuhnya. Demikian pula pantatnya masih menggumpal bulat yang montok dan kenyal, benar-benar tubuh paling sempurna

Batang penis aku mulai bangkit kembali menyaksikan pemandangan yang teramat indah ini.
Dokter Renata kembali menghampiri aku. Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajah aku. Tanpa mau membuang waktu, aku langsung menerima pemberiannya. Mulut saja langsung menyergap payudara nan indah ini.
Sambil menyedot-nyedot puting susunya yang amat tinggi itu, mengingatkan aku waktu aku menyusu pada ibu aku selagi kecil. Dokter Renata adalah wanita yang kedua yang pernah aku isap-isap payudaranya, tentu saja setelah ibu aku saat aku masih kecil.

“Uuuhh.. Aaah..” Dokter Renata mendesah-desah tatkala lidah aku menjilat-jilat ujung puting susunya yang begitu tinggi menantang. Aku permainkan puting susu yang memang amat menggiurkan ini dengan bebasnya. Sekali-sekali aku gigit puting susunya itu. 
Tidak cukup keras memang, namun cukup membuat Dokter Renata menggelinjang sambil meringis-ringis.

Tak lama kemudian, batang Penis aku sudah siap tempur kembali. Aku menarik tangan Dokter Renata agar ikut naik ke atas tempat tidur. Dokter Renata memahami apa maksud aku. Ia langsung naik ke atas tubuh aku yang masih berbaring tertelentang di tempat tidur. Perlahan-lahan dengan tubuh sedikit menunduk ia mengarahkan batang Penis aku ke liang kewanitaannya yang sekelilingnya ditumbuhi bulu-bulu lebat kehitaman.

Lalu dengan cukup keras, setelah batang Penis aku masuk ke vagina dokter renata, ia menurunkan pantatnya, membuat batang Penis aku harus menelan keseluruhnya di dalam vagina nya. Aku melenguh keras dan berjingga-jingga cukup kencang waktu ujung batang Penis aku menyentuh pangkal liang kewanitaan Dokter Renata. Menyadari bahwa aku mulai terangsang.

 Dokter Renata membuat aku semakin nafsu. Ia menggerak-gerakkan pantatnya berputar-putar ke kiri ke kanan dan naik turun ke atas ke bawah. Begitu seterusnya berulang-ulang dengan waktu yang cukup lama semakin tinggi. Membuat tubuh aku menjadi bersemangat untuk merasakan nikmat yang ada pada Dokter Jalan ini.

Aku merasa sudah hampir tidak tahan lagi. Batang Penis aku sudah nyaris menyemprotkan cairan kenikmatan lagi. Namun aku mencoba menahannya sekuat tenaga dan mencoba mengimbangi permainan Dokter Renata yang liar itu.

Akhirnya.., “Aaahh.. Ouuhh..” Aku dan Dokter Renata sama-sama menjerit keras. Kami berdua mencapai klimaks hampir bersamaan. Aku menyemprotkan air mani aku di dalam liang kewanitaan Dokter Renata yang masih berdenyut-denyut menjepit batang Penis aku.
Demikianlah peristiwa yang terjadi siang itu. 

Dan mau tahu apa hasil medical check up tersebut? Aku dinyatakan sehat secara fisik dan tentu saja secara mental. Apalagi secara birahi. Dan akhirnya aku berhasil diterima di perusahaan besar itu yang merupakan impian aku sejak lama dan aku berhasil mendapatkan asuransi policy dari AIA sekalian membantu teman aku mendapatkan komisinya.

Sayangnya, ngeuwek dengan Dokter Renata merupakan pengalaman aku yang pertama dan yang terakhir. Ia sepertinya menghindar saat aku datang ke tempat praktek dokternya. Dengan alasan sibuk atau sejuta alasan lainnya, Dokter Renata selalu menolak menemui aku. Aku tidak tahu mengapa ia bersikap seperti itu. Ah, biar saja!






Bermain Seks dengan Tante Girang - Demi bertahan hidup di perantauan aku nekad mengambil langkah yaitu sebagai pemuas nafsu tante girang yang tinggal dikota perantauan, kisah ini berawal ketika aku sedang mengalami kesusahan dalam kebutuhan ekonomi saat merantau, lalu ada seorang tante-tante yang membantuku sehingga menjadi dekat dengan nya.

Saat itu aku sudah sempat menjauh dari dia karena aku sudah bosan dan mendapatkan pekerjaan yang baru. Suatu hari aku sedang sibuk menyelesaikan salah satu proyekku untuk sebuah perusahaan tekstil. Iseng-iseng untuk refreshing, aku buka e-mailku, dan membalas e-mail yang masuk.

Ada beberapa e-mail ucapan terimakasih dari mereka yang telah sukses mengikuti langkahku menggeluti bisnis wiraswasta ini. Ada juga e-mail dari calon pelanggan meminta proposal. Juga ada beberapa e-mail bercandaan dari teman-temanku. Sedang asyik-asyiknya membaca dan membalas      e-mail, tiba-tiba HPku berbunyi.. 



Kulihat di layar, ternyata tante Rini menelponku.

“Halo Dam.., apa kabar sayang?”
“Baik tante..”

“Kamu kok udah ngga pernah lagi main ke sini? Sedang sibuk ya?”
“Iya tante..”

“Sombong ya.. Mentang-mentang banyak proyek lupa sama tante..”
“Nggak tante.. Kan..”

Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, tante Rini sudah memotong pembicaraanku..

“Dam.. Tante punya teman.. Dia katanya punya proyek buat kamu. Kamu hubungi dia hari ini ya..”
“Baik tante..”

Tante Rini pun kemudian memberikan nama dan alamat serta nomor telepon temannya. 

“Asal jangan lupa kamu harus ke sini besok. Tante sudah kangen..”
“OK tante.. Terimakasih ya. Besok pasti Sadam ke sana. Kangen juga sama tante yang seksi abis..” jawabku bercanda.

Memang aku sudah ketagihan berhubungan seks dengan tante Rini. Sering kali kami ketemuan dan saling memuaskan birahi masing-masing. Sebagai lelaki normal, siapa juga yang akan menolak diajak berselingkuh dengan tante secantik itu.

Sambil memegang secarik kertas berisi nama teman tante Rini, akupun berpikir apakah aku masih punya waktu untuk menerima proyek baru lagi. Tetapi kupikir aku terima saja Alternatif lain, aku bisa minta deadline yang agak panjang dari teman tante Rini ini. 

Singkat cerita, sore itu aku segera bergegas menuju alamat sebuah gallery di kawasan A. Akupun menemui Ibu Yanti si tante girang haus sex itu.
Kuperhatikan ternyata ibu Yanti ini masih muda, mungkin sekitar 30 tahunan. Wajahnya cantik dan berkulit putih mulus. Saat itu dia memakai gaun dengan tali tipis di pundaknya, serta syal yang melingkar indah di lehernya yang jenjang. 
Gaun itu tampak tak sanggup menahan payudaranya yang membusung padat. Ditambah dengan gaun mininya yang memperlihatkan kakinya yang mulus, menambah darah mudaku bergejolak melihatnya.

“Hai Sadam.. Saya Yanti” Kurasakan tangannya yang lentik itu halus menjabat tanganku.
“Ayo silakan duduk..” katanya mempersilakanku duduk di sofa dalam ruangan kantornya.

Ibu Yanti pun kemudian duduk di seberangku. Kami berbincang basa-basi sebentar. Ternyata dia adalah teman fitness tante Rini. Tante Rini  telah bercerita banyak tentangku termasuk bisnisku. Kamipun kemudian berbincang lebih serius mengenai bisnisku. Untuk melihat penjelasanku yang menggunakan notebook, ibu Yanti pun pindah duduk di sebelahku. Tubuhnya menyebarkan wangi parfum yang lembut, menambah bergejolaknya nafsu kelelakianku. Sambil berbincang, sesekali kulihat belahan payudaranya yang putih mulus tersembul dari gaunnya. Ingin rasanya kuremas payudaranya yang menggemaskan itu, tetapi aku tentu harus bersikap professional.
Singkat kata, ibu Yanti tertarik dan menyetujui harga yang kuminta. Iapun memintaku untuk menyiapkan kontrak kerja untuk disetujui bersama.

“Tapi saya minta sedikit kelonggaran waktu ya Bu.. Soalnya saya masih ada beberapa proyek yang harus diselesaikan” kataku.
“Oh.. Begitu ya.. Berapa lama punya saya selesainya?”
“Kira-kira satu bulan ya Bu..”
“Ok deh.. Nggak apa..” katanya
“Oh ya kamu mau minum apa Dam?”
“Apa aja deh..”
Ibu Yanti pun kemudian menelepon pembantunya dan meminta dua orange juice.
“Kamu masih kuliah ya Dam”
“Masih Bu.. Tahap akhir”
“Oh.. Kamu jangan panggil saya Bu.. Saya masih muda lho.. Panggil saja tante”
“Oh iya tante”
Akupun terenyum dalam hati. Persis pengalamanku dengan tante Rini dulu yang tidak mau dipanggil ibu. Pembantu Tante yanti kemudian masuk menyajikan minuman.
“Ayo diminum Dam” kata tante Yanti saat si pembantu beranjak pergi.

Tante Yulia lalu bangkit mengikuti pembantunya kemudian menutup pintu ruang kantor dan menguncinya. Kembali tante Yanti duduk di sebelahku sambil meminum orange juicenya. Pahanya yang putih mulus tampak begitu menggoda saat dia menumpangkan kakinya. Akupun tak tahan untuk tidak melihat pemandangan indah itu.

“Sedang lihat apa Dam?” katanya sambil tersenyum manis.
“Oh nggak kok tante..”
“Ayo kamu sedang mikir yang jorok ya..” katanya lagi menggoda.
“Nggak kok tante.. Cuma kagum aja.. Habis tante cantik banget..”
“Ih.. Kamu genit juga ya.. Pinter merayu” godanya lagi.

Tangannya kemudian meraih tanganku dan diletakkannya di atas pahanya.
“Kamu pengin ini kan?” sambil berkata begitu tante Yanti mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku.
Tak kuat menahan nafsu yang sedari tadi telah bergolak, kubalas ciuman tante Yanti dengan penuh Nafsu. Sambil berciuman, kuremas dan kuusap pahanya yang mulus itu, sementara tanganku yang lain mengusap-usap rambutnya.

“Ehh..” erang tante yanti ketika tanganku menyentuh celana dalamnya yang telah basah.
Erangannya makin menjadi-jadi ketika tanganku menyibakkan celana dalam itu dan menemukan Vagina. Kuusap-usap Vagina tante cantik ini, dan cairan vaginanya semakin mengucur deras.
“Ahh.. Enak Dam.. Memang betul kata Rini kamu hebat.. Terus Dam” erangnya lebih lanjut.

Sementara tanganku masih mengusap-usap vaginanya, akupun menciumi pundak putih tante Yulia. Kemudian kuturunkan tali gaunnya sehingga payudaranya tampak meskipun masih terbungkus BH. Kuturunkan cup BH-nya dan payudaranya yang padat meloncat keluar seperti menantangku untuk menghisapnya. Langsung kuterkam payudara kenyal itu dan kuisap serta kujilati putingnya yang berwarna merah muda.

“Ahh.. Yess.. I like it.. Oh...” desahan tante Yulia semakin menjadi memenuhi ruangan kantor itu.
Terus kujilati puting yang semakin mengeras itu, dan tanganku yang satu masih terus memberikan kenikmatan pada vaginanya.
“Oh Dam.. Yes.. Terus Dam.. Oh.. God” racau tante Yulia merasakan nikmat yang kuberikan.
Setelah itu aku berhenti sejenak. Tampak wajah tante menampakkan kekecewaannya.

“Dam.. Don’t stop please.. Ayo terusin Dam..” pintanya
“Takut ketahuan tante.. Emang nggak ada siapa-siapa nih?” kataku sambil menciumi wajahnya yang cantik.
“Nggak ada.. Cuma pembantu sama satpam aja.. Mereka juga nggak akan tahu.”
“Suami tante?”
“Nggak ada.. Sedang ke luar negeri.. Ayo Dam.. Puasin tante ya sayang..” katanya sambil mendorong kepalaku ke arah payudaranya yang montok itu.

Kuisap dan kukulum puting payudara tante Yulia. Bergantian kuhisap sepasang payudaranya. Tante Yulia kembali mengerang dan badannyapun menggeliat menahan nikmat.
Setelah puas menikmati payudara montok tante Yulia, akupun mengangkat gaunnya sehingga tampak celana dalam mininya yang seksi berenda. Kulepas celana dalam itu, sehingga tampak vaginanya yang bersih tak berbulu sedikitpun. Langsung kujilati dan kuciumi vagina tante Yulia, sehingga tubuhnya agak melonjak dari sofa.

“Ahh.. Dam.. Yes.. Ohh..” desahan tante Yulia. Sambil mengerang, tubuhnya tampak sedikit melengkung ke belakang menahan nikmat. Tangannya tampak meremas-remas payudaranya sendiri.
Kubuka lebih lebar paha tante Yulia, dan kujilati dan kadang kugigit perlahan klitorisnya. Sementara tanganku menggantikan tangannya untuk meremas-remas sepasang payudaranya yang kenyal itu. Ruangan semakin dipenuhi oleh erangan tante Yulia, dan juga bunyi sofa karena gerakan tubuhnya yang mengeliat-geliat nikmat.
Tiba-tiba HP tante Yulia berbunyi. Kamipun tak mempedulikannya dan aku terus memberikan kenikmatan oral pada tante yang cantik ini. Tetapi bunyi HP terus berbunyi..

“Shit.!!” maki tante Yulia.
“Sebentar ya Dam.”
Tante Yulia pun bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya. Diraihnya HP dan dijawabnya dengan nada kesal.
“Ya.. Ada apa?”
“Aku baik-baik aja dear.., sedang sibuk untuk pameran minggu depan” jawabnya sambil kembali duduk di sofa.
“Kamu sendiri gimana di sana?” sambil berkata begitu tangan tante Yulia meraih kepalaku yang masih berjongkok di depan sofa dan mendorong ke arah tubuhnya.
Akupun mengerti kemauannya. Kembali kusibakkan gaunnya dan mulutku kembali menciumi dan menghisapi lobang vaginanya. Kemudian kumasukin lidahku ke vagina nya, kemudian kuhisap-hisap kembali..
“Iya dear.. Hmm.. Udah dulu ya.. Aku banyak kerjaan nih.. I love you..” sambil berbicara tangannya mengusap-usap rambutku.
Kulihat tante Yulia menggigit bibirnya sendiri menahan erangannya, agar suaminya di ujung telepon tidak curiga.
“Iya.. Nggak apa.. Aku bisa jaga diri kok.. Ok.. Bye dear..” setelah menutup HP-nya, erangan tante Yulia yang tadi terpaksa ditahannya langsung meledak.
“aaaaaaahhhhhhhh.. .. Terus Dam.. Yes..” Semakin cepat kujilati memek tante Yulia.
“Ahh.. Dam.. Kamu hebat.. Aku keluar Dam.. Ohh..my godd..”
Tubuh tante Yulia mengelinjang hebat dan cairan vaginanya semakin mengucur banyak. Terus kuhisap dan kuciumi vagina tante Yulia yang cantik ini, sampai tubuhnya pun lemas terhempas di atas sofa. Kuraih tisu di atas meja dan kubersihkan mulutku dari cairan nikmat tante Yulia. Kemudian kuhabiskan sisa orange juiceku, dan kuambil dan kuberikan orange juicenya.

“Minum dulu tante” kataku.
“Thank you Dam.., aduh belum pernah tante orgasme kayak tadi.. Kamu benar-benar laki-laki Dam..” Lalu diteguknya orange juicenya sampai habis.

“Sekarang giliran kamu ya..” katanya
Dimintanya aku berdiri di depannya. Tante Yulia yang masih duduk di sofa lalu membuka celana panjangku. Aku pun membuka kemejaku, dan tak lama akupun tinggal bercelana dalam di depannya.

“Kata Rini punyamu besar ya Dam” katanya sambil tersenyum menggoda.
Tangannya kemudian meraba celana dalamku, dan penisku yang memang lumayan besar itupun mencuat keluar dengan gagahnya sampai hampir mengenai wajahnya yang cantik.
“Oh.. God.., besar banget Dam.., I like it..” katanya sambil mengelus-elus kemaluanku dengan jemari tangannya yang lentik.
Sambil mengocok perlahan penisku, wajah tante Yulia mendekat dan tak lama lidahnya telah menjilati batang penisku.
“Ah.. Tante..” desah ku ketika kepala penisku dijilatinya.

Sambil menjilati kepala penisku, tante Yulia meremas-remas buah zakarku sambil matanya menatapku nakal menggoda. Kemudian dibukanya mulut mungilnya dan dikulumnya penisku. Rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku ketika tante Yulia menggerakkan kepalanya maju mundur menghisapi penisku. Kuremas-remas kepalanya sambil merasakan kehangatan mulut tante muda yang cantik ini.
Tampak tante Yulia begitu menikmati penisku. Dihisap, dijilati dan diremasnya penisku dengan penuh gairah. Sesekali gumaman nikmat terdengar dari mulutnya saat dia mengulum penisku. Sedangkan nafasku yang engah semakin keras terdengar memenuhi ruangan kantor gallery itu.
“Now.. Please fuck me Dam.. Aku pengin ngerasain penis mu yang gede itu.” katanya sambil bangkit berdiri.
Dia pun kemudian berbalik membelakangiku. Kuciumi lagi pundaknya dan kuremas payudaranya. Kemudian tante Yulia memposisikan dirinya sehingga dia menungging di atas sofa tamu. kusobekkan gaunnya dan kuarahkan penisku ke lobang vaginanya.
“Oh.. God..” desahnya ketika kepala penisku mulai masuk menyesaki lobang vaginanya yang sempit. Kudorong tubuhku sehingga peniskupun masuk lebih dalam, dan mulai kupompa vagina tante muda ini.
“Ahh.. Yes.. Fuck me.. Fuck me.. Yes.. Yes..” engahan tante Yulia setengah menjerit. Payudaranya tampak bergoyang-goyang menggemaskan karena gerakan tubuhnya. Jepitan vagina sempit tante Yulia terasa begitu nikmat di sepanjang penisku. Sambil memompa tubuhnya, sesekali kuremas payudaranya yang menggantung menggemaskan.

Setelah beberapa menit kami bersetubuh dengan gaya doggy-style, akupun kemudian duduk di sofa. Tante Yulia segera menaiki tubuhku dan kami kembali bersetubuh dengan duduk saling berhadapan. Dengan posisi ini, aku leluasa untuk kembali menikmati payudaranya yang montok itu. Tante Yulia menaik-turunkan tubuhnya di pangkuanku, dan tanganku meremas-remas pantatnya yang bulat dan padat.

“Dam.. Dam.. Aku hampir keluar lagi Dam.. Oh.. God..” engah tante cantik ini.
Aku lalu kembali menghisapi payudaranya sambil tanganku mendekap erat punggungnya. Sambil tanganku yang lain memegang erat pantatnya, aku lalu menggenjot cepat penisku dalam liang vaginanya.

“Ahh.. Ahh.. God.. God.. Ahh..” jerit tante Yulia mendapatkan orgasmenya yang kedua.
Butir keringat tampak mengalir membasahi wajahnya yang cantik dan sebagian menetes ke payudaranya yang indah. Akupun terus menggenjot tubuhnya dan tak lama akupun merasa akan segera menyemburkan spermaku dalam liang vaginanya.

“Hmmhh..” dengan nafas yang ngos-ngos an dan tertahan saat orgasme, karena mulutku masih menghisapi payudara tante Yulia.
Banyak sekali spermaku yang menyembur ke dalam vagina tante Yulia. Mungkin karena aku begitu terangsang melihat wajahnya yang cantik serta bodynya yang seksi. Setelah itu akupun melepaskan dekapan eratku di tubuh tante cantik pemilik gallery ini. Tubuhnyapun rubuh lemas di samping tubuhku.

“Tante puas banget Dam.. Belum pernah dapat yang seperti tadi dari suami tante”
“Sadam juga puas banget tante. Tante cantik banget sih”
“Ih.. Kamu bisa aja” jawabnya sambil mencubit tanganku.

Kami pun beristirahat beberapa saat, sebelum aku pamit pulang karena ada janji dengan pacarku. Aku pun berjanji akan mengirim draft surat kontraknya lewat e-mail sesegera mungkin.

“Jangan lewat e-mail Dam.. Kamu bawa aja sendiri.. Mumpung suamiku belum pulang.. Aku tunggu ya.” katanya sambil tersenyum manis.

Nah, seperti itulah pengalaman cerita sex dengan tante haus seks. Nantikan cerita dewasa lainnya dari kami, maka dari itu terus kunjungi blog ini untuk mendapatkan update lainnya.

Jepitan Anak Ibu Kost Sangat Menggoda

Jepitan Anak Ibu Kost Sangat Menggoda | Dia adalah tukang pijat yg biasa di panggil ke rumah2 di lingkunganku. Namanya MakNur, Umurnya sekitar 45 tahun lebih sedikit, punya empat orang anak yg semuanya merantau ke Jakarta, suaminya seorang mandor bangunan, yg kerjanya sering keluar kota ngerjakan pembangunan perumahan baru, jadi pulangnya bisa satu minggu sekali. MakNur memang seorang tukang pijat yg bisa dibilang handal sekali, karena kata orang banyak yg cocok dengan pijatannya.

Aku emang udah sering sekali dipijat dengan MakNur, pijatannya pas buat aku, keras gak, lunak juga tidak, jadi pas banget. aku tahu kebiasaan MakNur kalo sedang mijat, tanpa ada yg dilihat, dia akan cepet, paling banter 1,5 jam dah selesai, tapi kalo mijetnya sambil liat televisi, apalagi sinetron kesayangannya bisa ampe 2,5 jam mijetnya.

Makanya tiap mau dipijet MakNur, aku ajak dia ke ruang belakang dekat dapur, kemudian kubentangkan matras di depan televisi. Biar mijetnya lama, sampai aku ketiduram. Nah awal mula cerita ini bisa keluar dari sini. MakNur memang belum tahu kebiasaanku kalo dirumah, dengan beberapa anak kostku. Dari sinilah dia tau sedikit banyak tentang keisenganku pada anak2 kostku.

Jam 08 pagi kurang sedikit MakNur datang kerumahku setelah aku telepon dia untuk memijatku, kusuruh dia menungguku di belakang setelah menyiapkan matras, dan televise kunyalakan.

Aku pamitan ke MakNur tuk ganti bajuku dengan sarung seperti kebiasaanku saat dipijat biar ga kena minyak pas dipijat nanti. Aku keluar hanya memakai sarung yg kulilitkan didadaku tanpa menggunakan apa2 didalemnya, sambil membawa bodylotion buat pijet. Aku tengkurap di atas matras, sambil menikmati pijatan MakNur. karena dipijat membuat sarung yg kupakai menjadi tidak berarti, sarungku jadi hanya seperti ikat pinggang yg melingkar di pinggangku, karena MakNur sendiri mijetnya sambil asyik nonton televise.

Ga terasa aku ketiduran karena enaknya pijatan MakNur, dan kondisiku masih seperti tadi, dengan tubuh yg polos, karena sarung yg tersingkap dan mengumpul di pinggang, sedangkan aku tidak memakai daleman sama sekali.



Aku terbangun saat MakNur membangunkanku, karena ada anak tetangga yg masuk kerumah mencariku, dengan malas2an aku buka mataku, kulirik jam dinding udah jam 9 lebih. Ternyata aku telah tertidur lebih dari satu jam. Lalu kutanya ke MakNur siapa yg mencariku, dia memberi isyarat dengan matanya, pandanganku menoleh mengikuti isyaratnya. Aku terkejut, ternyata putra tunggal Bu Pr***i tetanggaku yg rumahnya berjarak empat rumah dari rumahku yang masih duduk dikelas 1 SMP namanya Rona

Dia berdiri kira2 berjarak kurang dari 2 meter dibelakangku, pandangannya lekat menerawang tubuhku yg telanjang dari belakang dengan mulut yg agak ternganga keheranan. Akupun juga sempat terkejut dibuatnya, begitu pandanganku mengarah padanya, mukanya langsung tertunduk sungkan padaku, tapi aku kaget, pas liat kebawah pada celana pendeknya, ada sesuatu yang menonjol kesamping, jangan2 anak ini terangsang melihatku, sehingga membuat titit nya berdiri, tapi kok ke samping, apakah anak ini ga pake CD???

Kelihatan sekali tonjolan itu, karena emang kaosnya yg hanya sebatas pinggangnya. Tanpa merubah posisiku, kutanya maksud kedatangannya ke sini sambil terus mengamati tingkah lakunya. Dengan mencuri-curi pandang pada tubuhku dijawabnya pertanyaanku, kalo disuruh mamanya pinjam sanggul ma kebaya buat acara resepsi diluar kota besok lusa.

Kusuruh Rona duduk di kursi yang ada tepat disampingnya, sedangkan aku menyuruh MakNur terus memijatku, aku kedipkan mata ke MakNur agar terus memijat diriku, ternyata MakNur mengerti maksudku. Pijatan MakNur bergeser ke bawah di kedua kakiku dan pantatku, sehingga membuatku melebarkan kedua kakiku. Dengan begitu Rona pasti sangat tercengang melihatku dari belakang dengan kedua kaki melebar, mungkin dia secara samar2 bisa melihat garis pada belahan vaginaku.
Sanbil terus dipijat pada bagian kaki belakangku, aku ajak ngobrol Rona, agar dia terus menujukan matanya padaku.

“kamu sekarang kelas berapa rona?” tanyaku padanya.
“kelas 1smp bu Gus” jawabnya.
“kok kamu yang disuruh? Mamamu mana?”
“mama lagi belanja ke tokonya Mbak S***a”

Aku sampai merasakan denyutan2 halus di vaginaku, karena merasakan sensasinya. Pastinya MakNur tahu dengan kondisiku ini karena terasa melembab pada vaginaku. lama juga aku ajak ngobrol Rona, dengan maksud untuk menggodanya, pasti matanya terus mengawasi tubuh telanjangku dari belakang, aku hanya sesekali menoleh kebelakang padanya. Kedua kakinya dirapatkan, pas aku menoleh kearahnya langsung dibuangnya pandangannya mengarah ke televise, tapi yang pasti dia dari tadi mengawasiku tanpa berkedip.

Setelah hampir dua puluh menitan, MakNur memijat tubuh belakangku. Aku disuruhnya terlentang, untuk memijat bagian depan tubuhku. Dengan kesan yang tidak vulgar, aku tarik sarungku keatas, sampai menutupi dadaku, dan kubenahi sarung bagian bawahku sampai lututku. Kemudian baru kubalikkan tubuhku terlentang.

Karena didalam aku tidak memakai apa2, alias no bra dan cd, kedua payudaraku otomatis tercetak dengan jelas dengan kedua putting yang menonjol dan pastinya juga adanya sedikit gundukan antara kedua belah paha dalamku, karena posisi kakiku yang sedikit merenggang. Dan sarung yang menutup tubuhku hanya sebatas payudara bagian tengah, otomatis sebagian bulatan payudaraku bagian atas dan garis pemisah antara kedua payudaraku terlihat jelas. Kulirik sebentar ekspresi Rona, matanya begitu tajam menerawangi tubuhku tanpa berkedip. Bahkan bisa kurasakan kalau nafasnya tercekat untuk beberapa saat.

Aku jadi tertegun sendiri dengan ekspresi yg ditunjukan Rona saat melihatku terlentang, duduknyapun bahkan seperti tidak jenak. Aku sedikit merinding juga, ternyata anak ini begitu lugu, dan mungkin baru pertama kali ini dia melihat wanita seperti ini. wajahnyapun tampak agak pucat. MakNur sempat berkedip padaku demi melihat ekspresi Rona yang seperti itu, sepertinya MakNur berpikiran sama denganku, kalo Rona ini begitu lugu dan masih sangat hijau.
Dengan sedikit berdehem aku bertanya pada Rona.

“Rona tadi udah maem belum?”

Dengan suara yang parau dan tercekat, mungkin karena kaget atau terangsang berat, dia menjawabku dengan terbata-bata. “Uuuu….su..d..dah..bu..u…Gus…”, aku dengan MakNur saling pandang mendengar jawaban Rona yang parau dan terbata-bata. Mungkin juga saat ini kami punya persamaan dalam pikiran tentang Rona yg lugu yang sangat terangsang melihat keadaanku.

“ya udah kalo kamu emang udah makan, karena bu Gus pijatnya masih agak lama, kamu ga papa kan nungguin bentar?” tanyaku pada Rona.
“gapapa bu Gus, Rona masih kenyang banget” jawab Rona dengan suara yang masih parau dan terbata-bata, tapi dengan pandangan diarahkan ke televise, demi melihat pandanganku yang mengarah padanya.
“kalo mo ambil minum apa makanan, ambil aja sendiri, tuh di kulkas” sambil tanganku menunjuk ke kulkas yang berada di samping kanannya.


“iya bu Gus, makasih” jawab Rona, sambil pandangannya mengikuti telunjukku kearah kulkas sambil sedikit melirik tubuhku saat pandangannya berpindah dari televise ke kulkas.dengan keadaan terlentang begini, aku bisa terus mengamati tingkah laku Rona. Matanya sering mencuri-curi pandang pada tubuhku, kemudian kembali melihat televise, tapi sepertinya sangat tidak konsen pada televise yg dilihatnya, nafsnya begitu berat, seperti menahan sesuatu yang sangat berat. Bahkan duduknya pun sepertinya tidak enak.

Saat ini memang bagian tanganku yg dipijit MakNur, jadi aku masih bisa mengajak ngobrol Rona dengan leluasa, karena kondisi tubuhku masih tertutup oleh sarung, jadi kesannya masih normal saja. Setelah pijatan pada kedua tanganku selesai, MakNur berpindah pada pundak dan bagian dadaku sebelah atas. Yang aku tahu, pasti MakNur akan menurunkan sarungku pada bagian dadaku sampai batas bulatan coklat yg melingkari putting susuku. Aku langsung memejamkan mataku, dengan maksud agar Rona bisa leluasa menikmati pemandangan ini, tanpa sungkan terlihat olehku. Karena posisi MakNur sendiri ada di sebelah kiri menghadapku, sedangkan Rona duduk disebelah agak kanan lurus dengan kakiku agak jauh dibawahku, karena memang posisiku yg terlentang.

Saat MakNur mulai memijatku, sesekali kupicingkan mataku sedikit untuk melihat seperti apa ekspresi Rona melihat sebagian payudaraku yg terbuka hampir sampai putingku. Aku benar tidak menyangka, kalo rona menatapku lekat2 tanpa berkedip, dengan mulut yang sedikit bengong. Kepalanya sampai dimajukannya untuk bisa melihat lebih jelas. Mungkin dia merasa aman, karena MakNur sedang sibuk memijitku, sedangkan aku menurutnya sedang terpejam, jadi rona merasa leluasa menatapku seperti itu. Kaki rona disilangkan dengan rapat, seperti sedang menutupi penisnya yg mungkin sangat tegang.

Badanku serasa merinding dan menghangat oleh sikap rona yg sedemikian, aku merasakan sensasi yg hangat dan eksotis oleh sikap rona yg sedang mengamati tubuhku. MakNur sampai melirikku, karena kondisi badanku yg tahu2 merinding semua, sambil tersenyum kecil padaku. Aku membalas senyum kecilnya dengan sekidikit berkedip, dan MakNur menyadarinya.
Perkosa Artis Model Cantik Angel


Perkosa Artis Model Cantik Angel - Dingin sangat terasa malam ini, sedikit kesal karena yang di tunggu belum tampak juga. Tak terasa waktu menunjukan pukul 12 malam. Sambil mengisap sebatang rokok, ku melihat keadaan di sekeliling tempat parkir salah satu stasiun televisi. Hanya satu orang yang ku tunggu yaitu Angel.

Ku dengar dia menjadi salah satu presenter acara, jadi ku sengaja menunggu dia pulang. Tak lama kemudian, ku lihat dia menaiki mobilnya. Tanpa di kawal oleh body guard nya. Karena body guard nya adalah salah satu teman ku juga, dan dia sudah di kasih uang untuk segera pulang. ya mungkin dia beralasan istri nya sakit atau apa lah, tak penting juga, yang penting Angel pulang sendiri malam ini.

Tak lama Angel segera meninggalkan lapangan parkir, dan ku ikuti mobil nya, setelah lama juga akhir nya sampai juga di rumah nya. Ku memarkirkan mobil lumayan jauh dari rumah nya, supaya tidak timbul rasa curiga. Setelah Angel masuk rumah, aku mulai melihat keadaan sekeliling komplek rumah nya.

“Aman” dengan hati – hati ku mulai masuk pekarangan rumahnya, lalu ku mulai mencungkil jendela rumahnya, dengan sangat hati – hati sehingga tak mengeluarkan suara.

Tak lama pun aku sudah berada didalam sepi hanya ada Angel seorang, ku tau bahwa keluarganya sedang keluar kota dari gosip hari ini (bermanfaat juga nonton gosip), rumahnya sangat luas, berisikan peralatan – peralatan yang sangat mahal pastinya, “hmm.. dasar artis” pikirku.

Ku lihat sekeliling rumahnya,dan akhirnya kujumpai juga pintu kamarnya yang berada di tingkat dua, lalu kucungkil pintunya hati – hati sekali. “Yess bisa”. Aku pun masuk kedalam kamarnya, dam ternyata Angel sedang berada di kamar mandi, “tinggal tunggu sajah” pikir ku.

Ku sembunyi di belakang gorden kamarnya,dan tak lama Angel pun keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk, mungkin habis mandi atau membersihkan make up nya. Kemudian Angel pun duduk dekat meja rias,”kesempatan”. Aku pun segera membungkam mulut Angel dengan saputangan yang sudah dibasahi oleh obat bius. Angel berontak hampir berteriak, tapi tak lama Angel pun lemas tertidur. Segera ku bopong ke tempat tidur, ku ikat tangannya dan kaki nya sehingga kaki nya terbuka lebar. Mulutnya ku sumpal,”hm… memang cantik dan seksi” pikirku.

Kulitnya yang putih, rambut yang panjang, serta body yang sangat seksi dengan payudara montok. Tak lama ku langsung menghampirinya, dan mulai ku cium pipinya, ku jilati bagian belakang telinganya, Angel hanya bergelinjing dan masih tidak sadar. Mulai ku ciumi bibirnya yang mungil,ku jilati lehernya, dan mulai membuka handuk yang menyelimuti tubuhnya, terlihat didepan mataku, payudara yang sangat montok di bungkus BH warna hitam berenda, dan celana dalamnya yang berwarna hitam juga. Langsung ku raba – raba payudaranya, semakin nafsu birahi ku, ku mulai meremas – remas payudaranya.

Tiba – tiba Angel terbangun, dan berontak, matanya seakan tak percaya dirinya terikat ditempat tidurnya sendiri. “udah diam sajah, nikmati saja” kata ku dengan nada mengancam sambil memegang pisau ditangan, ku mulai meremas – remas payudaranya,Angel semakin berontak. Kemudian ku mulai meraba – raba bagian selangkangan Angel, dan mulai mengesek – gesekan jari ku. Angel semakin berontak dan kulihat dia mulai mengucurkan air mata.



Tak peduli ku langsung memotong BH nya, dan terlihat payudara yang sangat indah, puting nya yang berwarna merah muda, Angel hanya mencoba untuk berteriak dan berontak. “Udaa percuma aja…” kata ku sambil tersenyum lebar. Lalu langsung ku jilati putingnya, Angel semakin menggeliat, tak peduli ku semaking nafsu, sambil memainkan puting nya satu lagi, tangan yang lain tidak berhenti menggesek- gesek selangkangan nya. “Wah… mulai basah nih…” kataku ke Angel sambil tersenyum. Angel mulai kelelahan dan tidak berontak lagi, lalu ku masukan tangan ku kedalan celana dalam nya, Asri kaget. “Hmm… memang basah” vagina Angel basah oleh cairannya sendiri. Lalu ku buka celana dalamnya, “Wow… vagina yang sangat indah, warnanya masih merah muda, dengan dihiasi rambut – rambut kemaluan yang tertata rapih, basah oleh cairan vagina Angel.

Kubuka sumpal mulutnya, Angel sudah tampak kelelahan dan sudah tidak berteriak lagi, ku jilati vaginanya yang basah. Angel mengelinjing, matanya mulai merem melek. Sambil mendesah tak karuan, “aah… jangan… aaaah…” .

Ku masukan jariku kedalam vagina Angel, Angel kaget tapi tak berdaya dibawah ancaman ku. “sakitt… ampuuunn… apa salaaah ku… aaah… aaa…h…” sambil matanya berkaca – kaca. Terus jari ku masukan kedalam vagina Angel, tak lama tubuh Angel mengejang “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh…” Angel berteriak disertai vaginanya memuntahkan cairan yang cukup banyak. Hangat dan licin, ku jilati lagi vaginanya hmmm… bau yang khas dan sangat licin, kujilati sampai habis.

Belum puas, kumainkan klitorisnya dengan lidah,”aaaaghh… aaaaah… ” Angel mulai mendesah lagi. Kumasukan jariku lagi, sambil mengocok vaginanya terus menerus, “aaaaaaaaaaaaaaahhhh….” Angel berteriak lagi sambil badannya terguncang, vaginanya mengeluarkan cairan lagi. Sambil kujilati terus vaginanya.

Angel sangat terlihat lemas, ku mulai membuka celana, dan langsungku masukan kedalam vagina Angel. Angel berteriak kesakitan “aaaaaaaahhh… jangan…. saaaakit…. aaaampunnn”. Aku sudah tak peduli teriakannya,langsung kugenjot vaginanya. Ugh masih sempit, hangat dan berdenyut, dibasahi cairan vagina Angel.

“Ahhhh… ah… aaah…. ” Angel mendesah. Sambilku jilati dan mainkan putingnya. “Aaah… aaaah…aaaa…h” Keringat mulai membasahi tubuh Angel dan diriku. Tak lama kemudianku merasakan kesemutan dipenisku, tanda mau orgasme, semakin cepat ku genjot vagina Angel, badan Angel mulai mengejang lagi, Angel orgasme bersamaan dengan diriku. “Aaaaah… aaahhh… aaaah…” nikmat sekali.



Kutinggalkan Angel terkulai lemas diranjangnya yang basah oleh cairan vaginanya, dengan ku ancam akan kusebarkan video Angel jika Angel melapor kepolisi. Dengan perasaan senang ku tinggalkan rumah Angel. Oh… Angel, pasti aku akan kembali lagi…

Aku Sikat Habis Calon Mertuaku

Aku Sikat Habis Calon Mertuaku | Cerita ini asli kisah gua sama ibu pacar gua waktu dulu masih pacaran, waktu itu sekitar 6 tahun yang lalu, ibu pacar gua panggil aja namanya tante S, memang sih udah tua, umurnya aja sekitar 45 tapi mukanya masih kelihatan cantik dan body nya juga montok, tinggi sekitar 168cm, kalau di taksir susu nya kayaknya sekitar 34D (kalau diliat dari luar), lekukan2 nya memang masih pada tempat2 yang pas. Tapi namanya sudah berumur kerutan dimuka dan perutnya memang tidak rata lagi.

Gua sendiri umur gua saat itu 25 tinggi badan 177 cm, untuk urusan body dan muka standar2 aja. Gua saat itu masih kuliah di betawi di kampus yang terkenal buat anak anak orang berduit di daerah LA (lenteg agung) dan gua saat itu kost di daerah Jakarta selatan.

Cerita bermula saat gua punya pacar namanya inge dia berkulit putih satu kampus sama gua tapi baru smester 5 ukuran toket 34b tinggi 167, kita pacaran sejak dia semester 3 dan semua keluarga sudah tau termasuk maminya dan kakaknya inge (dika) dan menyetujui bahkan kami sudah berecana menikah tapi tuhan berkehendak lain.

Cerita nya memang dari dulu kalau ketemu sama tante S saat gua wakuncar gua memang diam2 selalu curi2 pandang, apalagi kalau pas dipeluk sambil cium pipi kiri n kanan, rasanya pas susunya nempel kok langsung jadi nafsu banget. Mungkin gara2 gua keseringan liat film hot mom and my friend kali ya (Kegiatan peluk dan cipika cipiki udah rutin kebiasaan pacarku dan tante S soalnya dia memang ada darah scotlandia).


Pas satu malem lagi di kos ng’gak ada kerjaan, jadi iseng gua mau ke rumah inge pacar gua, dan di jalan sambil nyetir pas gua nelpon mau kabarin lagi jalan ke situ, tiba2 yang angkat telpon kok suaranya beda, padahal itukan hpnya inge. Terus gua tanya ini siapa kok hp inge sama situ. Yang jawab bilang “ohhhhhh tadi berangkat keluar kota nengok neneknya” dalam hati gua udah ngomel2, kenapa nggak bilang tapi pas gua inget inget ia ya dia pernah bilang tapi gua lupa sama sekali, padahal gua udah setengah jalan. Tiba2 ditanya “ini Tony yah?? Ada perlu apa Ton?? Ini tante hpnya inge ketinggalan di rumah”


Kaget dicampur seneng langsung jawab “engga pa2 tante, tadinya mau kesitu, ini juga lagi dijalan, tapi kok tante nggak ikut? tapi ya udah deh besok2 kalo inge dah balik aku kesana, sekaraang aku balik dulu”, “tante tadi ada urusaan di kantor rencananya besok tante nyusul, tapi kamu kasian banget udah dijalan malah tanggung harus balik lagi, udah dateng sini aja temenin tante ngobrol?” kata tante S.
Mulut nyengir sampe ke ujung pipi, tapi masih pura2 nggak enak dulu “Mmmmmmm nga pa2 nih tante? Nga ganggu tante kalo saya ke rumah?” dalem hati sih berharap2 si tante nga jawab suruh balik hehehehe.

Aku Sikat Habis Calon Mertuaku


Untung nya si tante jawab “engga donk Ton……. Pokoknya kamu dateng aja yah, tante tungguin nanti kalo udah deket rumah telpon lagi biar tante keluar bukain pintu” Dalem hati udah kesenengan dapet waktu berduaan aja sama si tante yang cakep ini, tapi tetep jawab dengan sopan “iya tante, nanti saya kabarin

Pas udah mau sampe deket rumah, nga tau kenapa sengaja iseng nga kabarin si tante kalo gua sebentar lagi sampe. Di depan rumah gua sambil mencetin bel bingung juga kok gelap yah? Nungguin agak lama juga nga ada yang bukain pintu. Akhirnya gua telpon juga deh, tante s langsung jawab “udah mau sampe yah Ton?” langsung aja gua jawab kalo gua udah di depan pintu. Tante s agak kaget “loh?? Kok nga telpon dulu?? Ya udah tunggu sebentar yah, tante mau ganti baju dulu ini tadi baru habis mandi” mulut gua langsung kebuka lebar sambil kesenengan, dengan sabar gua tunggu rasanya lama banget padahal sih nga nyampe 5 menit.


Dari dalem tante s buka pintu, keliatan bentuk tubuhnya yang montok (tapi nga gendut loh) n beneran dia cuma pake daster terusan tidur yang bahan nya biasa aja tapi panjangnya Cuma sampe di atas lutut, sambil gua perhatiin pinggul nya goyang kanan n kiri jalan bukain pintu. Begitu dibuka tante langsung dengan hangat meluk gua n cipika cipiki, pas sambil jalan masuk dia nyubit lengan gua, ngomel2 dikit kenapa gua nga telpon kalo udah mau sampe. Gua cuma senyum2 aja sambil bilang kalo lupa, di cubit lagi sama si tante sambil bilang “kamu mau minum apa?” dalam hati sih pengen langsung nunjuk susunya yang montok, hehehehee tapi cuma bales air putih aja cukup. Tante s terus pergi ke dapur n gua mulai liat2 siaran tv di canel parabola apa yang mau kira kira menarik.

Tiba2 tante s nyeletuk dari belakang gua “emang kamu nggak di kabarin inge Ton? Nih air nya diminum yah”
“iya tante makasih……. Di kasih tau tapi lupa banget tan…… tante sendirian nih jagain rumah? Nga serem?” bales gua…….
“ada sama kakak ipar mu kok, cuma dia keluar sama temen nya, nanti lewat jam 12 baru balik dari concert katanya, tapi biasa sih pasti udah hampir pagi deh. Serem juga sih Ton, tapi gimana lagi donk? Kan sekarang baru jam 7…… kamu temenin tante aja gimana? Sambil nonton sama tante yah lagian juga di kost mu pasti gak ada canel parbola, cuma jangan sedih yah biasa nya pacar kamu cakep n muda, skrg malah disuruh nonton bareng sama yang udah tua2 kaya tante begini hihihihii” jawab si tante.



Makin seneng aja, langsung gua jawab ok sambil tambah2 kata pemanis “ahhhh tante bisa aja, tante kan masih cakep gitu, yang muda2 aja kalah kok” , “dasar kamu pinter ngomong sama cewe yah? Udah pilih film belom?” tanya tante s sambil duduk di sofa n kaki nya di angkat di atas sofa, jadi dasternya agak ke angkat sedikit n paha nya keliatan.

akhirnya gua nemuin film yang ok dan baru, gua duduk di sebelah dia agak deket tapi nga berani nempel, takut di omelin kalo mau macem2. Memang kalo udah nasib nggak akan kabur, tante s duduk nya nempel ke gua n tangan nya megang tangan gua di atas paha sambil nanya “film nya bagus nggak? Dari pertanyaannya gwa tau dia nggak suka film itu “Tentang apa sih kok tante nggak paham? Dll…..” awalnya secara detail gwa jelasin sampai bla bla bla tapi sekitar setengah main gua udah nga konsen n jawabnya juga udah secukupnya aja. Soalnya BH n bagian atas susu nya jadi deket banget sama gua, n gua juga udah nga konsen sama film nya soalnya ada pemandangan yg lebih menarik, tante s angkat tangan gua n mindahin ke belakang dia, jadi posisi nya skrg kepala si tante di dada gua……. Tambah napsu lagi nih, cukup nengok bawah dikit aja tuh susunya udah siap nyembul keluar. Tiba2 ada adegan yg ngagetin n dia nya lompat, pas balik tangan nya kena penis gua yang dari tadi udah tegang liat susunya.



Tante s langsung balik ngeliatin gua “Tony….. ini kok keras begini? Kan ini film action?” gua nya cuma kebingungan nga tau mau jawab apa, belom kepikir mau ngomong apa tante s tanya lagi “kamu dari tadi ngeliatin tante yah? Ini keras egini gara2 tante?” sambil dia nyentuh2 penis gua buat mastiin kalo beneran keras.Dengan malu2 gua jawab “iya tante, tapi jangan marah yah….. soalnya dari tadi keliatan terus susu nya tante jadi nya napsu juga tante, jangan marah yah?” “tante nga marah, tapi masa sih kamu napsu sama tante? Tante kan udah tua Ton? Udah kendor semua, banyak keriput, masa sih kamu bisa napsu sama tante” tanya tante s sambil megang susu nya sendiri.




Dengan malu2 gua jawab “iya tante, kan tadi Tony udah bilang kalo menurut saya tante lebih cakep dari yang muda2 kok”
Tante s cuma tersipu2 malu tapi keliatan kalo dia juga seneng ada yang bilang dia masih cakep (maklum udah lama menjanda dari umur 30), sambil nyubit paha gua dia nga percaya kalo gua napsu sama dia “Ton…… kamu bener2 napsu sama tante? Tante mau liat barang kamu boleh nga? Udah lama banget tante nga ngeliat ato megang yang begituan” gua kaget dan kayak nggak percaya tapi gua cuma bisa bilang “boleh tante…….”


Akhirnya tante s pelan2 bukain celana gua n mulai megang2 penis gua dari luar CD, dia agak kebingungan “kok gede banget sih Ton?” padahal penis gua sih cuma 16cm panjang n 3.5cm lebarnya “masa sih tan? Kata inge biasa aja kok… Mungkin terlalu napsu kali ngeliat yang cakep2” kata gua, tante s cuma tersipu2 malu sambil ngebukain CD gua n matanya melotot mulut nya kebuka udah kaya anak kecil lagi dapet hadiah begitu liat penis gua langsung yang udah keras banget langsung mental kena muka dia sedikit.


“sori tante, udah keras banget soalnya” kata gua
“nga pa2 kok Ton, barang kamu ini bukan cuma panjang tapi gede juga yah, pasti inge seneng banget punya suami kamu??” kata tante s sambil ngocok penis gua pelan2 “kasian deh kalo udah keras begini gak tersalurkan, tante bantuin yah? Biar lemes lagi” belom sempet gua jawab apa2, kayaknya tante s udah lama banget nga pernah ngeliat penis yg keras ternyata napsu nya udah ke ubun2 n langsung mulai cium kepala penis gua “aaaahhhhhhhh tanteeeee……… enak banget…….”

Begitu ngeliat gua keenakan tante s juga makin ganas maennya…….. penis gua di isep2, di emut2, di jilat2 n di cium2 sambil tangan nya ikutan maenin batang gua juga. Nga mau kalah dan nga takut2 lagi akhirnya gua coption BH dia n mulai remes2 toket nya tante s yang ternyata udah kendor, “Tonnnn…….. iya Tonnnnn…… pinter deh kamu, yang kenceng remes tete tante juga nga pa2” ternyata tante s yang selama ini santun banget, aslinya kalo udah napsu juga binal banget “iya tante…… aduh tante enak banget isepin kontol saya” tangan gua skrg udah lari ke CD dia dan pegang2 sedikit ternyata udah basah di bagian memeknya. Poker

Baru mulai dielus2 dikit, tante s langsung berhenti isepin kontol gua sambil ngerang2 “aahhhhh beennnnnnn…… iyaaa Tonnnnnn…… enak banget……. Tante udah nga pernah ada yang nyentuh memek tanteeeee ssssshhhhhhh aaahhhhh……. Terus Tonnnn”
Kayaknya memang tante s ini udah puluhan tahun nga pernah ada yang nyentuh deh padahal dia cakep, kaya n pengusaha gitu…….. langsung gua pindah posisi jongkok di bawah sofa n sekaligus copotin CD tante s yang udah pasrah nurutin semua kemauan gua.


Aku Sikat Habis Calon Mertuaku - Pas mau copotin dasternya dia nolak “jangan Ton, tante malu……. Tante kan udah tua, badan nya tante udah kendor n keriputan semua……” sambil ciumin leher n kuping dia gua bukain dasternya dari atas “saya justru sukanya yang tipe2 kayak tante” kali ini rayuanku sukses tante s udah bugil total sambil protes minta gua bugil juga.


Abis buka baju n kita berdua udah nga ada sehelai benang pun, gua lanjut ciumin bibir dia yang halus banget, tante s ngebales ciuman gua nga kalah ganas nya (tangan gua tetep nga bisa diem, selalu pindah2 antara susu n memek dia), gua lanjutin ciumin leher n kuping tante s yang selalu mendesah tiada henti nya “ssssshhhhhhhsssssssss…… aaahhhhhhhh Tonnnnnnnn terus Tonnnnnnn iya enak banget……….. tante milik kamu mulai skrg…… aaaahhhhhhhhh kapan pun kamu mau, tante selalu siap…… sssshhhssss aaaahhhhh………”


Udah puas, skrg gua mulai pindah ke toket nya yang memang gede tapi udah nunjuk ke bawah, gua remes2 sambil gua jilat2in n isep2in pentil nya. Si tante langsung jambak2 rambut gua halus2……. “iya……. Aarrrrgghhhhhh……… enaknya……..” saking gemesnya pentil tante s gua gigit2 maen2 “aawwwwww…….. sakit Ton….. jangan terlalu keras yah…… boleh tapi jangan keras2” protes tante s, sekitar 7 menit gua maen di gunung kembar yang akhirnya makin lama remesan, isepan n gigitan gua makin keras dan tante juga udah nga bisa ngomong apa2 lagi, yang keluar cuma “ssssshhhhhhssssss……. Beennnn……. Iyaaaa……. Aaaahhhh……. Terus Ton…….”

Pas gua lepas toket nya tante protes “Ton?? Ini susu tante kok merah2 cupangan semua dimana2?” memang gua dari tadi sengaja cupangin toket tante hehehehee “loh? Katanya skrg tante milik Tony? Kan itu tanda nya…… tante nga mau yah?” sengaja gua takutin “engga kok Ton…… boleh…… cuma tante nanti takut keliatan aja, ya udah nanti tante pake baju aja, biar nga keliatan orang laen……. Terserah kamu mau di apain tante mu ini, tante seneng banget kamu udah mau puasin tante” jawab tante s.



Gua langsung lanjutin ke paha dalam nya tante s, gua elus2……. Gua cium2….. gua jilat2……. Gua gigit2 sambil nyupangin…… gantian kiri kanan, tante s kayaknya udah kelojotan gua maen di daerah bawah…… dia cuma bisa “mmmppphhhhh……. Ssshsss……. Iya Ton…… ahhhhhhh……” sambil ngelus2 kepala gua. Makin deket gua maen nya sama memek tante s, makin kayak cacing kepanasan dia, badan nya menggeliat melulu, kepala nya bolak balik kiri kanan terus2an sama tangan nya neken2 kepala gua supaya posisi pas di tengah memeknya (soalnya gua memang sengaja bikin dia napsu dengan maenin bagian samping nya dulu, sambil nyerempet2 dikit hehehe)


Makin deket gua maen nya sama memek tante s, makin kayak cacing kepanasan dia, badan nya menggeliat melulu, kepala nya bolak balik kiri kanan terus2an sama tangan nya neken2 kepala gua supaya posisi pas di tengah memeknya (soalnya gua memang sengaja bikin dia napsu dengan maenin bagian samping nya dulu, sambil nyerempet2 dikit hehehe) 😮

“Tonnnnnnn iihhhhhhhh……. Sssshhsssss aaahhhhhhhhh kamu jahat dehhh……. Nyiksain tante yah??? Mmmmmmmm ahhhhhhhhhh” skrg ini memek nya tante s udah basah bener2 basah sampe agak netes2 keluar dikit. Tiba2 mulut gua langsung gua arahin ke memek dia, langsung gua jilatin bagian tengah nya “AAAAAAHHHHHHHH……… TONNYYYYYY…….. SSSSHSSSSS……. MMMMPPPHHHHH……. IYA TONNNN…….. TERUS…….. SSHSHHHHHSSSS……. ENAK BANGET……” tangan dia langsung neken muka gua sedalem mungkin ke memek dia, sampe rada susah nafas n basah deh muka gua……. :p


Tante s makin menggila aja “AAAAAHHHHHH IYA TONNN……. TANTE BELOM PERNAH DI BEGINIIN…… SSSSSHHHHH…..MMMMPPPPHHHH……. KAMU PINTER BANGET SIHHHHH???? AAHHHHHHH…….” Denger tante makin gila, gua juga makin kenceng aja, jilatin nya, sampe pas gua sedot2 memek nya kenceng, tante s tiba2 neken memek nya ke kepala gua kenceng banget “AAAHHHHHHH TONNNNN!!!! TANTE NYAMPEEEEEE…..!!!!! AAAAHHHHHHHH GILAAA…..”

Pinggul nya tante naek setinggi bahu gua tapi kepala gua di teken sama dia sambil ngejambak rambut gua……. Memeknya tante s langsung banjir n muka gua dipake buat ngelap sama dia naek turun memeknya dia……..

Belom sempet ambil nafas, gua tetep sedot2in memeknya n pindah ke clit nya tante s….. dia langsung kaya kena setrum pinggul nya naek lagi n langsung teriak2…… “TONNNNNN……. STOPPPPP…… GELIIIII…….. TANTE BARU NYAMPE…… ISTIRAHAT DULU YAHHHHH…..” gua tetep cuek n jilat2in tante s, baru sebentar gua mulai sedot2 clit nya…… tante s kayaknya bener2 nga kuat n nyampe lagi…… “AAAARRRRGHHHHHHH…….. BEENNNNYYYY…… GILLLAAAA….. TANTE NYAMPE LAGIIII……… AARRGGHHHHH……MMMMMPPPHHHHH……. SSSHHHSSSS…….. BEEENNNNNNNNN AMPUNNNNNNN…….. “ muka gua yang udah basah lagi2 di teken2 sampe nga bisa nafas n di naek turunin memek dia, tapi mulut gua tetep kekeh nyedot n gigit pelan clit dia…….. sampe akhirnya gua stop n pinggul dia masih naek tinggi n neken kepala gua ke memek dia……. Nga lama dia langsung ambruk ke sofa…….


Abis tante s ambruk di sofa, kita ciuman sambil bersilat lidah, tante juga jilat2in muka gua yang basah sama cairan dari memek dia “makasih yah Ton……. Tante udah nga pernah ngerasain yang beginian lagi, apalagi dijilatin sampe tante nyampe 2 kali berturut2 begitu. Sampe lemes banget nih tante” gua cium tante s di bibir softly sambil bilang kalo dia itu cantik banget n gua seneng banget udah bisa bikin dia sampe nyampe n dengan senang hati ngelanjutin lagi. Tante s cuma senyum n kiss balik “masa di kasih rejeki begini tante tolak sih Ton? Asal nga boleh ada yang tau yah? Ini rahasia kita aja, dan juga kita ini cuma saling menuhin kebutuhan seksual aja jangan ada perasaan, kasian anak tante, lagian kamu kan benar2 mencintai ingeka??” tante tetep mau kamu punya keluarga sendiri, tentunya dengan inge sebagai istrimu”

Gua cuma ngangguk n jawab iya sambil ciumin…….


Gua cuma ngangguk n jawab iya sambil cipookan gan :p
dan ciuman2an tante s makin lama makin hot, lidah gua udah di dalem mulut dia, sambil di isep2, tangan gua juga udah mulai nakal ngelus2 toket n paha…… gantian jilatin leher n kuping si tante lagi (soalnya tadi keliatan ini titik lemah biar langsung nafsu lagi hehehe) “hmmmmmmm……. Nakal yah kamu Ton?? Kasian deh tante udah dapet 2 kali kamu masih kuat begitu yah? Ehhhhhhh……. Bahaya nih kita bugil di ruang tamu, nanti kalo calon kakakmu pulang bisa ketauan, pindah ke kamar yuk?” ajak tante s sambil berdiri n narik tangan gua.


Kita ambil pakaian2 kita yang udah di tempat2 berbeda2 n bersih2in sisa cairan memek nya tante, terus kita sambil bugil2an pindah ke kamar tamu.
Begitu masuk ke kamar, baju2 yang di pegang langsung di buang sembarangan n kita langsung lompat ke tempat tidur, ciuman langsung ganas…… tante s nga mau kalah gantian lidah dia yang nyerang mulut gua, sambil gua isep2 lidah dia, tangan mulai melancarkan serang ke toket tante gua yang udah turun tapi ranum ini……. Nga mau kalah sambil ciuman dashyat, jilatan2 leher, tangan tante s mulai ngocokin kontol gua.


Serangan ke tante juga gua tingkatin mulai ciumin toket dia soalnya udah keliatan kalo napsu nya udah mulai kepancing dari rintihan2 kecil nya, nipple tante juga udah mulai keras sambil gua pelintir2, maenin kaya nyari frekuensi radio “mmmmmmm…… ahhhhhhhh enak Ton……. ARRRGHHHHH…….. jangan terlalu keras donk gigit nya” pas gua mulai gigitin nipple toket sebelah nya. Ngeliat tante mulai kaya cacing kepanasan, kontol gua juga mulai keras gara2 kocokan dia.
KRRRINNNNGGGGG………. Udah mau copot jantung kita berdua……. HP tante s bunyi, langsung buru2 di angkat “halo……. Iya dik??? Ada apa??” ternyata dika kakak pacar gua mau ngabarin dia baliknya agak malem “oohhhhhh iya gpp, nanti kabarin aja yah” ngeliat kesempatan isengin tante s, gua ngelus2 paha kiri dalem tante sambil cium2in n gigit paha kanannya “OOOOHHHHHH………. Hah?? Gpp dik….. ini mami lagi sambil nonton film (bikin film kali yah? Haha)” tante bisik2 ke gua suruh stop “hihihiii ya udah yah dik….. tadi si Tony ada dating juga, skrg udah pulang jadi mami iseng nonton dvd jugAAAAAAAARRGGGGGHHHHHH” gua jilatin memek tante s “MMMMPPPPHHHHHHH……… udah yah dik dahhhh” langsung di tutup telpon nya n di buang ke tempat laen, tangan tante s langsung nyosor ke kepala gua, jambak2 rambut n neken kea rah memek dia “hhhmmmmmmmm Tonyyyyy kamu nakal banget yahhh??? Ahhhhhhhhhh enaknya Tonnnnn…….. tante udah basah lagi nih…… busyet kamu pinter yah…… sssshhhssssss……. Ton tante minta yg kaya tadi lagi yah?”


“Yang mana tante?” jawab gua “yang tadi kamu bikin tante kelojotan 2 kali itu loh” sambil tetep jilat2in memek tante s, tangan ngelus2 paha n remes toket “udah lupa tante, coba di bilangin persisnya tante mau di apain sama saya?” sengaja gua pancing, pengen denger tante s yang biasa nya santun jadi ngomong jorok “mmmmmm……. Iiihhhh kamu jahat n nakal yah……. Aahhhhhhhh……. Iya Tony…… tante mau kamu ciumin….. jilatin…. Isepin….. n gigitin clit tante…….. sambil di masukin juga yah jari kamu Ton.” Bandar66

napsu di ubun2 denger tante s ngomong jorok, langsung gua kabulin permintaan dia “AAARRRRGGHHHHHHHH…….. MMMMPPPPPPFFFFFFF………. AAAHHAAAHHHAHHHH…….. IYA TONNNNNN……. .GILLAAAA…… TERUSSSSSSSS” gua obok2, keluar masukin jari gua di memek tante s yg udah basah sambil nyedot2 n gigit halus clit dia “terus mau di apain lagi tante?” “aaaahhhhh…… aahhhhhh….. ahhhhhhh masukin Ton…… tante udah nga tahan” sengaja pengen ajak tante ngomong jorok lagi gua tanya (padahal sih ngerti lahhhhh) “masukin apa tante? Harus yg jelas ngomong nya kalo engga nanti saya brenti nih” goda gua……


“aaaaahhhhhhhh ahhhhhhhh enak nya Tonnnn…….. kamu suka dengerin tante minta yang engga2 ke kamu yah??? Mmmmmmmm…… aaaahhhhhh……. Iyaaa…… masukin kontol kamu ke memek tante!!! Masukin kontol muda kamu yg gede n keras ke memek tua tante yang udah keriputan……!!! Masukin Tonnn……..!!! please……. Tante udah nga tahannnnn” pinta tante s, yang skrg udah jadi tante binal

pelan2 ciuman gua mulai naek dari clit ke paha dulu…… ke perut….. mampir di gunung kembar favorit gua…… ke leher n belakang kuping……. Kontol gua skrg udah di depan memek tante s yang udah basah banget “mmmmppppffffff……. Ahhhhhhhhh….. tante nga tahan Ton…….” Rupanya tante gua ini udah kesetanan nagih di setubuhin, tangan tante s langsung megang kontol gua, di arahin ke depan lobang memek n langsung di tuntun masuk pelan2…….. “AAAAAHHHHHHHH……… ENAKNYA TONNNNN… GEDE BANGET KONTOL KAMU……..” tangan tante dilepas n pelan2 kontol gua masuk ke lubang surga dia yang anget, basah, licin tapi masih nyengkrem udah masuk setengah jalan, langsung gua teken keras2 sampe mentok sedalem2nya ke memek tante s “AAAAAAAGGGGHHHHHHHHHH………… PELAN2 TONNNN…… SAKITTT………” punggung tante melengkung, mata dia kebuka lebar n langsung bibir gigir nya sendiri (seksi banget nih pas tante gigir bibir nya lagi napsu)
geliat tante s tetep ke enakan meskipun dia teriak sakit, tapi gua kasih dia waktu buat nyesuain dulu, sambil gua nya juga nikmatin memek tante gua yang anget, basah n masih ngejepit sedikit (mungkin udah terlalu lama nganggur jadi masih belom kendor kali yah?) kontol gua tetep gua mentokin sampe ujung sambil gua goyangin pinggul gua dikit2 “HMMMMMMMMM………. SSSSSHHHHSSSS……… enak banget sih kontol kamu Ton??? Gede begitu….. sampe2 lubang tante penuh tuhhhhhh” tante maenin tangan nya di kepala gua sambil cium2 leher gua.
udah dapet tanda2 tante s mulai naek lagi napsu nya n udah nga kesakitan lagi, mulai deh gua genjot pelan2 memek tante gua……. Di atas tante, gua mulai maju mundurin pinggul gua mulai nya pelan2 n nga terlalu jauh nyabut nya “aaaahhhhh…… mmmmmmmmmm…….. iya Tonn……. Mmmpppffff……. Aaaggghhhhh…….” Kita tetep di posisi n speed ini kira2 5 menit, si tante udah mulai ke enakan tangan nya narik tangan gua ke toket dia minta di remes2……. “aaaaahhhhhhhhh aaaaahhhhhhhh sshssssshhhsssssss mmmmmmmmmm iya Tonnnnnn oooohhhhhhhhh enaknya kontol kamu……. Aaaahhhhhhhhhhh terus Tonnnnnnn tante udah mau sampe…….”


Denger aba2 tante s langsung gua genjot kenceng2 n sekali2 gua cabut nya jauh2 ampir keluar n gua tancepin lagi ke memek tante sedalem2 n sekuat2 nya…….. makin lama makin kenceng……. “AAAAAAHHHHHHH……. IYA TONNN…… OOOOHHHHH TERUSSS TONNN……… AAAUUUWWWWWW…….. AAAHHHH……. MMMMPPPPFFFTTTTT…… GILLAAAAAAA……. TONNNNNN……. TANTE UDAH MAU SAMPE LAGIIII…… TERUS TONNNNNNN!!!!! YG KENCENG N KERAS TONNNNN…… AAHHHHHHHH” teriak tante s……. 2 menit kemudian si tante nyampe lagi…….. bibir nya di gigit keras2, punggung nya di angkat melengkung, tangan nya neken pantat gua ke memek dia sedalem2nya, matanya cuma keliatan putih nya doank sambil melenguh kenceng banget……. “TONNNNNNNYYYYY…….. TANTE SAMPEEEEEE…….. AAAAGGGGHHHHHH……. ENAKNYAAAAAA…… AAAHHHHHHH AMPUN BENNNNN……… OOOOHHHHHH…… MMMMPPPPPFFFTTT…….”

Si tante masih nikmatin kepuasan dia, kontol gua yg masih kenceng n tanggung, langsung badan dia gua balik n gua suruh nungging……. “bennn?? Tante mau kamu apain lagi?? Tante nga kuat deh…… tante masih lemes barusan nyampe gara2 kontol kamu tuh” nga gua gubris…… kontol gua arahin ke memek tante n langsung mulai genjot lagi…… langsung speed medium, tante s ternyata langsung ke enakan juga pas toket dia gua remes2 dari belakang sambil gua pacu tuh mesin tua…… : ) “aaaaaahhhhhhh bennnnnn……. Jahat deh kamu tante lemes nih…… mmmmmmmm……. Aahhhhhhh…….. iya bennn…… aaaaahhhh……..”
Denger tante s cuma setengah protes doank gua tetep jalanin terus aja…….. sambil gua sodok dalem2 memek nya, toket tante s gua remes2, gua jilatin n cupangin leher n pundak dia…… sekali2 gua tampar pantat nya PLOKKK…….. PLOKKKKK……. “aaaaawww aaaaahhhhh……. Ssssshhhhssss…….. aaaawwwwww aaaaahhhhhhhh mmpppffftttt….. iya bennnn…….. terus bennnn……. Enak……. Oooohhhhhh ya ampun….. enaknya….” “apa nya yg di terusin tante?? Ayo kasih tau yang jelasssss……. PLOOKKKKK” gua tanya n gua tampar lagi pantat tante s, udah 3 menit nih di doggy, tante jawab nya setengah teriak “aaaaaaauuuuwwww…….. aaaarrrggghhhh……… iya benn…… ssshhhssssssss ngentotin memek tante….. memek tua tante yg keriputann….!!! Sssshssssss….. aaaaahhhhhhh ngetotin tante pake kontol muda kamu yg gedeeeee!!! Aaaaaaahhhhhhhh”

Tante s udah mulai keliatan tanda2 mau nyampe lagi kalo udha ngomong nya binal n nga di pikir2 lagi, langsung aja gua genjot speed tinggi……. Ceplak ceplok ceplak ceplok suara kontol gua nge hantem memek tante s yang udah basah banget sampe bulu jembut gua basah total…….. speed ya gua naekin lagi soalnya gua udah mulai ngerasa mau nyampe juga……. Di kamar skrg cuma suaranya tante teriak2 ke enakan, gua tampar2 pantat tante yg bulet n suara kontol gua keluar masuk memek basah…… “AAAAAGGGHHHHH BEENNNNNNN CEPLAK CEPLOK CEPLAK CEPLOK…. MMMMMMMMMMMMM AAAAWWWWWW PLOKKK……. BBBEEEENNN…… *tante noleh ke samping pala nya dongak ke atas sambil gigit bibir* TANTEEEEE……… AAAHHHHHHH TANTE MAU NYAMPE LAGIIII…….. AAAAAHHHHHH BENNNNYYYYYYY TERUSSSS………”


Ngeliat pemandangan yang luar biasa, tante s noleh ke samping dengan muka nya skrg super sensual, kulit badan nya yg mulus…….. punggung nya melengkung…… tangan nya remes2 toket sendiri……. Mata terpenjam bibir di gigit sambil mendesah saat terbuka. Gua sendiri juga udah mau sampe n mulai nge genjot memek tante s sedalem2, sekeras2 n sekenceng2 nya……… “TANTE SAMPE BEEEEEENNNNN…….. AAAAAARRRRGGHHHHHHHH GILLLAAAA……… TANTE NYAMPEEEEE….. OOOOOHHHHHHHHH……… SSSSSHHHSSSSS…….. MMMMPPPPFFTTTTT…… AAAAHHHHHHHHHHH” “iya tanteeeeee Tony juga udahhhh mau sampe”

Genjotan terus2an gua dorong tuh kontol ke memek tante s sedalem2 nya yang udah basah……. Nga peduli tante udah nyampe soalnya gua juga tinggal dikit lagi…….. “AAAAHHHHH TANTE……. Tony UDAH MAU SAMPE TANTE…..” “AAAHHHHHHHH BEEEENNNNNNNN…….. GILLLAAAAA…… ADUH TANTE MAU NYAMPE LAGI BEEENNNN……. AAAAAHHHHHH SSSHSSSS….. MMMMPPFFFTTTTTT BUSYETTTTTT BEEENNN……… TANTE NYAMPEEEEE LAGIIIIIII……!!!!!”

Akhirnya gua nyampe barengan tante kali ini “AAARRRGHHHHHHH Tony SAMPE TANTEEEEEEEEEE” “AAARRRRRGHHHHHHHH IYA BEEENNNNN……. OOOHHHHHH SSSHSSSSSSSSSSSS” sperma gua nyembur keluar ke dalem memek tante s pas gua dorong sampe mentok…….. posisi dari doggy skrg tante udah nga kuat kaki nya n ambruk di posisi tengkurep, kontol gua masuk di dalem memek dia, sambil gua ciumin leher dia “aaaaaaahhhhhhhh bennnnnnn enak nyaaaaaaaa……. Mmmmmmppppffffffff……. Sssshhhhhsssssss……… gila deh kamu……. Tante barusan nyampe 2 kali sekaligus lohhhhhhh…… ssshsssssssss…….. enaknyaaaa…….”

Gua cabut kontol dr memek tante s n kita baringan samping2an sambil cium2an “bennn kamu hebat deh….. tante jadi ketagihan nih…… tante boleh minta jatah lagi kan yah??”

Gua cium bibir tante dalem2 “boleh donk……. Kalo saya lagi kepengen, boleh minta tante juga nga? Tante cakep banget, memek tante enak banget sih…… anget….. masih ketat juga yah” tante cuma kesipu2 aja sambil manja2an n ngejawab “boleh donk bennn kapan pun kalo kamu mau tante bersedia……. Pokoknya tubuh tante ini milik kamu….. mau kamu apain kapan pun juga boleh…… tante yg seneng kamu mau ngewein calon mertua kamu yang udah tua dan keriputan ini”


Sambil gua lihat muka tante s yg cantik ini, toket nya gede n bodi nya yang mulus n ranum itu gua cuma ciumin bibir dia dengan hangat sambil bersorak2 dalam hati. Setengah jam kami bermesra2an sambil bugil di tempat tidur dan gua udah harus balik takut dika lebih duluan pulang……..
Setelah kejadian itu gua dan tante S terus mengulangi perselingkuhan kami walaupun jatah tante S setelah gua memuaskan inge tapi dia tetep selalu gua buat terkapar bagaikan tak meiliki sumsum tulang.

Si Tante Noni - Namaku Dede, umurku waktu itu sekitar 19 tahun, aku kini kuliah di OSU, Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku di sana yang bernama Tante Noni. Wuih, dia itu orangnya baik benar kepadaku. Kebetulan dia seorang istri simpanan bule yang kaya raya tapi sudah tua.

Jadilah aku kost di rumahnya yang memang agak sepi, maklumlah di sana jarang memakai pembantu sih. Tante Noni ini orangnya menurutku sih seksi sekali. Buah dadanya besar bulat seperti semangka dengan ukuran 36C. Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki langsing seperti peragawati. Sedangkan perutnya rata soalnya dia belum punya anak, yah maklumlah suaminya sudah tua, jadi mungkin sudah loyo. Umurnya sekitar 33 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih bersih. Hal ini yang membuatku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan penting, aku malas keluar rumah. Lagian aku juga bingung mau keluar rumah tapi nggak tahu jalan.

Dan sehari -harinya aku cuma mengobrol dengan Tante Noni yang seksi ini. Ternyata dia itu orangnnya supel benar nggak canggung cerita-cerita denganku yang jauh lebih muda. Dari cerita Tante Noni bisa aku tebak dia itu orangnya kesepian banget soalnya suaminya jarang pulang, maklum orang sibuk. Makanya aku berupaya menjadi teman dekatnya untuk sementara suaminya lagi pergi. hari demi Hari keinginanku untuk bisa mendapatkan Tante Noni semakin kuat saja, lagi pula si Tante juga memberi lampu hijau kepadaku. Terbukti dia sering memancingmancing gairahku dengan tubuhnya yang seksi itu. Kadang-kadang kupergok Tante Noni lagi pas sudah mandi, dia hanya memakai lilitan handuk saja, wah melihat yang begitu jantungku deg – degan rasanya, kepingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu. Kadang- kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang. Malah waktu itu aku sempat mengintip dia lagi mandi sambil masturbasi. Wah pokoknya dia tahu benar cara mancing gairahku.

Sampai pada hari itu tepatnya hari Jumat malam, waktu itu turun hujan gerimis, jadi aku malas keluar rumah, aku di kamar lagi main internet, melihat gambar-gambar porno dari situs internet, terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar perempuan bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali sekitar 15 cm, habis aku sudah terangsang banget sih. Tanpa kusadari tahu-tahu Tante Noni masuk menyelonong saja tanpa mengetuk pintu, saking kagetnya aku nggak sempat menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Noni sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang, langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis.

“Hayyoo lagi ngapain kamu De?”
“Aah, nggak Tante lagi main komputer”, jawabku sekenanya.
Tapi Tante Noni sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
“Ada apa sih Tante?” tanyaku.
“Aah nggak, Tante cuma pengen ajak kamu temenin Tante nonton di ruang depan.”
“Ohh ya sudah, nanti saya nyusul yah Tan”, jawabku.
“Tapi jangan lama-lama yah”, kata Tante Noni lagi.
Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak keluar kamar tidur dan menemani Tante Noni nonton film semi porno yang banyak mengumbar adegan-adegan syuuurr.

Melihat film itu langsung saja aku jadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi nggak karuan. Malah malam itu Tante Noni memakai baju yang seksi sekali, dia memakai baju yang ketat dan gilanya dia nggak pakai bra, soalnya aku bisa lihat puting susunya yang agak muncung ke depan. Karuan saja, gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu, tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa apa-apa. Sedangkan batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku mencoba bergerak-gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang miring. Melihat gerakan-gerakan itu Tante Noni langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku.

“Lagi ngapain sih kamu De?”
“Ah nggak Tante..”
Sementara itu Tante Noni mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu.
“Kamu terangsang yah De, lihat film ini?”
“Ah nggak Tante biasa aja”, jawabku mencoba mengendalikan diri. Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap -hisap sambil kugigit putingnya yang keras. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja, Tante Noni pun rupanya juga sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu.

“Menurut kamu Tante seksi nggak De?” tanyanya.
“Wah seksi sekali Tante”, kataku.
“Seksi mana sama yang di film itu?” tanyanya lagi sambil membusungkan buah dadanya sehingga terlihat semakin membesar.
“Wah seksi Tante dong, abis Tante bodynya bagus sih.” kataku.
“Ah masa sih?” tanyanya.
“Iya bener Tante, sumpah…” kataku.

Jarak duduk kita semakin rapat karena Tante Noni terus mendekatkan dirinya padaku, lalu dia bertanya lagi kepadaku,
“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama Tante?”
“Mmaaauu Tante…” Ah seperti dapat durian runtuh kesempatan ini tidak aku sia-siakan, langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada Tante Noni.
“Wahhhh barang kamu gede juga ya De…” katanya.
“Ah Tante bisa aja deh… Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. sampe saya gemes deh ngeliatnya…” kataku.
“Ah nakal kamu yah De”, jawab Tante Noni sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku, lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya.
“Waah jangan dipegangin terus Tante, nanti bisa tambah gede loh”, kataku.
“Ah yang bener nih?” tanyanya.
“Iya Tante.. ehhh, eehhh saya boleh pegang itu Tante nggak?” kataku.
“Pegang apa?” tanyanya.
“Pegang itu tuh..” kataku sambil menunujukkan ke arah buah dada Tante yang besar itu.
“Ah boleh aja kalo kamu mau.”


Wah kesempatan besar nih, tapi aku agak sedikit takut pegang buah dadanya, takut dia marah tapi tangan si Tante sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk mengelus buah dadanya.
“Ahhh.. arghhh enak De.. kamu nakal yah”, kata Tante sembari tersenyum manis ke arahku, spontan saja kulepas tanganku.
“Loh kok dilepas sih De?”
“Ah, takut Tante marah”, kataku.
“Ooohh nggak sayang… kemari deh.”

Tanganku digenggam Tante Noni, kemudian diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku pun semakin berani meremas -remas buah dadanya. “Aaarrhh… sshh”, rintihan Tante semakin membuatku penasaran, lalu aku pun mencoba mencium Tante Noni, sungguh diluar dugaanku, Tante Noni menyambut ciumanku dengan beringas, kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu. “Ahhh kamu memang hebat De.. terusin sayang.. malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama Tante yah.. ahhh.. arhhh.”
“Tante, saya boleh buka baju Tante nggak?” tanyaku.
“Oohhhh silakan sayang”, lalu dengan cepat kubuka bajunya sehingga buah dadanya yang besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja aku menjilat-jilat buah dadanya yang memang aku kagumi itu. “Aahhh… arghhh…” lagi-lagi Tante mengerangerang keenakan. “Teruss.. terusss sayang… ahhh enak sekali…” lama aku menjilati buah dada Tante Noni, hal ini berlangsung sekitar 10 menitan sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.

Lalu sekilas kulihat tangan Tante Noni sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kupelororti. “Aahhh buka saja sayang… jangan malu-malu… ahhhh…” nafas Tante Noni terengah -engah menahan nafsu, seperti kesetanan aku langsung membuka celananya dan kuciumi CD-nya. Waah, dia lagsung saja menggelinjang keenakan, lalu kupelorotkan celana dalamnya sehingga sekarang Tante Noni sudah bugil total. Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu yang ditata rapi sehingga kelihatan seperti lembah yang penuh dengan rambut. Lalu dengan pelan -pelan kumasukan jari tengahku untuk menerobos lubang kemaluannya yang sudah basah itu. “Aahrrrh… sshh… enak De.. enak sekali”, jeritnya. Lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin mengkilap itu, lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluan Tante dengan lidahku turun naik sepeti mengecat saja. Tante Noni semakin kelabakan, dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil memeras buah dadanya sendiri. “Aahhh… sshhh come on baby.. give me more, give me more… ohhhh”, dengan semakin cepat kujilati klitorisnya dan dengan jari tanganku kucoblos lubang kemaluannya yang semakin lama semakin basah.

Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya dia mau orgasme. Lalu kupercepat tusukan-tusukan jariku sehingga dia merasa keenakan sekali lalu seketika dia menjerit, “Oohh aaahh… Tante sudah keluar sayang… ahhh”, sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan untuk mencari lidahku yang masih terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis. Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali, lalu dia menarik tubuhku ke atas sofa. “Wah ternyata kamu memang hebat sekali, Tante sudah lama tidak sepuas ini loh…” sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya berlepotan ke bibir Tante Noni. Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di eluselus oleh Tante Noni dan aku pun masih memilin-milin puting Tante yang sudah semakin keras itu. “Aahh..” desahnya sambil terus mencumbu bibirku. “Sekarang giliran Tante sayang… Tante akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh Tante ini.

Tangan Tante Noni segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit, tapi kudiamkan saja habis enak juga diremas-remas oleh tangan Tante Noni. Lalu aku juga nggak mau kalah, tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu. Terus terang aku paling suka dengan buah dada Tante Noni karena bentuknya yang indah sekali, juga besar berisi alias montok. “Aahhh… shhh,”, rupanya Tante Noni mulai terangsang kembali ketika tanganku mulai meremas-remas buah dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah pentilnya yang sudah tegang itu, seakanakan seperti orang kelaparan kuemut-emut terus puting susunya sehingga Tante Noni menjadi semakin blingsatan.
“Ahh kamu suka sekali sama dada Tante yah De?”
“Iya Tante, abis tetek Tante bentuknya sangat merangsang sih, terus besar tapi masih tetep kencang…”
“Aahhh kamu emang pandai muji orang De..”

Sementara itu tangannya masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu Tante Noni mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai pada akhirnya Tante Noni jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati batang kemaluanku. “Wahh batang kemaluanmu besar sekali De… nggak disangka kamu nggak kalah besarnya sama punya orang bule”, Tante Noni memuji-muji batang kemaluanku.

Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Uaah, tak kuasa aku menahan erangan merasakan nikmatnya service yang diberikan Tante Noni malam itu. Lalu dia mulai membuka mulutnya lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya. Aku pun nggak mau kalah, sambil mengelus-elus rambutnya sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya yang montok sehingga Tante Noni bergelinjang menahan kenikmatan. Selang beberapa menit setelah Tante melakukan hisapannya, aku mulai merasakan desiran -desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat Tante Noni kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas karpet. Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku.
“Ahh De ayolah masukin batang kemaluan kamu ke Tante yah.. Tante udah nggak sabar mau ngerasain tempe Tante disodok-sodok sama batangan kamu yang besar itu.”
“Iiiya Tante”, kataku.

Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluan Tante Noni tapi aku nggak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan ke bibir kemaluan Tante Noni sehingga Tante Noni lagi-lagi menjerit keenakan, “Aahhh.. yes.. yes.. oh good.. ayolah sayang jangan tanggung-tanggung masukinnya…” lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku. Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluan Tante Noni ini sehingga agak susah memasukkan batang kemaluanku yang sudah besar sekali itu. “Aahh.. shhh.. aoh.. oohhh pelan-pelan sayang.. terusterus… ahhh”, aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Tante Noni sehingga Tante Noni merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya.

Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat Tante Noni juga ikut-ikutan bergoyang-goyang. “Aahhh argghhh.. rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat Tante Noni menjadikan batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti empotan ayam. “Uuaahhh..” sementara itu aku terus menjilati puting susu Tante Noni dan menjilati lehernya yang dibasahi keringatnya. Sementara itu tangan Tante Noni mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin cepat lagi. “Ooohh shhh sayang… enak sekali ooohhh yess… ooohh good… ooh yes…” mendenganr rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini, “Aahh… cepat sayang Tante mau keluar ahh”, tubuh Tante Noni kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik rupayanya dia kembali orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang lagi merojokrojok lubang kemaluan Tante Noni. “Aahh… shhsss.. yess”, lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.


“Wahh kamu memang bener-bener hebat De… Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar.”
“Iiya Tante… bentar lagi juga Dede keluar nih…” sambil terus aku menyodok-sodok lubang kemaluan Tante Noni yang sempit dan berdenyut-denyut itu.
“Ahh enak sekali Tante.. ahhh…”
“Terusin sayang.. terus… ahhh.. shhh”, erangan Tante Noni membuatku semakin kuat merojok – rojok batang kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya.
“Aauwh pelan-pelan sayang ahhh.. yes.. ahh good.”
“Aduh Tante, bentar lagi keluar nih…” kataku.
“Aahh Dede sayang… keluarin di dalam aja yah sayang.. ahhh.. Tante mau ngerasin.. ahhh… shhh mau rasain siraman hangat peju kamu sayang…”
“Iiiyyaa… Tante..” lalu aku mengangkat kaki kanan Tante sehingga posisi liang kemaluannya
lebih menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar masuk lobang kemaluannya.
“Aahhh… ohhh ahhh.. ssshhh.. Tante Dede mau keluar nih.. ahhh”, lalu aku memeluk Tante Noni sambil meremas-meremas buah dadanya. Sementara itu, Tante Noni memelukku kuat-kuat sambil mengoyang-goyangkan pantatnya. “Ah Tante juga mau keluar lagi ahhh… shhh…” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur dengan dahsyat. “Seeerr.. serr… crot.. crot…” “Aahhh enak sekali Tante… ahhh harder.. harder… ahhh Tante…” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh Tante Noni untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu Tante Noni membelai-belai rambutku. “Ah kamu ternyata seorang jagoan De…” Setelah itu ia mencabut batang kemaluanku yang masih agak tegang dari lubang kemaluannya kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya. Ah, ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap Tante Noni.

Setelah kejadian ini kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno yang banyak beredar di sana. Sekian, semoga ceritaku ini bisa jadi bahan bagi anda yang suka bersenggama dengan tante-tante.