SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU

Pecah Perawan Karna Bayar Hutang


Pecah Perawan Karna Bayar Hutang - Sepertinya aku harus mengubur dalam-dalam impianku untuk menjadi satu-satunya perempuan dengan gelar MBA di kampung ini. Sia-sia sudah semua jerih payah selama masa kuliah dulu. Semuanya bdrawal dari datangnya musim kemarau yang berkepanjangan tahun lalu.

Untuk mengembangkan usahanya, Abah telah mendapatkan kredit yang lumayan besar dari sebuah bank swasta. Semula, Abah tidak mengalami kesulitan untuk membayar cicilan kreditnya karena hasil yang diperoleh Abah dari perkebunannya yang luas dan modern sangat berlimpah. Karena itulah Abah dapat mengirim aku ke Jawa untuk kuliah di sebuah universitas terkemuka di negeri ini.

Namu, musim kemarau berkepanjangan tahun lalu telah menghancurkan semuanya. Semua tanaman di ladang dan kebun Abah mati kekeringan. Karena stress, Abah terkena stroke dan aku pun harus membatalkan niatku untuk melanjutkan kuliah di tingkat S2.

Semakin hari kondisi Abah tambah menurun. Kami sekeluarga harus menjual barang-barang berharga kami untuk biaya pengobatan dan membayar cicilan kredit ke bank. Pada bulan ke-enam, kami sudah tidak punya apa-apa lagi yang dapat kami jual, sementara rumah dan lading sudah diagunkan Abah ke bank untuk mendapatkan kredit sehingga tidak mungkin kami menjualnya.

Sebulan yang lalu, beberapa orang petugas bank datang menagih pembayaran cicilan kredit yang sudah tidak lagi dapat kami bayar selama tiga bulan. Mereka mengancam akan menyita rumah dan lading apabila kami tidak dapat melunasi tunggakan pembayaran dalam waktu dua minggu. Kami hanya bisa menangis, memohon belas kasihan orang-orang bank itu. Namun, mereka hanya petugas rendahan yang tidak memiliki wewenang besar, sehingga mereka tidak dapat membantu kami.

Di tengah kekalutan, datang seorang laki-laki paruh baya yang bersedia membantu kami. Dia adalah salah seorang terkaya di kampung kami, yang juga sekaligus merupakan saingan usaha Abah. Kami mengenal pria ini sebagai Pak Mesran. Semua hutang-hutang kami dibayar lunas oleh Pak Mesran pada hari itu juga. Kami semua sangat senang dan berterima kasih pada Pak Mesran, karena tanpa dia, kami mungkin harus tinggal di kolong jembatan atau emperan toko.

Malam itu Pak Mesran datang ke rumah kami dan aku menemani Mak untuk menemuinya. Tak disangka, ketika Mak pergi menengok Abah di kamar, Pak Mesran mengatakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiranku.

“Kamu sadar, kan … Siti, Utang abah kamu besar sekali. Saya harus mengeruk tabungan untuk melunasinya. Tentunya saya tidak mau itu dianggap amal jariah. Saya harus mendapatkan sesuatu. Saya ingin mendapatkan kamu, Siti,” kata Pak Mesran.

“Ma …. Mmaa …maksud Pak Mesran, bapak mau mengambil saya sebaga istri?” tanya ku terbata-bata.

“Siti … Siti …Kalau saya mengambil kamu sebagai istri, maka hubungan utang piutang di antara kita akan hilang. Saya tidak mau itu. Saya bilang kan tadi saya ingin mendapatkan kamu, tubuh kamu persisnya. Saya ingin menikmati tubuh kamu sampai saya anggap utang itu lunas,” kata Pak Mesran sambil menyeringai.

Begitu mendengar keinginan Pak Mesran, Mak langsung meminta Pak Mesran pergi dari rumah kami, namun Pak Mesran membalas ucapan Mak dengan mengatakan bahwa dial ah yang sebenarnya berhak untuk mengusir kami dari rumah ini. Pak Mesran benar dan kami tidak punya alasan lain untuk membantahnya. Aku dan Mak menangis sambil berpelukan. Namun aku sadar bahwa dengan merelakan tubuhku, aku akan dapat menyelamatkan kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi. Karena itu, aku mengiyakan permintaan Pak Mesran.

Malam itu, Pak Mesran menjadi lelaki pertama yang menyetubuhi aku. Aku merelakan keperawananku untuk membayar utang Abah.
Di sini, di kamar ini, untuk pertama kalinya aku melayani laki-laki. Pak Mesran bahkan tidak mau repot-repot menghabiskan uang untuk menyewa kamar hotel untuk menikmati tubuhku. Begitu aku mengiyakan niatnya, dia meminta aku bersiap-siap di kamarku sambil menunggu obat kuat yang diminumnya bereaksi. Aku masih duduk di ujung tempat tidur ketika Pak Mesran masuk ke kamarku. Dia langsung menghampiri aku tanpa peduli bahwa dia membiarkan pintu kamarku terbuka lebar dan kemudian membelai rambutku. Tiba-tiba dia membuka retsleting celananya dan mengeluarkan kontolnya yang sudah tegang. Aku terkesiap. Itu adalah kali pertama aku melihat kontol, dan kontol itu ada di depan wajahku.

Pak Mesran meminta aku mengulum kontolnya. Dengan tangan gemetar aku memegang kotol Pak Mesran dan memasukkannya ke mulutku. Air mataku berlinang. Betapa tidak, aku yang berpendidikan tinggi ini pada akhirnya terpaksa harus mengulum kotol laki-laki tua. Pak Mesran menjambak rambutku dan memaksa aku untuk mengocok kontolnya dengan mulutku. Meski sempat tersedak, aku berusaha untuk menyenangkan lelaki tua bangka ini. Pak Mesran menikmati layananku sambil mendesah dan mendesis. Setelah beberapa menit berlalu, kotol Pak Mesran menjadi semakin tegang dan Pak Mesran memegang kepalaku dengan kedua tangnnya sambil mendorong kontolnya ke dalam mulutku. Dia mencapai klimaks dan air maninya menyembur keluar di dalam mulut ku. Karena kepalaku tertahn kedua tangan Pak Mesran, aku terpaksa menelan peju yang keluar agar aku tetap bisa bernafas. Sebagian peju Pak Mesran meleleh keluar dari mulutku ketika Pak Mesran menarik keluar kontolnya dan tumpah membasahi bajuku.

Kemudian Pak Mesran meminta aku membuka semua pakaian yang aku kenakan. Pak Mesran menjadi lelaki pertama yang pernah melihat aku telanjang bulat. Dia memandangi tubuh mulusku sejenak dan meminta aku rebah di atas tempat tidur, sementara dia melucuti pakaiannya sendiri. Dia naik ke atas tempat tidur dan kedua tangannya mulai mengeranyangi dadaku. Dia meremas payudaraku dengan lembut sambil memainkan pentilnya. Aku terdiam bagaikan patung. Aku berusaha untuk mengabaikan rasa geli yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya pada buah dadaku. Salah satu tangannya meraih ke selangkanganku dan membelai lembut memekku. Sementara itu, dia memainkan lidahnya pada salah satu payudaraku. Aku begitu marah pada diriku sendiri karena aku seharusnya tidak menikmati apa yang dia lakukan pada tubuhku, namun aku tidak kuasa menahannya. Pak Mesran telah memberikan sensasi yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Sensasi yang membuat aku melambung ke awing-awang.

Tanpa sadar aku membuka lebar-lebar kedua pahaku dan mengerak-gerakkan pantatku. Pak Mesran membuka bibir memekku dan dengan jari-jarinya dia mulai menggosok-gosok itilku dengan lembut. Mulutnya tak henti-hentinya menyedot pentil buah dadaku. Tubuhku sudah di luar kendaliku sendiri karena nafsu birahi telah menguasaiku. Kini aku yang mendesah dan mendesis. Perlahan-lahan kepala Pak Mesran berpindah dari dadaku, turun ke perutku dan akhirnya dia menempatkan kepalanya di selangkanganku. Kini dengan lidah dan bibirnya dia melahap memekku. Habis sudah pertahananku. Aku kini bahkan menyodor-nyodorkan memekku sambil memembelai dan sesekali merenggut rambutnya. Sensasi yang tak pernah aku rasakan itu begitu indah dan nikmat.

Melihat aku sudah sangat terangsang, Pak Mesran berhenti dan mengambil posisi di antara kedua pahaku. Kontolnya dia gesek-gesekkan ke itil dan lubang memekku. Aku yang sudah dikendalikan nafsu justru mengangkat pantatku sehingga ujung kotol Pak Mesran menyodok masuk ke lubang memekku. Aku tersentak. Sensasi yang aku rasakan ternyata jauh lebih nikmat sehingga tanpa sadar aku memohon Pak Mesran untuk cepat-cepat memasukkan kontolnya ke memekku yang sudah basah oleh cairanku endiri dan liur Pak Mesran.

“Masukin, Pak … Masukin …. Aku sudah gak tahan lagi,” kataku.

“Hehehehe … Siapa tadi yang menagis tersedu-sedu gak mau melayani aku? Hahahaha … Nih, aku kasih ….” katanya sambil melesakkan kontolnya ke lubang memekku yang masih sempit. “Agak sakit sedikit, kamu tahan ya …”

“Ahhhhhhh …… Shhhhhhh …. Enakkk …Pak,” kataku. Separuh kotol Pak Mesran kini sudah masuk ke dalam memekku. Dia mengerakkan pingulnya maju mundur dengan perlahan. Aku meracau dilanda kenikmatan yang timbul karena gesekan dinding memekku dengan kotol Pak Mesran. Tiba-tiba Pak Mesran mengigit leherku dan menyentak pinggulnya maju sehingga kontolnya masuk semuanya ke memekku.

“Aaaaauuu …. Sakit …. …Pak!” aku tersentak. Selaput daraku kini sudah tembus di dorong kotol Pak Mesran. Namun rasa pedih di leher dan rasa kaget karena digigit secara tiba-tiba membuat aku tidak terlalu merasakan pedih yang timbul karena sobeknya selaput daraku. Pak Mesran cuma terkekeh.

“Gimana? Gak terlalu sakit kan memek kamu?”
“Enggak Pak, tapi pelan-pelan keluar masuknya. Masih agak nyeri …”
Kemudian Pak Mesran mulai melakukan gerakan memompanya. Awalnya perlahan-lahan dan kemudian semakin cepat.

“Ahhhhh Sitiiiii …. Nimaaat bangeeeet ….. “ kata Pak Mesran.
Aku tidak menjawabnya. Aku terlalu sibuk menikmati persetubuhan itu dan sesekali aku mengangkat pantatku untuk menyambut tusukan kotol Pak Mesran di memekku. Aku merangkul dan membelai-belai punggung Pak Mesran. Aku sudah memperlakukan Pak Mesran seperti seorang suami. Pak Mesran mempercepat gerakannya dan aku pun semakin melambung ke angkasa. Aku merasakan dorongan yang sangat kuat di bagian rahimku yang membuat aku seperti mengejan. Reluruh otot-otot di tubuhku mengejang. Memekku berdenyut-denyut.

“AAAAAAAAAAH ……. AAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …” aku menjerit keras ketika aku mencapai orgasme pertamaku. Hal yang semula aku lakukan karena terpaksa untuk menyelamatkan martabat orang tuaku ternyata begitu nikmat. Mungkin ini adalah kompensasi yang diberikan Tuhan atas pengorbananku. Tubuhku begitu rileks setelah puncak kenikmatan bersetubuh itu aku capai. Aku terbujur di atas tempat tidur sambil meresapi setiap sensasi yang aku rasakan.

Pak Mesran yang belum mencapai klimaks tidak terlalu suka dengan kondisi memekku yang sangat basah serta tubuhku yang lemas tanpa reaksi. Dia mencabut kontolnya dari memekku dan berganti posisi. Dia menempatkan kontolnya di antara kedua buah dadaku. Dia memegang buah dadaku dengan kedua tangannya sehingga kontolnya terjepit kedua benda lembut tapi kenyal itu. Lalu dia menggerakkan pinggulnya dan memperlakukan celah di antara kedua buah dadaku seperti yang dia lakukan pada memekku. Aku yang masih lemas karena orgasmeku hanya terdiam memandangi kepala kotol Pak Mesran yang timbul tenggelam dari celah itu. Setelah beberapa menit Pak Mesran mempercepat gerakkannya dan akhirnya air maninya menyembur membasahi wajah, leher dan payudaraku. Dia pun ambruk di sisiku sambil mengatur nafasnya.


“Bukan main! Asyik sekali yang barusan itu ….” kata Pak Kusri sambil kembali mengenakan pakaiannya. “Mulai hari ini sampai batas waktu yang aku tentukan nanti, kita akan sering melakukannya. Kamu harus siap kapan pun saya ingin menyelipkan kotol ini di memek kamu,” sambungnya sambil berjalan meninggalkan aku yang terbujur lemas di atas tempat tidur.

Begitu aku sadar tentang apa yang telah terjadi, air mataku menitik keluar. Aku tidak menyesali pengorbananku, namun aku menyesali mengapa aku begitu menikmati persetubuhan itu. Aku merasa jijik pada diriku sendiri, tetapi aku tidak bisa memungkiri bahwa kenikmatan yang aku dapat dari persetubuhan itu memang begitu indah. Aku bahkan tidak menyeka mukaku yang berlumuran air mani Pak Mesran yang bercampur air mataku.

Mak yang rupanya sempat menyaksikan detik-detik terakhir persetubuhanku dengan Pak Mesran dengan setengah berlari menghambur masuk ke kamar dan menghampiriku “Sitiiii …… Maafkan Mak dan Abah ya nak. Karena kami kau harus melakukan ini,” kata Mak sambil membersihkan wajah. Leher dan dadaku dari air mani Pak Mesran dengan sapu tangan yang diambilnya dari meja riasku. (Aku masih menyimpan sapu tangan bernoda air mani Pak Mesran itu dan sesekali aku menciumi aroma laki-laki yang samar-samar masih tersisa di sana). Aku hanya diam mematung di atas tempat tidurku, tak mapu untuk berkata apa-apa. Mak menutup tubuh telanjangku dengan selimut dan menyuruh aku untuk tidur. Aku pun terlelap sampai pagi.

Sebelum pergi meninggalkan rumah kami, Pak Mesran sempat menaruh beberapa lembar uang ratusan ribu di atas meja riasku. Aku pergunakan uang itu untuk biaya pengobatan Abah dan makan sehari-hari. Sejak saat itu, aku telah menjadi gundik pemuas nafsu birahi Pak Mesran untuk waktu yang aku pun tidak tahu berapa lama.

Pagi tadi, ketika aku kembali dari pasar, aku bertemu Pak Mesran di tengah jalan. Dia sedang berdiri sambil mengobrol dengan Pak Jono, sopirnya. Rupanya Pak Mesran sedang meninjau pembuatan sumur bor di tengah ladangnya. Jalan di desa kami memang tidak pernah terlalu ramai, sehingga Pak Mesran bisa memarkir mobilnya di bahu jalan tanpa menghalangi orang yang lalu lalang. Pak Mesran menyapaku dan meminta aku untuk berhenti sebentar.

“Wah baru selesai belanja rupanya …” kata Pak Mesran.

“Ya, Pak … Untuk makan siang dan makan malam Abah dan Mak nanti,” jawabku.

“Sini kamu. Aku kepingin sarapan dulu,” katanya sambil menarik tanganku untuk mendekatinya.

Menyadari posisiku yang lemah, aku tidak berani melawan. Begitu aku berdiri di sampingnya, Pak Mesran membuka retsleting celananya dan aku mengerti apa yang dia mau. Aku berjongkok dan mulai mengulum kontolnya. Sambil terus mengawasi orang-orang yang sedang membuat sumur bor, Pak Mesran menikmati “sarapan pagi” yang sedang aku berikan. Aku pegang kontolnya dan aku gerak-gerakkan kepalaku maju mundur sehingga kepala kontolnya keluar masuk dari mulutku. Sesekali aku jilati ujung kontolnya sambil beristirahat. Pak Mesran begitu menikmatinya sehingga dia mengerang, mendesis bahkan kadang bergumam tidak jelas. Suaranya membuat orang-orang yang sedang membuat sumur bor menoleh ke arah kami. Malu juga rasanya ditonton orang, walau hanya cuma beberapa kepala saja.

kotol Pak Mesran sudah begitu tegang dan keras. Dia meminta aku berdiri dan melepas celana dalamku. Semula aku menolak. “Masak di sini sih, Pak … Kan gak enak ditonton orang,” kataku. “Tenang saja … Ayo cepat buka,” katanya sambil mengocok-ngocok kontolnya dengan tangannya sendiri. Aku angkat rokku dan aku copot celana dalamku dengan hat-hati agar memekku tidak terlihat oleh orang-orang di lading atau Pak Jono yang berdiri tidak jauh dari kami, setelah itu aku lipat dan taruh di keranjang belanjaanku. Pak Mesran meminta aku berdiri di samping mobil dan menaruh kedua tanganku di atas kapnya. Pak Mesran kemudian berdiri di belakangku dan menyingkap bagian belakang rokku. Pantatku yang telanjang terasa dingin diterpa angin. Aku malu sekali karena pantatku bisa dilihat oleh banyak orang sekarang. Akan tetapi bayangan akan disetubuhi di udara terbuka dan disasksikan orang banyak membuat aku agak terangsang. Pak Mesran sempat tersenyum begitu dia menyentuh memekku dari belakang, karena memekku ternyata sudah cukup basah.

“Wah sudah basah nih, sudah kepingin ya?” katanya. “Baguslah, coba bungkukkan badanmu sedikit biar saya gampang masuk,” sambungnya. Aku mnegikuti keinginannya. Badanku aku bungkukkan sedikit sehinga pantatku agak menonjol ke belakang. Kakiku dilebarkan. Akhirnya, hal itu pun terjadilah. kotol Pak Mesran masuk ke dalam memekku yang masih sempit ini. Pak Mesran masih agak kesulitan menembus lubang di selangkaganku. Pelan-pelan dengan dibimbing tangannya kotol Pak Mesran akhirnya melesak masuk. Badanku agak bergetar begitu aku merasakan gesekan kotol Pak Mesran pada dinding-dinding dalam memekku. Perlahan-lahan Pak Mesran mulai menggenjot kontolnya keluar masuk memekku.

“Ahhhhh ….. Aaaaahhhhhhh …. Aaaaaaahhhhhhh….” desahku pada setiap tusukan. Aku menggoyang pinggulku untuk mengimbangi genkotan Pak Mesran. “Shhhhhhh …. Yeeeeeaaahhhhhh …… Aaaaaaahhhh …” aku terus mendesah.

“Nikmat sekali … Goyang terus, Siti … Yaaaa …… Kayak gituuuuu …… Uuuuuuuhhhhhhh …..” kata Pak Mesran. Tangan Pak Mesran memegangi pinggangku setiap kali dia mendorong kontolnya masuk ke memekku. Sesekali dia meremas buah dadaku dari balik baju.

Sensasi bersetubuh di pinggir jalan dengan beberapa orang yang menyaksikannya sangat luar biasa buat aku. Aku merasa seperti wanita jalang yang hanya punya satu tujuan hidup: seks. Aku sangat menikmati persetubuhan itu sehingga tanpa sadar aku mengeleng-gelengkan kepalaku sambil terus mendesah, mendesis dan bahkan berteriak. Kenikmatan itu sudah mengambil alih kendali atas tubuhku.

“Lebih cepat, Pak …. Lebih cepat ….. Yeeeeeaaaaaahhhh …. Shhhhh …. Genjot lebih cepaaaaat …. Aku sudah mau keluar …” Pak Mesran pun memenuhi permintaanku. Kontolnya bergerak lebih cepat keluar masuk memekku. Aku merasa sudah hampir mencapai orgasme. Tubuhku mengejang dan melengkung ke belakang hingga berhimpitan dengan tubuh Pak Mesran.

“Aku mau keluar Pak …. Aku mau keluaaaaarrrrr …. AAAAAHHHHH …. AAAAAAAAHHHHHHHH …..AAAAAAHHHHHHHHHHH ….” Aku berteriak melepaskan semua rasa ketika orgasme meledak-ledak di dalam tubuhku. Orang yang lewat dan para tukang yang sedang bekerja di lading membuat sumur bor mengalihkan perhatian mereka ke arah kami berdua. Aku sudah tidak peduli lagi. Kenikmatan seksual ini jauh lebih berharga bagiku. Sesaat setelah tubuhku kembali melemas, Pak Mesran mencabut kontolnya dari memekku dan meminta aku melakukan oral lagi. Hanya beberapa menit saja aku mengulum, mengenyot dan menjilari kotol Pak Mesran hingga akhirnya kotol itu menumpahkan air mani kental berwarna putih. Sebagian air mani itu membasahi bajuku dan rambutku. Lalu aku menjilati sisa air mani dari kotol Pak Mesran hingga bersih.

Setelah itu aku membenahi rok dan bajuku dan minta ijin Pak Mesran untuk pulang. Celana dalam sengaja tidak aku pakai lagi. Di sepanjang jalan, ada beberapa orang yang menoleh ke arahku ketika berpapasan. Aroma air mani segar yang tumpah di bajuku mungkin yang menarik perhatian mereka. Aku terus bejalan tanpa mempedulikan mereka. Sesampai di rumah aku memberika belanjaanku kepada Mak yang bingung melihat ceceran air mani di bajuku. Tapi dia tidak banyak tanya. Selitas aku melihat air matanya berlinang. Aku pun tidak peduli. Kalau memng aku harus menjadi budak seks Pak Mesran untuk menolong orangtuaku, mengapa tidak sekalian saja aku menikmati setiap persetubuhan yang aku lakukan. Bagaimanapun, aku toh harus melakukannya ….

Hari ini aku kembali membawa Abah ke rumah sakit untuk melanjutkan pengobatannya. Syukurlah, dokter bilang kondisi Abah sudah banyak kemajuan. Aku menyempatkan diri ketika sedang berada di rumah sakit untuk mengunjungi dokter kandungan. Aku minta pada dokter itu untuk memasangkan spiral di rahimku. Semula dokter menganjurkan aku untuk mengurungkan niatku, namun dengan sedikit kebohongan dia pun bersedia melakukannya. Aku katakana pada dokter itu bahwa aku sedang menyelesaikan kuliah S2-ku. Kehamilan pasti akan sangat mengganggu. Entah aku dapat ide dari mana untuk mengarang cerita bohong itu. Dengan spiral di rahimku, aku tidak akan takut lagi persetubuhanku dengan Pak Mesran berakhir dengan kehamilan.

Setelah beberapa hari tidak menyentuh tubuhku, sore tadi Pak Mesran bertandang ke rumah. Aku tahu apa maksud kedatangannya dan aku pun sudah menyiapkan diriku untuk kembali melayaninya. Bayangan akan kenikmatan orgasme membuat aku menjadi bergairah. Aku sambut Pak Mesran di pintu depan dan menyilakannya duduk di ruang tamu. Setelah menghidangkan secangkir teh, aku menemani Pak Mesran berbicang-bincang sebentar.

“Siti, kita ngewek di taman belakang sana yuk …” kata Pak Mesran. “Sudah lama kan kita gak ngewek.” “Terserah Bapak saja … Saya kan gak bisa nolak,” jawabku pasrah. Pak Mesran bangkit dari kursi tamu dan menarik tanganku untuk mengikutinya ke taman belakang rumah. Taman di belakang rumah tidak terlalu terbuka. Pagar sampingnya lumayan tinggi, tetapi bagian belakangnya sengaja hanya dipagari dengan pohon perdu setinggi pinggang yang selalu dipangkas rapi. Di taman itu, ada beberapa buah kursi taman dari batu tanpa sandaran serta sebuah meja batu besar. Di sekelilingya ditumbuhi berbagai tanaman hias dan bunga. Ah, bersetebuh di udara terbuka, membayangkannya saja aku sudah terangsang. Tanpa disentuh pun, memekku sudah basah ….

Pak Mesran meminta aku menanggalkan semua pakaianku. Dia agak kaget melihat ternyata aku sudah tidak memakai celana dalam. Setelah tidak ada benang sehelai pun yang menempel di kulitku, Pak Mesran meminta aku duduk di pinggir meja batu besar. Dia juga mencopot pakaiannya, sehingga kami pun berdua bugil seperti bayi baru lahir. Dia berjongkok di hadapanku dan mengangkat kedua kakiku. Ternyata dia ingin menciumi dan menjilati memek dan itilku. “Ssssshhhhhh …. Yahhhhhhhhhh ….. Itilnya, Pak ……… Itilnya ………… Yahhhhhh ……. Ohhhhhhhhhhhh ………” kataku sambil terus mendesis menikmati setiap sapuan lidahnya di itilku.

Setelah memekku benar-benar basah, Pak Mesran duduk di salah satu kursi batu dan meminta aku duduk di pangkuannya. Dengan mudah kontolnya masuk ke memekku ketika aku menurunkan pantatku. Dengan bertumpu pada pundak Pak Mesran aku bergerak naik turun sehingga kotol Pak Mesran bergerak bebas keluar masuk memekku. Sebentar saja aku sudah tenggelam dalam kenikmatan birahi. Aku terus mendesah dan mendesis. Ternyata Pak Mesran sangat menyukai tingkahku setiap kali dia menyetubuhiku. Istrinya atau wanita lain yang sering dia setubuhi biasanya hanya diam saja menerima segala perlakuan Pak Mesran. Desahan dan teriakanku membuatnya lebih bergairah. Sambil duduk seperti itu, itilku selalu bergesekan dengan jembut Pak Mesran yang kasar setiap kali aku bergerak turun.

Setelah bermain dengan posisi duduk selama beberapa puluh menit, Pak Mesran meminta aku rebah di meja batu besar dan dia pun menyodokkan kontolnya ke memekku sambil berdiri. Kedua kakiku dilipat ke atas dan ditopang oleh kedua tangannya. Dengan begitu, memekku menjadi menyembul ke atas dan lebih keras menjepit kotol Pak Mesran. “Aaaaahhhhhh …… Ini baru enaaaaaakk ….” Kata Pak Mesran sambil terus menggenjot pinggulnya. “Genjot yang kuat, Pak …. Ayo … dong ….” Kataku memberi semnagat. Satu tanganku menjulur ke bawah untuk meraih itilku sendiri. Sambil terus menikmati setiap tusukan kotol Pak Mesran di lubang memekku, aku menggosok-gosok dan memilin-milin itilku. Sementara tangan yang satu lagi aku pergunakan untuk memilin-milin pentil buah dadaku.

Tanpa sadar mulutku terbuka lebar mendapatkan kenikmatan rangsangan itu. “Ahhhhhh … ahhhhhhh …. Ahhhhhh ….. ahhhhh ….” Keluar dari mulutku setiap kali Pak Mesran menyodokkan kontolnya. “Kocok yang cepat, Pak … Lebih cepat, lebih cepat …. Tolong, Pak … Kocok lebih cepaaaattt ….. Aku sudah mau keluaaaarrrr ……Ahhhhhh ……” seperti yang sudah-sudah Pak Mesran pun memenuhi permintaanku. Dia menarik dan mendorong kontolnya lebih cepat. Ergesekan kotol Pak Mesran dan memekku mengeluarkan bunyi berdecak-decak. Tubuh kami sudah bermandi keringat. Entah pada sodokan yang keberapa aku pun mencapai orgasme. “AAAAAAHHHHHHHHHHHHHH …………… AHHHHHHHHHHHHHH …. AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH ….. EENNNNNNAAAAAKKKKKHHH !!!” teriakku. Kakiku kaku menjulur ke atas dan pahaku mengatup. kotol Pak Mesran tak bisa lagi bergerak. kotol itu berdenyut-denyut di dalam memekku dan akhirnya menyemburkan cairan kental memenuhi rahimku. “AAAARRRRGGHHHHHH ……” Pak Mesran pun berteriak sambil memancarkan cairan spermanya. “SitiIIII …. SAYA JUGA KELUARRRRR…”

Pak Mesran tertunduk lemas sambil bertopang pada meja batu dengan kedua tangannya. Kedua kakiku kini menjuntai lemas. Namun Pak Mesran sepertinya sengja tidak mencabut kontolnya dari memekku. Bahkan dia beberapa kali mendorongnya agar masuk lebih dalam. Ketika kontolnya sudah benar-benar lemas lunglai, barulah Pak Mesran mencabutnya dan rebah disampingku.

“Siti, kamu tadi menjepit kotol saya sehingga saya tidak bisa mencabutnya. Air mani saya tumpah semua di dalam memek kamu. Apa kamu sengaja agar kamu hamil?” tanya Pak Mesran. “Tenang Pak. Aku sudah pasang spiral . Kecil kemungkinannya aku hamil,” jawabku. “Ohhhh … sukurlah. Aku agak kaget tadi,” kata Pak Mesran lega dan untuk pertama kalinya dia mencium keningku.

Setelah merenggut keperawananku dan menyetubuhiku berulang kali, inilah kali pertama Pak Mesran menciumku. Aku memegang wajahnya dan membelainya. Entah siapa yang memulai, kami kemudian berpagutan. Kami berciuman dengan lembut dan tidak tergesa-gesa. Indah sekali … Lima menit kami berciuman. Lidah kami bertemu dan bergelut di dalam mulutku. Karena ciuman itu Pak Mesran dan aku kembali terangsang.

Tangan Pak Mesran kembali beraksi meremas payudaraku dan memainkan itilku secara bergantian. Sementara aku membelai dan mengocok kotol Pak Mesran agar tegang kembali. Begitu kontolnya kembali tegang, aku mendorong Pak Mesran agar rebah di atas meja batu dan aku naik ke atas tubuhnya. Dengan sekali sentakan, kotol Pak Mesran kembali masuk ke memekku yang masih basah oleh air maninya tadi. Dan kami pun terhanyut kembali dalam gelombang birahi Desahan dan teriakan kenikmatan kembali keluar dari mulut kami.


Sore itu, dua kali Pak Mesran menumpahkan air maninya di dalam memekku dan dua kali pula aku menguyur kotol Pak Mesran dengan cairan memekku ketika kami orgasme. Setelah puas, Pak Mesran kembali berpakaian dan pamit pulang. Tak lupa dia menyelipkan beberapa lembar uang ratusan ribu di tanganku. Aku menerimanya. Aku butuh untuk pengobatan Abah, membayar listrik dan makan sehari-hari.

Aku sengaja tetap tinggal di taman belakang, rebahan di atas meja batu, telanjang bulat. Air mani Pak Mesran menetes keluar dari memekku. Mungkin aku sempat terlelap di atas meja batu itu, karena begitu aku tersadar tubuhku sudah tertutup kain batik. Mungkin Mak yang menyellimuti aku tadi. Aku pun bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk memberihkan badanku dari keringatku dan keringat Pak Mesran. Setelah itu, aku masuk ke kamar dan rebahan di atas tempat tidur hanya berbalut daster. Aku mencoba memutar kembali rekaman persetubuhan kami tadi dalam benakku. Nikmat sekali …. Sejenak aku bisa melupakan semua kesulitan dan masalah yang membelit keluargaku. … Terima kasih, Tuhan…

Aku mendapat kabar dari Pak Jono tadi siang ketika dia membawakan satu kardus penuh berisi jamu-jamuan untuk wanita bahwa Pak Mesran dan istrinya bertengkar hebat karena ada yang melaporkan “kegiatan” kami berdua di pinggir jalan tempo hari. Istri Pak Mesran mengancam untuk mengajukan gugatan cerai, tapi Pak Mesran cuma tersenyum saja mendengar ancaman itu. Aku sempat bingung ketika Pak Jono bilang terima kasih kepadaku. Ternyata setelah pertengkaran itu, istri Pak Mesran sudah beberapa kali mengajak Pak Jono bersebadan.

“Saya sebenarnya berharap bisa ngewek sama Neng Siti, tapi itu kan gak mungkin. Tapi, dapat sering-sering ngewek sama Ibu saja saya sudah senang … Hehehehe … Buat selingan, Neng. Bosan juga sama yang di rumah,” kata Pak Jono.

Tadi sore Pak Mesran datang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan seperti biasa. Kali ini dia tidak pakai basa-basi lagi. Begitu aku duduk di sampingnya di sofa, dia langsung menyergap aku dan kami pun berciuman. Selama beberapa puluh menit bibir dan lidah kami bertautan. Sementara itu tangan Pak Mesran terus bergerilya di setiap bagian tubuhku. Baju kami pun stu per satu lepas dari badan kami, sehingga kami berdua benar-benar telanjang seperti bayi yang baru lahir.

Di sana, di atas sofa di ruang tamu, ketika sinar matahari sore masih menerangi ruangan itu, aku dan Pak Mesran kembali terhanyut dalam panasnya gelora birahi. Tanpa mempedulikan bahwa kami dapat menjadi tontonan orang yang lewat di jalan depan rumah, kami terus bergelut di atas sofa yang kini mulai basah dengan keringat kami.

Pak Mesran mendorong tubuhku hingga rebah di sofa. Kedua kakiku diangkatnya, lalu disangga dengan bahunya. Perlahan-lahan dia mengarahkan kontolnya ke memekku. Aku membantu membimbing ujung kotol Pak Mesran agar tepat sasaran. Sekali dorong, kotol Pak Mesran pun menerobos masuk liang sanggamaku. Sambil memegang kedua betisku,Pak Mesran mulai melakukan gerakan maju mundur sehingga kontolnya timbul tenggelam dalam memekku. Buah dadaku berguncang-guncang seirama dengan setiap sodokan kotol Pak Mesran ke dalam memekku.

Aku meraih sebuah bantal sandaran sofa untuk menyangga kepalaku. Dengan posisi begitu, aku bisa melihat gerakan kotol Pak Mesran yang keluar masuk memekku. Setiap kali Pak Mesran mendorong masuk kontolnya, memekku menjadi agak kempot dan ketika kotol itu ditarik keluar, memekku menjadi agak gembung. Aku sangat terkesan dengan apa yang aku lihat di selangkanganku. Semua itu membuat aku semakin terangsang.

“Kamu suka melihatnya, Siti?” tanya Pak Mesran sambil terus bergoyang. “Ahhhhhh ……Iya, Ahhhhhhhhh …….. tapi aku lebih suka rasanya. Ahhhhhh …. Yeahhhhh …. Sssssshhhh …. Yeahhhhh …. Ahhhhhhh ….” Jawabku di sela-sela desahan kenikmatan. Setelah sekitar sepuluh menit, kakiku terasa pegal. Pak Mesran menekuk lututku sehingga sekarang pahaku bertumpu pada perut dan dadaku. Namun baru lima menit disodok dengan posisi seperti itu, gentian Pak Mesran yang merasa pegal dan dia minta ganti posisi. Aku menyuruhnya berbaring di sofa dengan kedua kaki lurus di atas sofa. Aku naik ke atas tubuhnya dan menancapkan kontolnya kembali ke memekku. Aku merasa seperti seorang koboi yang sedang menunggang kuda.
“Oooooohh … yeahhhhhhh …. Hussss …. Hussssss,” kakatu sambil bergaya seperti koboi. “Ya … Goyang terus, Siti …. Enak sekali …. Teruuuuuss ….” Ujar Pak Mesran sambil menggapai buah dadaku dan meremasnya.

Aku terus menggerakkan pantatku naik turun sehingga kotol Pak Mesran bisa terus bergesekan dengan dinding-dinding dalam memekku. Setiap gesekan memberi kami sensasi yang luar biasa dan tidak terbayang nikmatnya. Keringat semakin deras mengucur dari tubuh kami. Aku mempercepat gerakkanku karena kau merasa sudah hampir mencapai klimaks. “Ahhhhh …. Ahhhhhh … Ahhhhhh ….. Aku sudah mau sampai, Pak …. Aahhhhh …. Ahhhh …” kataku. “Saya juga ..” kata Pak Mesran sambil menggerakkan pantatnya sehingga gesekan antara memekku dan kontolnya semakin cepat. Tak lama kemudian puncak itu pun tercapai. “YEEAAAAHHHHH…. AAAAAHHHHHHHHH …….AHHHHHHHHHHH,” kami pun berteriak bersamaan melepas semua rasa. Badanku mengejang dan menekuk ke belakang sehingga aku harus bertumpu pada kedua kaki Pak Mesran yang juga menjadi kaku. Tubuhku bergetar hebat dan akhirnya aku tumbang dan rebah di atas dada Pak Mesran. Nafas kami memburu cepat, secepat detakan jatung kami.

Kami berpelukan dan kembali berciuman selama beberapa menit. Tangan Pak Mesran mengelus-elus punggungku sementara aku terus berbaring di atas badannya. Aku biarkan kotol Pak Mesran tetap di dalam memekku walaupun kotol itu sudah tidak lagi tegang. Aku ingin lebih lama merasakan kehadiran kotol itu di memekku. Ketika akhirnya aku bangkit berdiri, air mani Pak Mesran yang bercampur cairan dari memekku sendiri merembes keluar dan mengalir di sisi dalam kedua pahaku. Aku duduk di sofa dan aku biarkan cairan kami itu membasahi sofa.

Setelah berpakaian kembali, Pak Mesran menghampiriku yang masih terduduk lemas di sofa dan telanjang bulat. Pak Mesran mengecup keningku dan mengucapkan terima kasih atas kenikmatan yang baru saja dia dapatkan dari tubuhku. Sebelum melangkah keluar, Pak Mesran seperti biasa mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan ribu dari dompetnya. Kali ini uang itu dia gulung dan diselipkannya ke dalam memekku yang masih saja mengucurkan sisa-sia air maninya.

Setelah hilang lemasku, aku raih pakaianku yang terserak di lantai dan berjalan masuk menuju kamarku sambil tetap telanjang. Setelah melempar pakaianku ke atas tempat tidur, aku ambil selembar handuk. Aku keluar kamar dengan handuk di tangan menuju ke kamar mandi. Di ruang makan, aku bertemu Mak. Aku berikan uang pemberian Pak Mesran yang telah basah terkena air mani dan cairan memekku tadi ke Mak. Hari ini, uang yang kami butuhkan untuk makan itu benar-benar keluar dari memekku ….

5 comments:

  1. RAJABANDARQ Adalah website yang paling digemari saat ini oleh para pecinta judi online
    Dengan adanya 8 game terbaik yang disediakan oleh pihak website RajaBandarQ , akan banyak mengundang para pecinta judi poker online untuk bermain diwebsite RajaBandarQ

    8 Game Yang disediakan oleh pihak RajaBandarQ diantaranya adalah :

    * AduQ
    * BandaarQ
    * Bandar Poker
    * Bandar 66 ( New Games )
    * Capsa Susun
    * Domino QQ
    * Poker
    * Sakong

    Keunggulan jika bergabung di website RajaBandarQ :

    - 100% Mudah Menang & Fairplay Game
    - Minimal Deposit & Withdraw Rp 20.000,-
    - Bonus Rollingan 0.3% (Tanpa Syarat)
    - Bonus Referral 15% (Seumur Hidup)
    - Sistem keamanan terbaru
    - Support 6 Bank Local ( BCA , BNI , BRI , CIMB NIAGA , DANAMON , MANDIRI )

    Contact Us
    BBM : D887A35F
    WA : +6281314872594
    Line : rajabandarq

    Link Official :
    RajaBandar99,org
    RajaBandar99,info

    Tunggu apalagi ? Daftarkan diri anda segera juga dan menangkan jackpot jutaan rupiah hanya dengan modal Rp 20.000,-
    Hanya Di RAJABANDARQ

    ReplyDelete
  2. Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20,000Dan Windraw Rp 20,000
    1 ID Sudah Bisa Bermain Semua Games Yan Ada! KARTUSETAN
    (WA: +855969229803 BBM : E37C8979 LINE : kartu_setan
    (WWW,KARTUSETAN,COM)(KOMA GANTI TITIK)

    ReplyDelete
  3. Pusing mikirin cara cepat dapat uang?

    Ini solusinya,
    Gabung sekarang juga bersama KARTUSETAN,COM
    Hanya dengan modal 20.000, anda bisa menangkan puluhan juta rupiah dan berkesempatan mendapatkan JACKPOT hingga ratusan juta rupiah

    KartuSetan menyediakan 7 permainan dalam 1 akun
    *Poker Holdem
    *Domino QQ
    *Adu Q
    *Capsa
    *Bandar Q
    *Bandar Poker
    *Sakong

    Bonus Cashback 0,5% & Bonus Referal 15%
    Tunggu apalagi, mainkan langsung dari Hp kesayangan anda dan buktikan sendiri !!!

    Untuk info lebih lanjut anda bisa hub kami,
    Layanan Service 24 Jam :
    -> BBM : E37C8979
    -> WA : +855969229803
    -> Line : kartu_setan

    Kunjungi juga website kami di,
    WWW,KARTUSETAN,COM (ganti koma dengan titik)

    ReplyDelete
  4. INDOPK AGEN POKER ONLINE DOMINO QQ DAN BANDAR CEME TERPERCAYA
    Ayok Kepoin Situs Poker Online Di www,indopk,com
    SItus Poker Online Terpercaya , Dengan Pelayanan Ramah,Siap 24 Jam :)
    Kunjungi Saja , Jangan Di tunggu Lagi Hanya Modal 25.000 Anda bisa mendapatkan Bonus 10% Dari Deposit Anda Lho
    Dan Jangan Lupa Ajak Teman-Temannya Untuk Bergabung Di Situs Kami Dan Dapatkan Bonus Refferal 10% dan Bonus Rollingan 0.5%
    Kurang Ngerti,Kurang Paham Ayok Bertanya Saja Kepada Saya Vania Sebagai CS INDOPK

    UntuK info Lebih lanjut Hubungi kontak DIbawah ini:
    ::. BBM : 2BA2EB3B
    ::. WA : +6282297638024
    ::. TLP : +6282297638024
    ::. LINE : indo.pk

    ReplyDelete
  5. Haloo, Sobat - Sobat Semua Yang Hobbi/Gemar Bermain Judi Online
    Yukk.. Daftarkan Dirimu di SLOTDOMINO sekarang juga !!
    Cukup Dengan 1 USER ID Bisa Bermain 8 Game :
    * Poker
    * Domino 99
    * AduQ
    * Capsa Susun
    * Sakong
    * Bandar Poker
    * BandarQ
    * Bandar 66
    Permainan Yang Mudah Dimainkan dan Mudah Menang
    -------------------------------
    - Proses DEPO & WD Hanya 2 Menit
    - Minimal DP & WD Rp. 20.000,
    - 100% NON ADMIN + 100% FAIR PLAY
    -------------------------------
    Yuk..Ikut PROGAM REFERRAL Di Situs Sahabatdomino
    Dapatkan Bonus Referral 20% Seumur Hidup
    NB : Semakin Banyak Teman Yg Anda Ajak
    Semakin Banyak Juga BONUS Yg Anda Dapatkan
    --------------------------------
    AKSES LINK ALTERNATIF :
    - Pusatdomino*com
    - Murnidomino*com
    - Slotdomino*com
    -----------------------
    INFO LENGKAP HUBUNGI KAMI DI :
    LIVECHAT : Slotdomino(dot)com
    W.A : +6285974599065
    PIN BB : 2BE2DD7E
    PIN BB : DBFDDEFE

    ReplyDelete