SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU

Ketika Keperawanan ku Di GangBang


Ketika Keperawanan ku Di GangBang - Nia adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Dia mempunyai tubuh yang sangat sempurna dan terawat. Tingginya 165 cm, dengan berat 54 kg. Rambutnya hitam sebahu dan dia mempunyai payudara yang sangat indah, bulat dan kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun sangat cantik. Nia termasuk mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Tidak heran banyak sekali teman prianya yang tertarik kepadanya, namun sampai saat ini Nia masih belum punya pacar.


Pada suatu hari Nia terpaksa harus pulang sendiri agak malam dari kampusnya, karena ia harusmenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menunggu lift dari lantai 8, tiba-tiba Andy temannya datang.
“Hai, Nia.. mau pulang nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Andy.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Nia mengiyakan.
Nampaknya malam itu benar-benar sepi di kampusnya, hanya tinggal beberapa orang saja terlihat di tempat parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua pun masuk. Saat berada di dalam lift, tiba-tiba sebuah benda keras menghantam tengkuk Nia dari belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.
“Dukk..,” Nia terbangun ketika kepalanya terantuk meja.
Dengan mata masih berkunang-kunang, dia melihat bahwa dia sedang berada di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak ada orang di situ. Dan ketika dia melihat jam di dinding, ternyata sudah pukul 10 malam. Ketika Nia mencoba bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat. Dia mencoba melepaskan diri namun tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, dan muncul lah tiga orang dari pintu itu. Dua pria dan satu wanita. Mereka semua temannya, Andy, Hendra dan Sinta.
“Sinta.. tolong gue Sin.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo bercanda jangan keterlaluan dong..!” dengan sedikit kesal Nia bicara dengan Sinta.
“Elo mau apa sih Nia..? Ini bukan bercanda tau..!” teriak Sinta.
“Apa maksud elo..?” Nia mulai panik.
“Kita mau buat perhitungan sama elo, Nia..! Selama ini elo selalu jadi pusat perhatian, tapi elo terlalu sombong untuk memperhatikan temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh banyak yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo untuk ngasih sesuatu sama mereka..!” Sinta mendekati dan kemudian menampar pipi kiri Nia.
“Elo mau apa sih..!” jerit Nia.
“Gue mau liat elo menderita malam ini, Nia. Karena selama ini elo selalu mendapat segala yang elo inginkan..” kata Sinta.
Selesai Sinta berbicara, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka kembali dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka semua temannya. Tetapi kelihatannya mereka semua senang melihat Nia terikat tidak berdaya seperti itu.
Tiba-tiba Sinta berteriak, “Teman-teman, inilah saatnya yang kita tunggu-tunggu. Malam ini kita boleh ngerjain si Nia sepuas kita.”
Semua berteriak kegirangan mendengar perkataan Sinta, kecuali Nia. Bulu kuduk Nia merinding mendengar itu, dia tidak dapat membayangkan apa yang akan mereka lakukan terhadap dirinya, ketika Andy mendekati dirinya dan melepaskan ikatannya. Walaupun ikatannya sudah dilepas, namun Nia tidak dapat berdiri, karena kakinya lemas semua. Dia hanya dapat berlutut.
Sinta mendekati dirinya dan kemudian berteriak di telinga Nia, “Sekarang elo harus buka baju elo satu persatu sampai telanjang di depan kita semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Sinta sambil memegang gunting di tangannya.

Tidak percaya rasanya Nia mendengar itu, namun dia tidak berani menolak perintah Sinta, apalagi diancam dengan gunting tajam seperti itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Nia mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai. Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah hingga sekarang Nia hanya mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari itu Nia memakai BH dan celana dalam yang sangat seksi. Nia memakai BH tanpa tali yang bagian depannya hanya menutupi setengah dari payudaranya. Dan celana dalam yang dipakai Nia lebih mirip dengan sebuah tali yang hanya menutupi belahan vaginanya, sedangkan pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang berada di ruangan itu benar-benar terpesona melihat pemandangan indah di depan mereka itu. Nia gadis tercantik di kampus itu hampir telanjang bulat, sehingga penis mereka langsung menegang semua.
Melihat itu Sinta merasa senang dan kembali memerintahkan Nia untuk membuka BH dan celanadalamnya. Dengan tangan gemetar, Nia meraih kait BH di belakang punggungnya dan melepaskannya, sehingga BH Nia dengan sendirinya terjatuh ke lantai. Ketika BH-ya sudah terlepas, payudara Nia yang bulat langsung mengacung tegak, mengundang decak kagum semua pria di ruangan itu. Puting payudara Nia berwarna coklat dengan lingkaran di sekitar putingnya berwarna coklat muda. Dan saat celana dalamnya juga sudah dilepas, terlihatlah bulu-bulu kemaluan tipis yang tumbuh rapih di sekitar vagina Nia. Nia memang selalu mencukur bulu-bulu kemaluannya dan merawat vaginanya sendiri. Baru pertama kali ini Nia telanjang bulat di depan orang lain dan saat ini dia berdiri dengan tubuh yang gemetar.
Sinta mendekatinya sambil mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Nia hingga jatuh terduduk.

“Sekarang elo harus buat seneng kita semua. Elo sekarang harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Sinta sambil memberikan baby oil kepada Nia untuk dioleskan ke seluruh tubuhnya.
Dengan ketakutan Nia menerima botol tersebut dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan juga ke atas vaginanya. Kemudian Nia mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil tersebut ke seluruh tubuhnya sambil tidur telentang di lantai. Sambil menangis karena takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sedangkan tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.
Lama kelamaan Nia mulai terangsang dan mengeluarkan suara erangan halus yang tidak dapat diatahan. Sementara itu, semua laki-laki di ruangan itu membuka bajunya hingga bugil dan mulai mengocok penis mereka sendiri sampai tegang. Sedangkan yang perempuan, kecuali Sinta meninggalkan ruangan itu. Sinta malah membawa kamera video untuk merekam kejadian itu dan dia mengancam Nia kalau dia berani melapor, Sinta akan menyebarkan rekaman itu ke seluruh kampus, dan bahkan ke luar kampusnya.

Tubuh Nia kini mengkilat karena minyak yang dioleskan ke tubuhnya tadi, membuat Nia kelihatan sangat seksi, dan ini menjadi pemandangan yang sangat menggairahkan untuk semua laki-laki di ruangan itu. Saat Nia semakin terangsang, Hendra mendekatinya. Dengan dibantu empat orang lainnya yang memegang dan menarik kedua tangan dan kaki Nia sehingga tubuh Nia menyerupai huruf X, Hendra berlutut di selangkangan Nia, dan mulai mengelus-elus vagina Nia dengan tangannya. Sesekali jari tangan Hendra mencoba menusuk masuk ke dalam vagina Nia, membuat Nia merinding karena rasa geli yang timbul.

Kemudian Hendra mulai menjilati vagina Nia dengan lidahnya. Aroma khas dari vagina Nia membuat Hendra semakin bernafsu menjilati vagina Nia. Sementara itu kedua orang pria yang memegangi tangan Nia juga ikut menikmati sebagian tubuh Nia. Laki-laki yang memegang tangan kanan Nia menjilati dan mengisap puting susu Nia yang sebelah kanan, sementara laki-laki yang memegang tangan Nia yang sebelah kiri melakukan hal yang sama dengan payudara Nia yang satunya. Sambil meremas payudara Nia dengan keras, sesekali mereka juga menggigit dan menarik puting susu Nia dengan giginya, sehingga Nia merasa kesakitan. Kedua orang itu juga bergantian menciumi bibir Nia dengan kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Nia.
Setelah puas menjilati vagina Nia, Hendra kembali berlutut di selangkangan Nia dan mulaimenggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Nia. Sadar bahwa dirinya akan segera kehilangan keperawanannya, Nia berusaha melepaskan diri sekuat tenaga, namun dia tidak dapat melawan tenaga keempat orang yang memeganginya. Melihat Nia yang meronta-ronta, Hendra semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Nia yang masih perawan. Walaupun vagina Nia sudah basah oleh air liur Hendra dan cairan vagina Nia yang keluar, namun Hendra masih merasakan kesulitan saat memasukkan penisnya, karena vagina Nia yang perawan masih sangat sempit. Nia hanya dapat menangis dan berteriak kesakitan karena keperawanannya yang telah dia jaga selama ini direnggut dengan paksa seperti itu oleh temannya sendiri.


Sementara itu Hendra terus memompa vagina Nia dengan cepat sambil satu tangannya meremas-remas payudara Nia yang bulat kenyal dan tidak lama kemudian dia mencapai puncaknya dan mengeluarkan seluruh spermanya di dalam vagina Nia. Nia hanya dapat diam telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya sudah tidak dipegangi lagi, dan membayangkan dirinya akan hamil karena saat ini adalah masa suburnya. Dia dapat merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Nia dan sebagian sperma Hendra mengalir keluar dari vaginanya.
Setelah itu Andy maju untuk mengambil giliran. Kali ini Andy mengangkat kedua kaki Nia ke atas pundaknya, dan kemudian dengan tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yang sudah tegang ke dalam vagina Nia. Andy tidak mengalami kesulitan lagi saat memasukkan penisnya, karena vagina Nia kini sudah licin oleh sperma Hendra dan juga cairan vagina Nia, walaupun vagina Nia masih sangat sempit. Kembali vagina Nia diperkosa secara brutal oleh Andy, dan Nia lagi-lagi hanya dapat berteriak kesakitan. Namun kali ini Nia tidak berontak lagi, karena dia pikir itu hanya akan membuat teman-temannya semakin bernafsu saja.

Tiba-tiba Andy mencabut penisnya dan dia duduk di atas dada Nia. Andy mendempetkan kedua buah payudara Nia dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya di antara celah kedua payudara Nia, sampai akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Nia. Nia gelagapan karena sperma Andy mengenai bibir dan juga matanya. Setelah itu Andy masih sempat membersihkan sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya ke payudara Nia. Kemudian Andy menampar payudara Nia yang kiri dan kanan berkali-kali, sehingga payudara Nia berwarna kemerahan dan membuat Nia merasa kesakitan.
Selanjutnya dua orang, Agus dan Raka maju. Mereka kini menyuruh Nia untuk mengambil posisi seperti merangkak. Kemudian Agus berlutut di belakang pantat Nia dan mulai mencoba memasukkan penisnya ke lubang anus Nia yang sangat sempit. Membayangkan kesakitan yang akan dialaminya, Nia mencoba untuk berdiri, tetapi kepalanya dipegang oleh Raka yang segera mendorong wajah Nia ke arah penisnya. Kini Nia dipaksa mengulum dan menjilat penis Raka. Penis Raka yang tidak terlalu besar tertelan semuanya di dalam mulut Nia.

Sementara itu, Agus masih berusaha membesarkan lubang anus Nia dengan cara menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Nia. Sesekali Agus menampar pantat Nia dengan keras, sehingga Nia merasakan pantatnya panas. Kemudian Agus juga berusaha melicinkan lubang anus Nia dengan cara menjilatinya. Nia merasakan sensasi aneh yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya saat lidah Agus menjilati lubang anusnya. Tidak lama kemudian Nia kembali menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya sudah jebol oleh penis Agus yang berhasil masuk dengan paksa.
Kini Agus memperkosa anus Nia perlahan-lahan, karena lubang anus Nia masih sangat sempit dan kering. Agus merasakan kesakitan sekaligus kenikmatan yang luar biasa saat penisnya dijepit oleh anus Nia. Saat Nia berteriak, kembali Raka mendorong penisnya ke dalam mulut Nia, sehingga kini Nia hanya dapat mengeluarkan suara erangan yang tertahan, karena mulutnya penuh oleh penis Raka. Tubuh Nia terdorong ke depan dan ke belakang mengikuti gerakan penis di anus dan mulutnya.
Kedua payudara Nia yang menggantung dengan indah bergoyang-goyang karena gerakan tubuhnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai akhirnya Agus dan Raka mencapai klimaks hampir secara bersamaan. Agus menyemburkan spermanya di dalam anus Nia, dan Raka menyemburkan spermanya di dalam mulut Nia. Nia terpaksa menelan semua sperma Raka agar dia dapat tetap bernafas. Nia hampir muntah merasakan sperma itu masuk ke dalam kerongkongannya, namun tidak dapat karena penis Raka masih berada di dalam mulutnya. Nia membiarkan saja penis Raka berada di dalam mulutnya untuk beberapa saat sampai Raka menarik keluar penisnya dari mulut Nia.
Kemudian Raka memaksa Nia untuk membersihkan penisnya dari sperma dengan cara menjilatinya. Agus juga masih membiarkan penisnya di dalam anus Nia dan sesekali masih menggerak-gerakkan penisnya di dalam anus Nia, mencoba untuk merasakan kenikmatan yang lebih banyak. Nia dapat merasakan kehangatan sperma di dalam lubang anusnya yang secara perlahan mengalir keluar dari lubang anusnya.

Setelah Agus mencabut penisnya dari anus Nia, temannya yang lain, Heru, mengambil kursi dan duduk di atasnya. Dia menarik Nia mendekat dan menyuruh Nia untuk mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Heru kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Nia, dan kemudian memaksa Nia untuk duduk di atas pangkuannya, sehingga seluruh penis Heru langsung masuk ke dalam vagina Nia. Setelah itu, Nia dipaksa bergerak naik turun, sementara Heru meremas dan menjilati kedua payudara dan puting susu Nia. Sesekali Heru menyuruh Nia untuk menghentikan gerakannya untuk menahan orgasmenya. Heru dapat merasakan vagina Nia berdenyut-denyut seperti memijat penisnya, dan dia juga dapat merasakan kehangatan vagina Nia yang sudah basah. Heru tidak dapat bertahan lama, karena dia sudah sangat terangsang sebelumnya ketika melihat Nia diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sehingga dia langsung memuncratkan spermanya ke dalam vagina Nia. Nia kembali merasakan kehangatan yang mengalir di dalam vaginanya.
Selanjutnya, Iwan yang mengambil giliran untuk memperkosa Nia. Dia menarik Nia dari pangkuan Heru, kemudian dia sendiri tidur telentang di lantai. Nia disuruh untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan menarik pantat Nia turun, sehingga vagina Nia langsung terhunjam oleh penis Iwan yang sudah berdiri keras. Penis Iwan, yang jauh lebih besar daripada penis-penis sebelumnya yang memasuki vagina Nia, masuk semuanya ke dalamvagina Nia, membuat Nia kembali merasakan kesakitan karena ada benda keras yang masuk jauh ke dalam vaginanya. Nia merasa vaginanya dikoyak-koyak oleh penis Iwan. Iwan memaksa Nia untuk terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga penis Iwan dapat bergerak keluar masuk vagina Nia dengan leluasa.

Kemudian Iwan menjepit kedua puting susu Nia dan menariknya ke arah dadanya, sehingga kini payudara Nia berhimpit dengan dada Iwan. Iwan benar- benar terangsang saat merasakan kedua payudara Nia yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi seperti itu, Sinta melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Nia beberapa kali. Walaupun cambukan itu tidak terlalu keras, namun Nia tetap merasakan perih di punggungnya, sehingga dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Nia terhenti, Iwan marah. Kemudian dia mencengkeram kedua belah pantat Nia dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun sampai akhirnya Nia menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.
Ketika Iwan hampir mencapai klimaks, dia memeluk Nia dan berguling, sehingga posisi mereka kini bertukar, Nia tidur di bawah dan Iwan di atasnya. Sambil mencium bibir Nia dengan sangat bernafsu dan meremas payudara Nia, Iwan terus menggenjot vagina Nia. Tidak lama kemudian gerakan Iwan terhenti. Iwan mencabut penisnya keluar dari vagina Nia dan segera menyemprotkan spermanya di sekitar bibir vagina Nia. Kemudian dia menarik tangan kanan Nia dan memaksa Niauntuk meratakan sperma yang ada di sekitar vaginanya dengan tangannya sendiri.

Setelah itu, seorang temannya yang lain, Edo, kembali maju mengambil giliran memperkosa vagina Nia. Hampir sepuluh menit Edo memompa vagina Nia dengan kasar, membuat vagina Nia semakin terasa licin dan longgar. Sebelum mencapai puncaknya, Edo mencabut penisnya dari vagina Nia dan memaksa Nia untuk menadahkan kedua telapak tangannya untuk menampung spermanya. Setelahitu, Edo memaksa Nia untuk mengusap sperma yang ada di telapak tangannya ke wajahnya dan meratakannya seperti orang mencuci muka. Semua temannya tertawa senang melihat itu, sementara Nia menahan jijik dan rasa malu yang luar biasa karena diperlakukan dengan hina seperti itu. Kini wajah Nia sudah rata oleh sperma milik Edo.
Kemudian lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Nia di vagina, anus maupun mulut Nia. Mereka juga meremas-remas payudara Nia dan mencubit serta menggigit puting susu Nia keras-keras. Kini wajah, payudara, perut, punggung, vagina dan pantat Nia sudah penuh oleh sperma. Bahkan kedua buah payudara Nia kini berwarna kemerahan karena digigit dan diremas secara kasar oleh teman-temannya. Di punggung Nia juga tercetak jalur-jalur merah akibat dicambuk Sinta tadi.
Walaupun telah diperkosa berkali-kali, namun rupanya Nia tidak mencapai orgasme sama sekali, karena dia berusaha menahannya. Melihat itu Sinta merasa kesal dan memaksa Nia untuk mencapai orgasme dengan cara bermasturbasi sendiri.

“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih sombong nggak mau orgasme. Sekarang elo harus orgasme.., cepat masturbasi lagi sambil nyukur bulu elo tuh sampai bersih..!” perintah Sinta.
Sinta memberikan pisau cukur kepada Nia dan menyuruhnya untuk mencukur bulu kemaluannya sendiri sambil bermasturbasi. Nia tidak berani berbuat apa-apa kecuali menurut. Sambil menutup matanya, tangan kiri Nia mulai meremas-remas payudaranya sendiri sambil meratakan sperma yang ada di payudara dan perutnya. Sementara tangan kanannya mulai mencukur bulu kemaluannya pelan-pelan sampai habis. Nia tidak memerlukan shaving cream lagi, karena vaginanya sudah licin oleh sperma dan juga cairan vaginanya.
Setelah selesai mencukur bulu kemaluannya sampai habis, Nia mulai memasukkan gagang pisau cukur itu ke dalam vaginanya dan menggerak-gerakkannya keluar masuk perlahan-lahan. Vagina Nia terasa panas dan perih saat Nia menyentuhnya. Rupanya dengan bermasturbasi sendiri, Nia lebih terangsang, dan akhirnya lima menit kemudian tubuhnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung memperlihatkan kedua payudaranya mengacung tegak dengan puting susu yang mencuat keluar, menandakan bahwa Nia sudah sangat terangsang. Nia mengeluarkan erangan yang tertahan sambil tangan kanannya terus menggosok vaginannya, dan tangan kirinya menjepit puting susunya sendiri. Akhirnya Nia mengalami orgasme yang luar biasa. Tubuh Nia kaku merasakan kenikmatan luar biasa yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan cairan vagina Nia mengalir keluar dengan derasnya. Nia tidak dapat menutupi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, sehingga dia pun mengeluarkan suara mendesah yang keras. Bahkan dia lupa bahwa dia kini sedang diperhatikan oleh banyak orang dan untuk saat itu dia juga lupa akan kesakitan yang diderita tubuhnya.

Belum pernah sebelumnya Nia mengalami orgasme sehebat itu, walaupun dia sering bermasturbasi di rumahnya. Ini karena sebelumnya dia belum pernah berhubungan badan, dan saat ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan selama diperkosa itu, walaupun sebenarnya Nia merasa terangsang, Nia menahan orgasmenya sekuat tenaga dan akhirnya semua ditumpahkan saat dia bermasturbasi.
Setelah mengalami orgasme, Nia hanya terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai kembali lagi dan rasa sakit kembali terasa di seluruh tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar memperlihatkan vaginanya yang sudah licin mengkilat tanpa ada bulu kemaluannya sehelai pun sehabis dicukur. Di sekitar vagina Nia terlihat bercak-bercak merah darah perawan Nia dan juga sperma. Tangan kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi sebagian payudaranya. Tubuhnya licin dan mengkilat karena keringat yang membanjiri dan juga karena sperma yang diratakan ke seluruh tubuhnya. Nia masih menangis pelan karena sakit dan juga karena rasa malu yang menyerang dirinya. Namun Nia juga tidak dapat menutupi kenikmatan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Nia tidak mampu bergerak lagi.


Namun melihat itu, nafsu teman-temannya kembali muncul dan mereka kembali maju bersamaan untuk memperkosa Nia lagi. Kali ini Nia tidak mampu berontak sama sekali, karena dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi. Dia hanya terdiam dan tubuhnya mengikuti saja gerakan pemerkosanya. Nia seperti boneka yang sedang dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas temannya kembali memperkosa vagina dan anus Nia yang sudah terasa lebih longgar setelah dimasuki banyak penis berkali-kali. Mereka juga memaksa Nia untuk mengulum dan menjilati penis mereka, dan menelan semua sperma yang disemburkan ke dalam mulutnya. Bahkan Nia diperkosa oleh tiga orang sekaligus yang memasukkan penisnya ke mulut, vagina dan anus Nia secara bersamaan, sementara dua orang lainnya mempermainkan payudara Nia.

Semua posisi yang mungkin dibayangkan dalam hubungan seks sudah dipraktekkan oleh teman-teman Nia terhadap tubuh Nia. Kali ini Nia tidak kuat lagi menahan orgasmenya, dan dia mengalami orgasme beberapa kali, namun tidak sehebat yang pertama. Setelah kedua belas orang temannya selesai memperkosa dirinya untuk kedua kalinya, Nia akhirnya pingsan karena kecapaian dan karena kesakitan yang menyerang seluruh tubuhnya terutama di vagina, anus dan juga kedua buah payudaranya. Nia telah diperkosa secara habis-habisan selama tiga jam lebih oleh dua belas orang temannya sendiri. Dan semua kejadian itu direkam oleh Sinta.

Ketika Nia terbangun, dia menyadari bahwa dirinya terikat ke tiang listrik dalam keadaan berdiri di tempat parkir kampusnya yang terbuka. Saat itu keadaan masih gelap dan masih belum ada satupun orang maupun mobil yang datang. Kedua tangan Nia terikat ke belakang dan kedua kakinya juga terikat ke tiang listrik. Tubuhnya masih telanjang bulat tanpa selembar benang pun dan dia tidak dapat bergerak sama sekali. Ketika Nia mencoba berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya ditutupi oleh lakban, sehingga dia tidak dapat mengeluarkan suara sama sekali. Vagina dan kedua puting susu Nia juga ditempeli oleh lakban. Di dadanya tergantung kertas yang bertuliskan Silakan Nikmati Tubuh Saya. GRATIS. Ttd: Nia.

Nia membayangkan bagaimana malunya dirinya kalau nanti orang-orang datang dan melihat keadaan dirinya yang telanjang bulat dan belepotan darah serta sperma kering. Dia bahkan tidak dapat membayangkan bagaimana kalau nanti orang yang datang membaca dan menuruti tulisan di kertas itu, kemudian memperkosa dirinya.

Tidak lama kemudian, dia melihat tujuh orang datang. Rupanya mereka satpam dan tukang parkir kampusnya. Nia berusaha minta tolong dan mereka akhirnya datang menghampirinya. Nia sedikit merasa lega, karena dia berpikir pasti mereka akan menolongnya. Namun ketakutan Nia menjadi kenyataan, karena bukannya bantuan yang diberikan, ketujuh orang itu malah ingin menikmati tubuh Nia di tempat parkir itu. Sebelumnya seorang satpam menarik lepas dengan paksa lakban di vagina, puting susu dan mulut Nia, membuat Nia kembali merasakan kesakitan. Kini vagina dan puting susu Nia kembali terbuka dan dapat dilihat oleh orang.
“Wah, inikan si Nia, cewek paling cantik di kampus. Ngapain dia telanjang-telanjang begini di tempat parkir..?” kata salah satu dari mereka.
Dan orang lainnya menyahut, “Gile.., bodinya seksi banget. Gimana kalo kita cicipin aja bodinya sekalian. Liat tuh.., memeknya bersih nggak ada bulunya.”
“Iya nih, kita perkosa aja yuk sekalian.. lagian dia yang minta diperkosa, liat aja tulisan di kertas itu.”
“Ayo cepet kita perkosa aja.. Gue belum pernah ngerasain punyanya cewek kuliahan nih..!”
Nia hanya dapat menangis dan memohon, “Tolong Pak, lepaskan saya.. jangan perkosa saya lagi, sudah cukup penderitaan saya..”
Namun mereka tidak peduli dengan rintihan Nia dan tetap melancarkan aksinya.

Mereka tertawa bahagia dan mulai membuka baju dan celananya masing-masing. Melihat itu Nia hanya dapat pasrah dan berharap mereka tidak menyakiti dirinya lagi. Tidak mungkin baginya untuk berteriak minta tolong, karena tidak ada orang sama sekali di sekitar situ. Kemudian mereka mengambil selang air dan menyemprot tubuh Nia dengan air dingin sambil menggosok-gosoknya untuk membersihkan tubuh dan wajah Nia dari darah dan sperma kering yang menempel di tubuhnya. Disemprot air dingin seperti itu, Nia terkejut dan menggigil kedinginan. Namun itu tidak lama, karena kemudian dua orang laki-laki segera melepaskan ikatan Nia, mengangkat tubuh Nia dan mendekapnya dari depan dan belakang. Nia kini terjepit di antara tubuh dua orang laki- laki. Mereka mulai memasukkan penis mereka ke dalam vagina dan anus Nia secara bersamaan. Nia diperkosa di vagina dan anusnya dalam posisi berdiri.

Sementara itu orang yang berada di depan Nia menciumi bibir Nia dengan paksa, dan orang yang berada di belakang Nia meremas-remas kedua payudara Nia dari belakang. Beberapa menit kemudian kedua orang itu mencapai klimaks dan menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Nia. Orang yang memperkosa vagina Nia menyemburkan spermanya berkali-kali di dalam vagina Nia, sehingga Nia dapat merasakan bahwa kini vaginanya dibanjiri oleh sperma orang itu yang sangat banyak dan tidak dapat tertampung lagi di dalam vaginanya.
Setelah itu, Nia dipaksa berlutut dan harus berkeliling menjilati semua penis laki-laki yang berdiri mengelilinginya secara bergantian. Nia juga terpaksa menelan sperma semua laki-laki itu satu-persatu. Setelah menjilati semua penis laki-laki yang ada di situ, Nia kemudian diperkosa lagi di vagina dan juga anusnya. Salah seorang diantaranya memiliki penis yang sangat besar dan panjang, sehingga ketika dia memperkosa anus Nia, penisnya hanya dapat masuk setengahnya. Namun orang itu terus mendorong penisnya masuk ke dalam lubang anus Nia dengan paksa, membuat Nia meronta-ronta kesakitan.

Selain menyemburkan spermanya di dalam vagina dan anus Nia, mereka juga menyemburkan spermanya di tubuh Nia dan memaksa Nia untuk meratakannya dengan tangannya sendiri. Nia tidak pernah membayangkan bahkan dalam mimpi terburuknya, bahwa dirinya benar-benar dinikmati oleh banyak orang dalam semalam. Dan kali ini Nia tidak dapat lagi menahan orgasmenya. Dia mencapai orgasme sampai berkali-kali, mungkin karena satpam- satpam ini lebih berpengalaman dibandingkan teman-temannya yang memperkosanya sebelumnya.

Setelah ketujuh orang itu kebagian mencicipi vagina, anus dan juga mulut Nia, Nia kembali diikat di tiang listrik dalam posisi semula, dan kembali ditinggalkan seorang diri dalam keadaan telanjang bulat. Tubuh Nia kembali belepotan oleh sperma dan kulit tubuhnya mengkilat oleh keringatnya sendiri. Sperma dan cairan vagina Nia yang tercampur menjadi satu menetes keluar perlahan-lahan dari vagina dan lubang anus Nia. Dari mulut Nia juga mengalir keluar sperma yang tidak dapat ditelan lagi oleh Nia.

Nia hanya dapat menggigil kedinginan. Namun penderitaannya belum berakhir sampai di situ. Niakembali diperkosa secara bergantian oleh orang-orang yang lewat, satpam, tukang parkir, temannya, dan bahkan dua orang dosennya ikut memperkosanya. Vagina, anus dan mulutnya dimasuki oleh penis-penis lain, dan dia dipaksa menelan sperma mereka semua. Sebagian meratakan spermanya di seluruh tubuh Nia. Ada yang iseng mencoret-coret tubuh Nia dengan spidol permanen dengan gambar-gambar dan kata-kata jorok. Bahkan orang terakhir yang memperkosa Nia memasukkan ranting pohon sepanjang 25 cm ke dalam vagina dan anus Nia sampai berdarah-darah dan meninggalkannya di situ.

Nia tergeletak di tanah dengan tubuh dan wajah yang kembali berlumuran oleh darah serta sperma, dan ranting pohon yang menancap di anus dan vaginanya. Payudara dan vagina Nia terlihat memar dan berwarna kemerahan. Bulatan pantatnya juga terlihat memar dan kemerahan. Nia sudah tidak dapat merasakan lagi vagina dan lubang anusnya. Akhirnya Nia kembali pingsan karena kesakitan dan kecapaian.

Total Nia telah diperkosa oleh lebih dari 30 orang dalam semalam, sampai akhirnya dia ditolong pada jam 05:30 pagi oleh seorang dosen wanita yang melihat keadaan Nia yang menyedihkan. Saat ditanya siapa yang memperkosa dirinya, Nia tidak berani menjawab, karena teringat ancaman Sinta yang akan menyebarluaskan rekaman video Nia yang telanjang bulat sedang bermasturbasi dan diperkosa oleh banyak orang. Nia lebih memilih bungkam. Dan setelah kejadian itu, Nia tidak dapat bergerak sama sekali sampai berhari-hari, dan dia merasa bahwa penderitaannya masih akan terulang lagi di kemudian hari. ( Selesai .... )

0 comments:

Post a Comment