SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU

Kebejatan Ayah Tiriku



Kebejatan Ayah Tiriku - Putri gadis muda yang cantik dan imut, usianya baru tujuh belas tahun, hidup bersama ibu dan ayah tirinya. Ayah kandungnya telah meninggal dunia delapan tahun yang  lalu. Rupanya ayah tirinya yang baru berusia tigapuluh enam tahun itu, telah lama menaruh rasa penasaran untuk mencicipiperawan yang masih ranum itu.

Sang ayah tiri meneguk air liur setiap menyaksikan pinggang, pinggul dan pantat Putri yang indah dan seksi,apalagi bila Putri sedang berjongkok mengepel lantai dengan pakaian seadanya, wah, Sugiono melotot matanya. Timbullah hasratnya untuk menyaksikan tubuh sang anak tiri yang indah polos tanpa pakaian. Sugiono mendapat akal, suatu hari ketika Putri dan ibunya sedang keluar rumah,Sugiono bekerja keras membuat lubang di dinding kamar mandi yang hanya terbuat dari papan.

Suatu hari ketika Putri hendak pergi mandi Sugiono bersiap menunggu sambil mengintip dari lubang kamar mandi yang telah dibuatnya, Putri memasuki kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk melilit ditubuhnya, setelah mengunci pintu kamar mandi dengan tanpa ragu Putri melepaskan handuknya.
Sugiono menelan liurnya menyaksikan pemandangan indah yang terpampang di depan matanya, pemandangan indah yang berasal dari tubuh indah anak tirinya, tubuh yang begitu sekal padat, ramping dan mulus itu membuat gairah Sugiono bergejolak, apalagi sepasang payudara yang begitu mulus dengan sepasang puting susu berwarna merah jambu menghias indah di puncak payudara yang sekal itu, mata Sugiono melirik kearah selangkangan gadis itu tampak bulu-bulu halus indah menghias disekitar belahan kemaluan perawan itu yang membukit rapat. Semua itumembuat dada Sugiono bergetar menahan nafsu, membuatnya semakin penasaran ingin menikmati keindahan yang sedang terpampang di depan matanya. Sugiono tahu Putri sering keluar dari kamarnya pada malam hari untuk pipis.

Pada malam berikutnya, Sugiono dengan sabar menunggu. Begitu Putri memasuki kamar mandi, Sugiono membarenginya dengan memasuki kamar Putri.Sugiono menunggu dengan jantung berdebar keras, begitu Putri masuk kembali ke dalam kamarnya dan mengunci pintu Sugiono muncul dari baliklemari, Putri terbelalak, mulutnya menganga, buru-buru Sugiono meletakkantelunjuk ke mulutnya, isyarat agar Putri jangan berteriak, Putri mundur beberapa langkah dengan ketakutan. Sugiono maju dan tiba-tibamenyergapnya Putri siap menjerit, tetapi Sugiono dengan cepat menutupmulutnya. 

“Jangan menjerit!”, Sugiono mengancam. Putri semakin ketakutan,badannya gemetar. Sugiono memeluk gadis yang masih murni itu, Menciumi bibirnya bertubi-tubi. Putri terengah-engah. “Jangan takut, nanti ku beri uang”, kata Sugiono dengan nafas menggebu-gebu. Bibir Putri terus diciumi, gadis itu memejamkan matanya, merasakan nikmat, dengan mulut terbuka. Tanpa sadar, rontaan Putri mulai melemah, bahkan kedualengannya memanggut bahu Sugiono. Sekilas terbayang adegan di buku pornoyang pernah dilihatnya.

Alangkah gembiranya Sugiono ketika Putri mulai membalasciuman-ciumanya dengan tak kalah gencarnya. “Pak, Pak jangan…!”,Walaupun mulutnya berkata jangan, tetapi Putri tidak mengadakanperlawanan ketika gaunnya di lepas. Dalam sekejap, Putri hanyamengenakan beha dan celana dalam saja, itupun tidak bertahan lama. Sugiono mencopoti bajunya sendiri. Putri menghambur ke tempat tidur danmenutupi tubuhnya dengan selimut, Putri menghadap tembok, menunggudengan dada bergetar, di hatinya terjadi pertentangan antara nafsu dankeinginan untuk mempertahankan kehormatannya, namun nafsulah yangmenang. Selimut yang menutupi tubuh ditarik, Putri dipeluk daribelakang dan dirasakannya hangatnya pisang ambon Sugiono mengganjal dan menggesek-gesek di belahan pantatnya, Putri menggigil.

Dengan bernafsu Sugiono menciumi kuduk Putri, gadis itumenggelinjang-gelinjang, rasa nikmat menyelusup ke pori-porinya. Sugiono membalikkan tubuh Putri hingga telentang, gadis itu meronta hendakmelepaskan diri, Sugiono menindihnya, tangannya meraba-raba bongkahan buahdada Putri. Dada yang ranum dan sehat, yang selama beberapa hari inimengisi khayalan Sugiono. Kembali rontaan-rontaan Putri melemah,dirasakannya kenikmatan pada buah dadanya, yang diciumi Sugiono denganberganti-gantian. Dada yang kenyal dan masih segar itu bergetar-getar,Sugiono membuka mulutnya dan melahap putingnya yang merah jambu. Putri menjerit lirih, tetapi segera tenggelam dalam erangan kenikmatan. “Pak,mm.., mm.., ja..ngan ssshh mmphh…, sshh..”.

Akhirnya Putri tidak lagi memberontak, dibiarkannya payudara kiridan kanannya dijilati dan dihisap oleh Sugiono. Aroma harum yang terpancardari tubuh perawan itu benar-benar menyegarkan, membuat rangsanganbirahi Sugiono semakin naik. Kedua bukit indah Putri semakin mengeras dan membesar, puting yang belum pernah dihisap mulut bayi itu kian indahmenawan, Sugiono terus mengulum dan mengulumnya terus.

“Pak, Saya.., takuut”, Suara Putri mendesah lembut.
“Jangan takut, tidak apa-apa nanti kuberi uang..”, dengan napas memburu.
“Ibu, pak. Nanti ibu bangun.., sshh.., aah..”.
“aakh.., ibumu tidak akan bangun sampai besok pagi, ia sudah kuberi obat tidur”.
Putri mulai mendesah lebih bergairah ketika tangan Sugiono mulaibermain di bukit kemaluannya yang membengkak. Sugiono menekan-nekan bukit indah itu. “Kue apemmu hebat sekali”, bisik Sugiono sambil berkali-kalimeneguk air liurnya, tangan Sugiono menguak belahan kue apem itu. Putri yang semula mengatupkan pahanya rapat-rapat kini mulai mengendurkannya, bagaimana tidak? Sentuhan-sentuhan tangan Sugiono yang romantismendatangkan rasa nikmat bukan kepalang apalagi batang kemaluan lelakiyang tegak itu, menggesek-gesek hangat di paha Putri danberdenyut-denyut. Sebenarnya Putri ingin sekali menggenggam batangkemaluan yang besarnya luar biasa itu.

Sementara itu Sugiono menggosok-gosokkan tangannya ke bukit kemaluanyang ditumbuhi rambut halus yang baru merintis indah menghiasi bukititu. “Sssssh…, mmh…, sssh…, aakh..”, Mata Putri membeliak-beliak danpahanyapun membuka. Sugiono menggesek-gesekkan kepala penisnya di bibir vagina Putri yang masih rapat walau sudah dikangkangkan. Secaranaluriah Putri menggenggam batang penis Sugiono, ia merasa jengah,keduanya saling berpandangan, Putri malu sekali dan akan menarikkembali tangannya tetapi dicegah oleh Sugiono, sambil tersenyum, lelakiyang cukup ganteng itu berkata, 

“Tidak apa-apa, Putri! Genggamlahsayang, berbuatlah sesuka hatimu!”.

Dan dengan dada berdegup Putri tetap menggenggam batang penis yang keras itu. Sugiono merem-melekmenikmati belaian dan remasan lembut pada batang penisnya. Sementaraitu tangan Sugiono mulai menjelajahi bagian dalam kemaluan Putri, gadisitu menjerit kecil berkali-kali. Bagian dalam kemaluannya telah basahdan licin, ujung jari Sugiono menyentuh-nyentuh clitoris Putri. Putri menggelinjang-gelinjang.

“Bagaimana Mar?”, tanya Sugiono.
“Enaakh…, Paak!”, Jawab Putri.
Sugiono semangkin gencar menggempur vagina Putri dengan jaritangannya. Lalu Sugiono menundukkan kepalanya ke arah selangkangan Putri. Dipandanginya belahan vagina yang begitu indahnya, menampakkan bagiandalamnya yang kemerahan dan licin. Sugiono menguakkan bibir-bibir kemaluanitu, maka kelihatanlah clitorisnya, mengintip dari balik bibir-bibirkemaluan Putri, Sugiono tidak dapat menahan dirinya lagi, diciumnya clitoris Putri dengan penuh nafsu. Putri menjerit kecil.
“Kenapa Putri? Sakit?”, tanya Sugiono di sela kesibukannya.
Mariana menggelengkan kepalanya sambil mengangkat kakinya. Dengan bernafsu Sugiono menjilati vagina Putri dan lidahnya menerobos menjilati bagian dalam dari kemaluan Putri, melilit dan membelai clitorisnya.Putri semakin tidak tahan menerima gempuran lidah Sugiono, tiba-tiba dirasakannya dinding bagian dalam kemaluannya berdenyut-denyut sertaseluruh tubuhnya terasa menegang dan bersamaan dengan itu ia merasakansesuatu seperti akan menyembur dari bagian kemaluannya yang palingdalam.

“aakh…, uuggh…, Paakk..”, Putri mendesah seiring menyemburnya airmani dari dasar lubuk kemaluannya. Sementara Sugiono tetap menjilatikemaluan 

Putri bahkan Sugiono menghisap cairan yang licin dan kental yangmenyembur dari kemaluan Putri yang masih suci itu, dan menelannya.
“Sungguh nikmat air manimu Mar”, bisik Sugiono mesra di telinga Putri.Sementara Putri memandang memelas ke arah Sugiono, dan Sugiono mengerti apa yang diingini gadis itu, karena iapun sudah tidak tahan seperti Putri.Batang kemaluan Sugiono sudah keras sekali. Besar dan sangat panjang.Sedangkan bukit kemaluan Putri sudah berdenyut-denyut ingin sekalidimasuki penis Sugiono yang besar. Maka Sugiono pun mengatur posisinya di atastubuh Putri. 

Mata Putri terpejam, menantikan saat-saat mendebarkanitu. Batang penis Sugiono mulai menggesek dari sudut ke sudut, menyentuhclitoris Putri. Putri 

memeluk dan membalas mencium bibir ayah tirinyabertubi-tubi. Dan akhirnya topi baja Sugiono mulai mencapai mulut lubangkemaluan Putri yang masih liat dan sempit. Dan Sugionopun menekanpantatnya. Putri menjerit. Bagaikan kesetanan ia memeluk dengan kuat.Tubuhnya menggigil.
“Paak, oukh.., akh…, aakh…, ooough…, sakit Pak..”, Putri merintih-rintih, pecahlah sudah selaput daranya. Sedangkan Sugiono tidakmenghiraukanya ia terus saja menyodokkan seluruh batang kemaluannyadengan perlahan dan menariknya dengan perlahan pula, ini dilakukannyaberulang kali. Sementara Putri mulai merasakan kenikmatan yang tiadaduanya yang pernah dirasakannya.

“Goyangkan pinggulmu ke kanan dan ke kiri sayang!”, bisik Sugiono sambil tetap menurun-naikkan pantatnya.
“Eeegh…, yaa…, aakkhh…, oough..”, jawab Putri dengan mendesah. Kini Putri menggoyangkan pinggulnya menuruti perintah ayahnya. 


Dirasakannyakenikmatan yang luar biasa pada dinding-dinding kemaluannya ketikabatang penis Sugiono mengaduk-aduk lubang vaginanya.
“Teee…, russ…, Paak…, eeggh…, nikmat…, ooough..!”, erang Putri. Sugiono semakin gencar menyodok-nyodok vagina Putri, semakin cepat pulagoyangan pinggul Putri mengimbanginya hingga, “Ouuuughh…, sa.., saya…,mmaau…, keluar.., Paak..”.
“Tahan…, sebentar…, sayang…, ooouggh..”.
Sugiono mulai mengejang, diapun hampir mencapai klimaksmya. “aaGhh…”,jerit Putri sambil menekan pantat Sugiono dengan kedua kakinya ketika iamencapai puncak kenikmatannya. Bersamaan dengan tekanan kaki Putri Sugiono menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya sambil menggeram kenikmatan,“Eeegghh…, Ooouugh..”. “Creeeet…, creeet…, creeeeeeeet..”. Mengalirlahair mani Sugiono membasahi lubang kemaluan Putri yang sudah dibanjiri oleh air mani Putri. Merekapun mencapai puncak kenikmatannya. Keduanya terkulai lemas tak berdaya dalam kenikmatan yang luar biasa dengan posisi tubuh Sugiono masih menindih Putri dan batang penisnya masihmenancap dalam lubang kemaluan Putri.

Enam bulan kemudian, Putri dan Ayu meninggalkan kota kecilnya. Merekaikut Om Jono ke Jakarta. Om Jono belum lama mereka kenal, tetapimereka tidak peduli, mereka menginginkan hidup lebih baik ketimbang dikota kecilnya sendiri. Mereka tahu nasib apa yang bakal mereka terimadi Jakarta nanti, diserahkan pada seorang germo yang namanya Tante Tuti. Mereka pergi ikut Om Jono tanpa sepengetahuan orang tua mereka masing-masing. Om Jono menunggu mereka di stasion kereta api. Darisanalah baru mereka bersama-sama menuju Jakarta. Ayu berani ikut denganOm Jono ke Jakarta karena dia juga sudah tidak perawan lagi. Bukitkemaluannya sudah ditoblos oleh Pandy. Pandy adalah pria yang sangatberpengalaman dengan wanita. Pandy pandai merayu. Dan Putri puntergelincir dalam rayuannya dan berhasil digagahi Pandy, ia merupakan orang kedua yang pernah merasakan nikmatnya vagina Putri selain ayah tiri Putri.

Sementara kereta berjalan dengan pesatnya. Dalam perjalanan merekadi malam hari yang selama delapan jam dalam kereta api, Om Jono tidak dapat menahan hawa nafsunya berjalan dengan dua orang gadis cantik yangmenggoda. Dengan sedikit memaksa Om Jono mencoba untuk menggaulimereka. 

Pada waktu itu keadaan kereta yang mereka tumpangi tidakterlalu banyak penumpangnya sehingga banyaklah kursi yang kosong.Kebetulan deretan bangku di depan mereka kosong. Waktu itu lampupenerang gerbong sudah dipadamkan tinggal lampu remang-remang saja yangmasih menyala menerangi keadaan gerbong yang mereka tumpangi.

“Kalian tentunya sudah berpengalaman dengan laki-laki?”, tanya Om Jono memulai pembicaraan.
“Belum Om”, jawab Ayu dengan malu-malu.
“Sudah berapa kali kamu merasakannya, Ayu?”, tanyanya sambil memegangpaha Ayu yang hanya mengenakan rok mini dari bahan yang tipis.
“Merasakan apa, Om?”, tanya Ayu berpura-pura tak mengerti.
“Merasakan hangatnya batang peler pria memasuki lubang kemaluanmu”, jawab Om Jono dengan terus terang.
“Saya, saya baru merasakannya sekali Om”, jawab Ayu sambil menunduk.
“Tidak usah malu, apakah kamu menikmatinya?”, Om Jono mulai menebar jaringnya. Ayu hanya mengangguk tanpa berkata apapun.
“Sedangkan kamu sudah berapakali kecoblos Mar?”, mengalihkan pertanyaanya pada Putri.
“Dua kali, Om”, jawabnya singkat.
“Syukurlah, jadi kalian sudah punya pengalaman”. Dia berhenti untuk menghisap rokoknya lalu mematikan rokok itu.
“Tapi aku perlu untuk mengetahui sampai di mana kemampuan kalian”, sambungnya sambil menghadap ke arah Ayu.
“Bagaimana caranya Om?”.
“Dengan mencobanya langsung”, jawabnya tegas.
“Mencoba langsung, di mana Om?”.
“Di sini saja, toh semua penumpang sudah tidur”.
“Tetapi..”.
“Tenang saja biar Om yang mengaturnya”, potong Om Jono sambilmerangkul tubuh Ayu yang ada di sebelah kanannya, lalu ia mulaimenciumi bibir Ayu. 

Ayu terpaksa melayaninya demi lancarnya perjalananmereka ke Jakarta. Setelah beberapa saat lidah mereka saling berpilin,tangan Om Jono mulai beraksi menyelinap, meremas payudara Ayu melaluibagian bawah kaos ketat yang dikenakan Ayu. Ayu menggelinjang menikmatisentuhan tangan Om Jono yang sangat lincah meremas payudaranya,apalagi bibir Om Jono yang menggerayangi lehernya.

Semakin ganas Om Jono menikmati bukit indah milik Ayu yang putihmulus itu setelah mengangkat kaos, dan melepas beha Ayu. Sedangkan Putri hanya menatap mereka dengan kosong. Tiba-tiba tangan Om Jono yang satu meraih tangan Putri. Tanpa perlawanan tangan itu ditaruh diatas batang penisnya yang masih dalam celana. Putri mengerti maksud Om Jono, dengan segan-segan dibukanya ikat pinggang Om Jono laluditurunkan ritsluitingnya, 

dikeluarkannya kemaluan yang sudahdigenggamnya dari celana dalamnya. “mmhh…”, desah Om Jono menikmatiremasan tangan halus Putri pada batang penisnya. Sementara tangankanan yang bebas menjelajah ke dalam rok mini Ayu, jari tangan kanannya dengan lincahnya mencoba melepaskan celana dalam yang dikenakan Ayu.

Ayu mengangkat pantatnya untuk memudahkan Om Jono melepaskanpenutup belahan vaginanya, Ayu mengangkat satu kakinya untuk melepaskan celana dalamnya yang melorot sampai di mata kaki, bersamaan dengan ituitu jari-jari Om Jono menerobos bibir vaginanya, lalu mempermainkanclitoris yang ada di dalamnya. Ayu gelagapan menahan nikmat yangdirasakannya pada clitorisnya yang dipilin jari-jari Om Jono, sertagigitan-gigitan lembut pada puting susu kanannya serta belaian-belaianyang diselingi remasan nikmat pada buah dadanya yang kiri. Sementara Putri tidak lagi meremas batang penis Om Jono, tetapi dia menggocokbatang penis itu dengan lembut. Pergumulan segitiga itu berjalan cukuplama hingga Om Jono tak dapat lagi menahan nafsunya. 

“Pindahlah kamuke bangku itu!” perintahnya pada Ayu sambil menunjuk tempat duduk diseberang tempat duduk mereka.

Ayu mengikuti perintah Om Jono, dia duduk menyadar di tempat yangditunjuk Om Jono. Lalu Om Jono berdiri menghadap Ayu dengan batang penisnya yang panjang besar dan hitam menunjuk ke arah Ayu, ditariknyakaki Ayu hingga posisi gadis itu setengah rebah menyandar, lalu dikangkangkannya paha Ayu hingga tampak olehnya belahan indah yang dihiasi bulu-bulu lebat dengan bagian dalam yang merah merona, laludiarahkannya kepala penisnya yang merah mengkilap memasuki lubangvagina Ayu. “Ssssshh…, aahh..”, desah gadis itu ketika dengan agaksusah kepala penis itu memasuki lubang kemaluannya. Om Jono sendirimerasakan nikmat luar biasa ketika kepala kemaluannya terjepit olehbibir-bibir vagina Ayu yang sempit, hingga ia tak melanjutkan gerakanmendorongnya untuk menikmati pijitan bibir vagina itu di kepalapenisnya. Sedangkan Putri hanya menyaksikan adegan itu dengan dadabergetar menghayalkan hal itu terjadi pada dirinya.

Setelah terhenti beberapa kejap, dengan pasti Om Jono melanjutkandorongan pantatnya hingga, “Blueess…”. Seluruh batang kemaluannya amblas memasuki vagina Ayu. Sedangkan Ayu mengerang tertahan merasakanbetapa batang kemaluan Om Jono yang besar menyumpal di dalam lorongkemaluannya, membuat nafasnya terburu nafsu. Kenikmatan itu bertambahketika Om Jono menarik keluar batang kemaluannya hingga menimbulkangesekan yang mengguncang seluruh tubuh Ayu. Om Jono memepercepatgerakan pantatnya mengeluar-masukkan penisnya hingga tubuh Ayu terhentak-hentak kenikmatan, merasakan betapa dahsyatnya penis Om Jono yang besar itu mengobrak-abrik lubang kemaluannya hingga membuatnyamelenguh-lenguh nikmat.

“Ouuugh…, eeeghh…, te..ruuus.., ooom…, jaa..ngan…, berhenti.”, desah Ayu tertahan menikmati tarian penis Om Jono dalam lubang vaginanya yang semakin basah dan licin hingga mengelurkan suara decak pelan.Semakin lama gerakan Om Jono semakin gencar, dan remasannya padapayudara Ayu semakin gemas, ditambah dengan gerakan pinggul Ayu yangmembuat batang penis Om Jono seret keluar masuk, membuat keduanya tak dapat bertahan lebih lama lagi, hingga.., “Aah…, ahh…, essst…,esssst..”, desah Om Jono sambil menggerakkan pantatnya dengan cepat.

“Ouuugh…, eessstt…, eeengh…, aakh…, aakuu.., ti.., tidak.., taahaan..,laagi…, om..”, erang Ayu hampir mencapai puncak orgasmenya.
“Tung..guu.., sayang…, aakku…, juuggaa…, mmau.., ngecret..!”, ucap Om Jono terputus-putus sambil menancapkan batang penisnyasedalam-dalamnya ke dalam vagina Ayu.
“aakuuu…, kee..keeluar.., Ooom..”.
“Akuuu…, juuggaa…, aaghh..”, dan, “Creeet.., creeet.., crettt.”,tersemburlah cairan nikmat dari batang penis Om Jono ke dalam vagina Ayu.

Keduanya saling berangkulan mencapai puncak kenikmatan bersama-sama,cairan kental membanjiri vagina Ayu dan membasahi penis Om Jono.Sementara ketika Om Jono dan Ayu bertarung, Putri begitu terangsangmelihat permainan mereka hingga tanpa sadar tangannya meremas buah dadanya dan mengelus-elus bibir kemaluannya dan mendesah-desah seorangdiri, karena dibakar hawa nafsunya sendiri. Om Jono dan Ayu sama-sama terkulai setelah keduanya mencapai puncak kenikmatan, sedangkan Putri merasakan denyutan-denyutan dalam liang vaginanya merindukan sentuhan kemaluan lelaki di dinding-dindingnya, semakin ia menahan gejolak nafsu itu semakin menggejolak nafsu itu dalam dadanya, akhirnya ia tak kuasamenahan diri, Putri bangkit dari duduknya lalu berlutut di hadapanselangkangan Om Jono yang bersandar memejamkan mata di bangkusebelahnya, ditatapnya kemaluan Om Jono yang menggantung lunglai,dibelainya kemaluan yang besar itu, walaupun belum tegak berdiri.Semakin lama belaiannya semakin menggebu lalu diremasnya penis yangmulai bangun perlahan-lahan karena remasan-remasan jemari lentik Putri.

Om Jono membuka matanya karena merasakan kegelian yang nikmat padabatang penisnya, dibiarkannya beberapa saat Putri yang belum tahubahwa Om Jono sudah terjaga, membelai dan meremas batang kemaluannya,Om Jono berkata perlahan.
“Kau menginginkannya?”.

“I.., iya Om aa.., aku menginginkan burungmu”, jawab Putri dikuasaioleh nafsunya. Lalu Om Jono memegang bahu Putri lalu mengangkatnyaberdiri, ia menatap gadis di hadapannya, ia tahu bahwa Putri telahdikuasai oleh nafsunya, mulailah Om Jono membelai tubuh Putri yangmengenakan gaun terusan tanpa lengan yang begitu minim. Tangannyameraba mulai dari bagian paha yang tak tertutup oleh terusan yangpendek itu, terus merambat menuju pada sepasang paha yang mulus itusambil terus berdiri hingga pakaian Putri tertarik mengikuti gerakanberdiri Om Jono, hingga Om Jono berhasil melepaskan pakaian itu daritubuh yang kini hanya mengenakan beha dan celana dalam. Kembali Om Jono membelai tubuh itu dari atas ke bawah sambil bergerak duduk.

Setelah posisinya duduk berhadapan dengan selangkangan Putri yanghanya mengenakan celana dalam, tangannya bergerak melepas celana dalam itu hingga terpampanglah gumpalan bulu-bulu halus terhampar menghiasisekitar bibir kemaluan yang begitu ranum dan menebarkan aroma yang menggairahkan hingga membuat darah Om Jono menggelegar dan nafsunya mulai menanjak. Dengan kedua tangannya Om Jono merengkuh bungkahanpantat Putri yang padat ke arah wajahnya, lalu dengan rakusnya Om Jono melumat bibir kemaluan Putri dengan penuh nafsu. Putri mendesahkenikmatan sambil membelai rambut Om Jono yang tengah melumatvaginanya.

“Ooouugh…, Ooomm…, lakukanlah.., Oom.., aa.., aku…, dah ti..daak.., taahhan…, lagi..!”.


Om Jono hanya tersenyum dan menjawab dengan perlahan, “Baiklah.Sekarang naiklah ke pangkuanku”, suruh Om Jono pada Putri. Putri mengikuti perintah Om Jono, dengan cepat ia duduk di pangkuan Om Jono. Penis Om Jono yang tegak menghadap ke atas meleset miringdiduduki oleh Putri. Om Jono berkata, “Bukan begitu caranya, sekarangberdirilah dengan lutut di atas bangku mengangkangi burungku!”, ajar Om Jono pada Putri. Kini Putri mengangkangi Om Jono yang dudukbersandar dengan penis tegak ke atas mengarah tepat pada bibir kemaluan Putri. Kembali Om Jono memberikan instruksi kepada Putri, “Kinigenggamlah burungku!”. Putri menggenggam penis Om Jono. “Arahkan kelubang memekmu!”, Kembali Putri menuruti perintah Om Jono tanpaberkata apapun. “Turunkan pantatmu lalu masukkan burungku dalam lubangmemekmu perlahan-lahan!”.

Putri mengerjakan semua perintah Om Jono hingga…, “Sleeep….”,Kepala kemaluan Om Jono yang besar itu menyelinap di antara dua bibirvagina Putri yang langsung menjepit kepala penis itu dengan ketat.Putri mendesah kenikmatan, “Oough…”. Dipegangnya bahu Om Jono yangsedang merem-melek menikmati jepitan sepasang bibir vagina Putri yangkenyal dan sempit. Dengan suara terputus-putus kenikmatan Om Jono berkata,

“Yaakh…, begitu, sekarang turunkan pantatmu agar burungkudapat masuk lebih dalam!”, Putri menghempaskan tubuhnya ke bawah,dirasakannya betapa penis Om Jono yang besar dan panjang itu meneroboske dalam liang vaginanya yang terdalam, yang belum pernah tersentuholeh benda apapun karena penis Om Jono adalah penis paling besar danpanjang yang pernah menerobos lubang vaginanya, dan itu memberikankenikmatan yang belum pernah dirasakan Putri sebelumnya. Om Jono sendiri mengejang menikmati gesekan seret dari dinding vagina Putri yang seakan mengurut penisnya dengan kenikmatan yang luar biasa.

Dirangkulnya tubuh Putri untuk melampiaskan getaran kenikmatan yangdirasakannya. Sejenak keduanya terdiam tidak melakukan gerakan apapun karena tenggelam dalam kenikmatan yang tiada taranya. Hanya getaran-getaran kereta api yang bergelombang membuat mereka melayang dalam arus kenikmatan bercinta.

Akhirnya kesunyian itu dipecahkan oleh suara Om Jono yang lebih mirip desahan.
“Sekarang bergeraklah hurun naik agar lebih nikmat sayang!”.
“Eest.., baikh.., Om..”, jawab Putri sambil mulai mengangkat tubuhnya,terasa olehnya betap hangatnya gesekan kulit penis Om Jono di dalamliang vaginanya, lalu dihempaskan lagi tubuhnya ke bawah membenamkanpenis Om Jono kembali dalam pelukan dinding kemaluannya yang berdenyut kenikmatan. Hal itu dilakukan Putri berulang kali seiring dengangetaran kereta yang menambah nikmatnya persetubuhan mereka, kian lama gerakan Putri semakin gencar menurun-naikan pantatnya. Sedang Om Jono tidak hanya diam saja, ia mengiringi gerakan pantat Putri dengan menaikkan pantatnya bila Putri menghentakkan pantatnya membenamkan penis Om Jono. Putri mendesah-desah menikmati permainanan yang hebat itu.

“Eeeghh…, niikhmat…, sekhali…, Om..”
“Yaakh…, memang.., nikhmat memekmu ini Mar…, oouggh..”.
“Ooomm…, hisaplah susuku ini agar lebikh nikhmat Om..” pinta Putri,sambil menarik kepala Om Jono ke arah dadanya yang dibusungkanmenantang itu. 

Segera saja Om Jono melepaskan satu-satunya pakaianyang masih melekat di tubuh Putri, menggelembunglah payudara yangkenyal menegang setelah Om Jono menarik lepas penutup benda indah itu.Mulailah Om Jono menjilati puting susu Putri yang merah menantangitu, tidak hanya sampai di situ saja, Om Jono menghisap rakus buahdada yang benar-benar ranum itu kiri dan kanan sedangkan keduatangannya meremas buah pantat Putri yang padat berisi dan membantunya turun naik menenggelamkan penisnya. Semakin lama gerakan keduanyasamakin menggila desahan-desahan tak henti-hentinya keluar darisepasang insan itu.

“Oooooogh…, oough…, akhh…, ahh…”, desahan Putri menikmati tarianpenis Om Jono yang perkasa di dalam lubang vaginanya yang semakinlicin dan basah. Cukup lama mereka berpacu dalam mengejar kenikmatansehingga, “Eeeeest…, Ooough…, lebihh…, ceepat lagi…, Sayaang.., akumaau keeeluaar..!”.

“Yaakhh…, aku…, juga..,. sudahh…, tidak.., taahaan.., laagi…, Ooooomm”.
Hentakan pantat mereka semakin cepat terbawa nafsu yang seakanmeledakkan dada mereka hingga, “Ooough…, Akuu…, keluaar…, sayang..”
“Akhuu.., aakhh…”.
“Creeet.., creet.., creettt..”,

Keduanya saling berangkulan dengan erat menikmati puncak permainan mereka yang sungguh hebat. Putri berdirimengeluarkan penis yang besar itu dari lubang vaginanya lalu berpakaiandan kembali lunglai di bangkunya menyusul Ayu yang sudah terlelap.Sedang Om Jono menatap kedua gadis bergantian lalu dia berpakaian dankembali memejamkan matanya. Semuanya sunyi dan tenang. Tak ada lagierangan-erangan atau desahan, mereka tertidur dengan penuh kepuasan,tanpa memikirkan apa yang menanti mereka di Jakarta nanti.

2 comments:

  1. Sering Kalah.? Yuk Dari Pada Kalah Terus Boleh Untuk Mencoba Keberuntungannya Di Situs Kami Ya Guyss www.128indo.net & 3bola.com.

    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 25.000 Dan Windraw Rp 50.000
    1 ID Sudah Bisa Bermain Semua Games.

    Promo Bonus:
    - Bonus Extra 100%
    - Bonus Sportbook 20%
    - Bonus Cashback 10% (Sportbook)
    - Bonus Rollingan 0.8% ( Casino )
    - Bonus TurnOver 0,5% (IDNPOKER)
    - Bonus Referral 1% - 5% / 0.10% - 0.20%


    Ayo Tunggu Apa lagi Guyss.?? Segera Bergabung Bersama Kami Guyss.
    Untuk Info Lebih Jelas Silahkan Hubungi CS Kami Yang Online 24Jam.!
    - Bbm : D1E0796E
    - Whatsapp : +855964070813

    Buruan Daftar Sekarang Juga Ya... aku tunggu Guyss..

    ReplyDelete
  2. Gabung bersama Kami DI SLOTDOMINO
    Promo besar - besaran telah hadir untuk anda semua
    BONUS GAME :
    - Bonus Rollingan 0,5%
    - Bonus Referal 20%
    LIVECHAT : SLOTDOMINO*com
    W.A : +6285974599065
    PIN BB : 2BE2DD7E
    PIN BB : DBFDDEFE

    ReplyDelete