SELAMAT DATANG DI SABUNKERING MAINKAN INIPOKER DI LINK ALTERNATIF BANGMACAN.COM MINIMAL DEPOSIT 25.000 MINIMAL WITHDRAW 50.000 DAN DAPATKAN BONUS CASH BACK 0.3% DI BAGIKAN 2 KALI DALAM SEMINGGU

Bercumbu Dengan Anak Kampus


Bercumbu Dengan Anak Kampus – Ririn saat itu baru berumur 18 tahun. Ririn Kuliah di salah satu Kulihan Swasta di Medan dan dia adalah salah satu bintang kampus dan dia bisa dibilang anak mami. Kecantikannya menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya. Bisa dibilang Ririn adalah Bintang nya kampus itu?


Pertama kali mengenal Ririn pada saat aku sedang bermain Basket di salah satu Lapangan di Medan Barat.Waktu itu aku ingin sekali berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu-malu, soalnya cewek yang satu ini benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya. Ririn seorang cewek Indonesia, kulit putih, tinggi 172cm dan ukuran dada 38A bisa dibilang lumayan untuk ukuran remaja yang baru berumur 18 tahun.
Aku akhirnya berkenalan dengan Ririn walau aku malu-malu setengah mati, takut ditolak eh gak tahunya aku berhasil berkenalan dengannya!
“Hai… boleh kenalan ga cewek”, sapaku dengan sedikit percaya diri.
“Siapa yaahhh?”, jawab Ririn.
“Saya Aldy? Boleh kenalan ga, kamu siapa?”
“Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Ririn.”
“Kuliah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi.”
“Ada deh”, Katanya sedikit manja.
Akhirnya kami ngobrol panjang lebar dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.
Malamnya aku mencoba menelepon Ririn dan pada saat itu Ririn mengangkat teleponku.
“Halo ini Ririn ya”, sapaku.
“Iya..ni sapa ya”, Ririn menjawab.
“Ini aku Aldy yang tadi siang berkenalan dengan kamu rin”, kataku.
“Oh… iya?? ada apa Al?”
“Engga aku cuma pingin ngobrol aja rin… Ganggu ga?”
“Engga ganggu kok Al… biasa aja sama Ririn yah.”
Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia.
“Ririn udah punya pacar?”, tanyaku.
“Belum Al… dulu Ririn punya pacar tapi Ririn udah putus”, jawabnya.
“Lho putus gara-gara apa sya?”
“udah bosen aja”, jawab Ririn polos.
“Ririn besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku.
“Boleh kok Al… mau ketemuan dimana?”
“Di BSM aja rin mau??”, tanyaku.
“Boleh jam 3 sore yah pas Ririn pulang Kuliah”, jawabnya.
“Ok… selamat malam rin”, jawabku sebelum menutup pembicaraan.

Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di BSM… Ririn berdandan sexy sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda… Ingin sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka… tidak tahu caranya bagaimana ML…
Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan… Tak terasa pada saat mau mengantarkan Ririn pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku.
Aku bertanya pada Ririn,
“Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia juga balik meresponseku dengan perkataan
“mau donk say”. Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil.
Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Ririn bertanya,
“Ngapain kita ke parkiran say?”
“Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada Ririn yang pada saat itu menggoda sekali… ingin sekali aku menjilati puting susunya itu…
Ririn melihatku dan ia berkata..
“Ikhhh.. Aldy nakal liat-lihat perabotan Ririn… bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar”, ucapnya manja.
Aku hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya… aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Ririn menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah aku untuk menciummnya. Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Ririn membalas ciumanku dengan ganasnya.
Ririn bertanya kepadaku,
“Aldy udah pernah ML belum?”
“Belum”, jawabku.
“Ririn juga masih perawan Al… Ririn ga tau bagaimana caranya ML.”
Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Ririn, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya. Ririn malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya. Aku membuka branya yang warna hitam itu… WOW dada Ririn yang berukuran 38A langsung aku kulum dan Ririn berteriak kecil,
“Aaachh… geli Al! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk say”, aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya.
Ririn yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun juga membuka celananya dan kami berdua pun dalam keadaan telanjang bulat di dalam mobil. Pada saat itu tmpt parkir sedang mendukung: tidak ada satu orang pun yang melihat kami.
“Kulum kontolku donk say”, pintaku.
“Ririn ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Al”, jawabnya.
“Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku.
“Iya saya coba deh”, jawabnya.
Ririn mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku yang berukuran 19cm. Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tanganku…Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginannya.
“Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Ririn mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan.
“Aahhhh… achhhhhh Al akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas.Ririn tak mau kalah. Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Ririn mengemut kontolku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah memeknya yang merah dan menggoda itu.
“Aku masukin ya say?”, tanyaku.
“Iya say tapi pelan-pelan yah… Ririn masih perawan.”
Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kontolku ke liang vaginanya saking rapatnya. Ririn berteriak,
“Ahhh… sakiiittt Al!”.
Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan-pelan. Ririn yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang sangat nikmat itu…
“Ahhhh… sakittt Al”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju-mundur.
Ririn berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kontolku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku.
“Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku…
“Iya say lanjut aja… Ririn siap kok”, jawab Ririn.
Lampu hijau nih… aku mulai memasukan kontolku ke memek Ririn lagi… Ririn sangat menikmati tusukan kontolku ke liang vaginannya.
“Say…rin..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar. Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri kontolku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding memek Ririn. Kontolku masih berada di dalam memek Ririn.
“Kamu belum keluar Say?”, tanya Ririn.
“Belum Say”, jawabku.

Aku meneruskan tusukan ke memek Ririn dan Ririn terus mengerang… suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu.
“Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..He…nnn… km heee..batt sayyy…”, dan tiba-tiba Ririn mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang kedua kalinya.
“Kamu belum keluar-keluar juga Say. Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya.
“Ok say”, jawabku.
Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Ririn dengan sangat cepat.
“Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Ririn mendesah menikmati setiap tusukan kontolku yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Ririn.
“Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku.
“Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Ririn.
Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Ririn yang lumayan besar itu.
“Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya.
“Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Ririn.
“Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.”
Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali. Dan saatnya mengantarkan Ririn pulang kami sempat berciuman pada saat aku mengantar dia sampai depan rumahnya.
Aku dan Ririn tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Ririn setiap akhir weekend diisi dengan ML.
Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Ririn… meskipun aku sekarang sudah menetap di Ciparay dan aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Ririn telah memberikan pelajaran yang sgt berarti kepadaku.
Good-bye Medan… I’m coming Ciparay! Thank you Ririn. - Bercumbu Dengan Anak Kampus

0 comments:

Post a Comment